ProSumbawa SUMBAWA BESAR, samawawarea.com (27 Februari 2024) – Tensi politik di Kabupaten Sumbawa mulai menghangat jelang Pilkada 2024. Masing-masing partai politik yang berhasil meraih kursi di DPRD Sumbawa pada Pileg 2024 lalu, sudah mulai menyiapkan siapa figur yang akan diusung pada Pilkada, September atau November mendatang.
Seperti Partai Golkar. Dengan raihan suara yang cukup signifikan dan dipastikan mengoleksi 6 kursi, semakin menguatkan dukungan kepada Drs. H. Mahmud Abdullah untuk maju pada periode kedua sebagai Calon Bupati Sumbawa.
Demikian dengan PKS yang berhasil menjadi pemenang Pileg di Sumbawa, dengan mengantongi 6 kursi dan mendapat jatah Ketua DPRD, kian memantapkan diri untuk mencalonkan figurnya sebagai Bupati Sumbawa. Sebelumnya DPD PKS Sumbawa mengusulkan Hj. Dewi Noviany S.Pd., M.Pd sebagai Calon Bupati dan informasinya telah ada rekomendasi DPP, meski sempat dibantah oleh pengurus DPP PKS, H. Johan Rosihan ST.
Hal yang sama juga dengan Partai Nasdem yang meraih 5 kursi dan mendapat jatah salah satu jabatan pimpinan DPRD, telah menyiapkan Ir. H. Syarafuddin Jarot MP sebagai calon Bupati Sumbawa. Kemudian PDIP yang meraih 5 kursi mengusung kader terbaiknya, Abdul Rafiq SH sebagai Calon Bupati Sumbawa.
Namun siapa pasangan sejumlah figur ini ?
Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah yang ditemui di Pendopo, Selasa (27/2/2024) sore, mengatakan akan maju untuk periode kedua. Selain telah mendapatkan restu DPP Golkar berdasarkan Surat Perintah (Sprin)-797/DPP Golkar/XI/2023 dan Sprin-798/DPP Golkar/XI/2023, juga hasil Pileg 2024. “Saya sudah mendapat perintah dari DPP,” kata Haji Mo—sapaan Bupati yang juga Ketua DPD Golkar Sumbawa ini.
Baca Juga Ketua DPRD Apresiasi Kinerja Pansus Ranperda
Meski demikian Ia mengaku belum mengetahui siapa pasangannya dan juga belum bisa memastikan adanya Mo—Novi jilid 2. Menurutnya, semua itu tergantung dari komunikasi politik yang nantinya terbangun. Sebab tidak satupun parpol yang mampu mengusung pasangan secara mandiri, mengingat persyaratannya harus memiliki 9 kursi di DPRD. Sementara Golkar Sumbawa kemungkinan mendapatkan 6 kursi, sehingga masih ada 3 kursi lagi untuk memenuhi persyaratan minimal.
“Untuk mencukupinya tentu Golkar harus berkoalisi menggenapkan syarat minimal ini. Golkar bisa berkoalisi dengan semua partai peraih kursi di DPRD,” katanya.
Untuk memastikan semua ini, lanjut Haji Mo, pihaknya masih menunggu hasil pleno KPU Sumbawa guna mengetahui raihan kursi dari sejumlah partai politik peserta pemilu. “Kita tunggu saja, setelah itu kita focus ke Pilkada,” imbuhnya.
Sementara informasi beredar, jika tidak ada Mo-Novi jilid 2, Haji Mo bakal bersanding dengan Abdul Rafiq. Ada juga yang menyebutkan dengan Drs H. Mochamad Ansori. Bisa jadi, Haji Mo dipasangkan dengan calon yang diusung Nasdem. Sebab tidak dipungkiri, kemenangan Haji Mo pada Pilkada Sumbawa 2020 lalu atas dukungan partai besutan Surya Paloh ini.
Secara terpisah, Ketua DPC PDIP Sumbawa, Abdul Rafiq SH menyatakan, ada mekanisme yang harus ditempuh dalam menentukan siapa yang diusung partainya pada Pilkada Sumbawa mendatang. Mulai dari Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) di tingkat Kabupaten. Dari Rakercabsus ini akan merekomendasikan siapa yang dicalonkan. Rekomendasi tersebut akan digodok di DPD PDIP Provinsi NTB. Hasilnya akan dibawa ke DPP untuk di-SK-kan siapa calon kepala daerah atau wakil kepala daerah yang diusung PDIP.
