ProSumbawa SUMBAWA BESAR, samawarea.com (18/6/2021)
Tracer study yang dipahami sebagai survei alumni dilaksanakan oleh perguruan tinggi dengan tujuan menggali informasi yang berkaitan dengan perjalanan lulusan. Mulai dari saat mereka menyelesaikan masa pendidikannya di perguruan tinggi (PT) sampai waktu pelaksanaan survei.
Informasi yang diperoleh dari tracer study sangat berguna untuk berbagai evaluasi hasil pendidikan tinggi, penyempurnaan dan penjaminan kualitas lembaga pendidikan tinggi dan relevansi pendidikan tinggi, informasi bagi para pemangku kepentingan (stakeholders), dan kelengkapan persyaratan bagi akreditasi pendidikan tinggi. Yang paling penting adalah sebagai pemenuhan indikator kinerja utama perguruan tinggi.
Untuk itulah perguruan tinggi diharapkan menjalankan program tracer study yang tepat dengan tujuan mengetahui penyerapan, proses, dan posisi lulusan dalam dunia kerja agar dapat menyiapkan lulusan sesuai dengan kompetensi yang diperlukan di dunia kerja. Selain itu membantu program pemerintah dalam rangka memetakan dan menyelaraskan kebutuhan dunia kerja dengan kompetensi yang diperoleh dari perguruan tinggi.
Demikian yang telah dilaksanakan oleh Career Development Center Universitas Teknologi Sumbawa (CDC UTS) sebagai unit pengembangan karir mahasiswa di universitas. Berdasarkan pelaksanaan tracer study tahun 2020 oleh CDC UTS diperoleh hasil rata-rata masa tunggu (bulan) sebelum mendapatkan pekerjaan pertama/memulai berwirausaha: 3.7 bulan, presentase alumni yang sudah mendapatkan pekerjaan/berwirausaha ≤ 6 bulan pasca wisuda: 57.8%.
Pada 16 Juni 2021, CDC UTS dinyatakan berhasil lolos pendanaan pada Program Fasilitasi Pelaksanaan Tracer Study 2021 yang merupakan program dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan-RI. CDC UTS lolos bersama 259 pusat pengembangan karir lainnya dari universitas seluruh Indonesia dengan total pendanaan mencapai Rp 50 juta. Baca Juga PWI Sumbawa Gelar Konferkab, Sidang Pemilihan Ketua Bakal Seru
Kepala UPT. CDC UTS, Sherwin Ary Busman, MM menyatakan senang dan bangga atas pencapaian tersebut. Hal ini merupakan hasil kerjasama yang solid dari Tim CDC dan Tim Direktorat Kemahasiswaan di bawah naungan Wakil Rektor 1 Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Sumber Daya Manusia UTS.
Sementara Kepala Direktorat Kemahasiswaan, Mietra Anggara, MT menyampaikan selamat kepada Tim CDC UTS. Ini merupakan prestasi, mengingat jumlah lulusan UTS yang masih terbilang sedikit, terhitung baru 1300-an alumni sampai periode wisuda Februari 2020 lalu.
Nantinya, dana bantuan melalui program tersebut akan digunakan untuk mengembangkan sistem pelaksanaan tracer study UTS agar lebih baik lagi. “Terima kasih untuk tim yang telah bekerja keras menyukseskannya. Meski baru berusia 8 tahun, tapi dapat dikatakan para alumni UTS tidak kalah dengan alumni dari kampus hebat lainnya. Untuk itu, kita senantiasa selalu berbenah,” ujar Mietra.
Menyambut kabar baik ini, Rektor UTS Chairul Hudaya, Ph.D juga memberikan selamat dan semangat kepada CDC UTS terlebih para mahasiswa dan alumni.
“Ini salah satu bentuk dukungan yang harus kita kelola dan maksimalkan. CDC UTS sejauh ini, telah mengupayakan berbagai hal untuk mendukung dan menfasilitasi para lulusan (mahasiswa), seperti program sertifikasi, berbagai pelatihan, pemagangan dan lainnya. Tentu hal-hal tersebut bisa dirasakan manfaatnya tidak hanya oleh mahasiswa tetapi juga universitas,” bebernya. Baca Juga Prostitusi Berkedok SPA Digrebeg Polisi
Kedepan, diharapkan profile lulusan UTS semakin baik dan meningkat. Kehadiran UTS semakin dirasakan oleh masyarakat melalui para alumninya yang hebat dan bermanfaat. (SR)
Adblock test (Why?)
Komentar
Posting Komentar