Para siswa yang sebelumnya diindikasi bermasalah karena ketap berurusan dengan guru BK ini terdeteksi di dalam tubuhnya mengandung methapetamin dan amphetamin (positif shabu).
Menurut pengakuan para pelajar ini, ungkap Nur–sapaan pejabat yang dikenal dekat dengan wartawan ini, sebelumnya mereka telah mengonsumsi shabu.
“Dari masing-masing siswa, berdasarkan pengakuan dan riwayatnya, ada yang mengaku telah menggunakan sejak SD, SMP dan saat mereka SMA,” ungkap Nur.
Untuk tindak lanjutnya, kata Nur, pihak sekolah, komite dan orang tua sepakat akan direhabilitasi dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Baca Juga Tekan Laju Pertumbuhan Penduduk, Kodim Bangli Gelar KB Kesehatan
“Kami sedang mengatur jadwal agar bisa bersama-sana semuanya datang ke BNN akan didampingi oleh pihak sekolah, komite dan orang tua masing-masing,” imbuhnya.
Untuk menyelamatkan mereka yang terpapar narkoba, Nur menyatakan, BNN siap bekerjasama dengan semua pihak.
Sebelumnya, sebanyak 19 siswa di sebuah SMA wilayah Sumbawa bagian timur dinyatakan positif narkoba. Hal ini berdasarkan hasil tes urine yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sumbawa, Senin (9/10) pagi.
Tes urine yang dilakukan ini bagian dari kegiatan masyarakat anti narkoba sebagai implementasi Inpres Nomor 2 tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional P4GN tahun 2020-2024.
Pelaksanaan test urine tersebut juga sebagai bentuk nyata komitmen dalam memerangi Narkoba guna mewujudkan lingkungan pendidikan yang bersih dari narkoba. (SR)
Post Views: 134
Adblock test (Why?)
Komentar
Posting Komentar