Baca Juga Sambirang: Bang Zul Cocok Pimpin Ibukota Jakarta, Tapi Masih Dibutuhkan NTB
Meski proses ini belum dilakukan, Rafiq mengakui sudah beberapa figure yang melakukan pendekatan secara pribadi. Namun Rafiq enggan menyebutkannya, karena belum ada pembicaraan resmi secara kepartaian. Apalagi dalam mengusung pasangan calon PDIP wajib berkoalisi. “Politik itu dinamis, semua kemungkinan bisa terjadi. Si A bisa berpasangan dengan B, dan B bisa berpasangan dengan C,” ujarnya.
Untuk diketahui, Abdul Rafiq SH merupakan figure kuat yang akan diusung PDIP pada Pilkada Sumbawa. Kepastian ini terungkap dalam pidato Ketua DPD PDIP NTB, H. Rachmat Hidayat saat Rakorda PDIP se-Pulau Sumbawa di Hotel Parahiyangan, 14 Desember 2023 lalu, bahwa Rafiq adalah calon tunggal dari PDIP.
Rahmat meyakini Rafiq mampu mengembalikan kejayaan PDIP terutama dalam memenangkan Pilkada 2024. Rachmat juga memuji sosok Rafiq yang disiplin dalam berorganisasi. Termasuk dalam memberikan pelayanan dan kerja-kerja politik kepada masyarakat. Hal itu semakin terlihat sejak Abdul Rafiq menjadi Ketua DPC PDIP Sumbawa yang kemudian dipercaya menjabat sebagai Ketua DPRD Sumbawa.
Selain Rachmat Hidayat, Sekretaris DPD PDIP NTB, Lalu Budi Suryata SP juga menyatakan hal yang sama. Dalam setiap kampanyenya, politisi yang akrab disapa LBS ini selalu menggaungkan nama Rafiq sebagai Calon Bupati Sumbawa dari PDIP. (SR)
Post Views: 253
Adblock test (Why?)
Seperti Partai Golkar. Dengan raihan suara yang cukup signifikan dan dipastikan mengoleksi 6 kursi, semakin menguatkan dukungan kepada Drs. H. Mahmud Abdullah untuk maju pada periode kedua sebagai Calon Bupati Sumbawa.
Demikian dengan PKS yang berhasil menjadi pemenang Pileg di Sumbawa, dengan mengantongi 6 kursi dan mendapat jatah Ketua DPRD, kian memantapkan diri untuk mencalonkan figurnya sebagai Bupati Sumbawa. Sebelumnya DPD PKS Sumbawa mengusulkan Hj. Dewi Noviany S.Pd., M.Pd sebagai Calon Bupati dan informasinya telah ada rekomendasi DPP, meski sempat dibantah oleh pengurus DPP PKS, H. Johan Rosihan ST.
Hal yang sama juga dengan Partai Nasdem yang meraih 5 kursi dan mendapat jatah salah satu jabatan pimpinan DPRD, telah menyiapkan Ir. H. Syarafuddin Jarot MP sebagai calon Bupati Sumbawa. Kemudian PDIP yang meraih 5 kursi mengusung kader terbaiknya, Abdul Rafiq SH sebagai Calon Bupati Sumbawa.
Namun siapa pasangan sejumlah figur ini ?
Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah yang ditemui di Pendopo, Selasa (27/2/2024) sore, mengatakan akan maju untuk periode kedua. Selain telah mendapatkan restu DPP Golkar berdasarkan Surat Perintah (Sprin)-797/DPP Golkar/XI/2023 dan Sprin-798/DPP Golkar/XI/2023, juga hasil Pileg 2024. “Saya sudah mendapat perintah dari DPP,” kata Haji Mo—sapaan Bupati yang juga Ketua DPD Golkar Sumbawa ini.
Baca Juga Ketua DPRD Apresiasi Kinerja Pansus Ranperda
Meski demikian Ia mengaku belum mengetahui siapa pasangannya dan juga belum bisa memastikan adanya Mo—Novi jilid 2. Menurutnya, semua itu tergantung dari komunikasi politik yang nantinya terbangun. Sebab tidak satupun parpol yang mampu mengusung pasangan secara mandiri, mengingat persyaratannya harus memiliki 9 kursi di DPRD. Sementara Golkar Sumbawa kemungkinan mendapatkan 6 kursi, sehingga masih ada 3 kursi lagi untuk memenuhi persyaratan minimal.
“Untuk mencukupinya tentu Golkar harus berkoalisi menggenapkan syarat minimal ini. Golkar bisa berkoalisi dengan semua partai peraih kursi di DPRD,” katanya.
Untuk memastikan semua ini, lanjut Haji Mo, pihaknya masih menunggu hasil pleno KPU Sumbawa guna mengetahui raihan kursi dari sejumlah partai politik peserta pemilu. “Kita tunggu saja, setelah itu kita focus ke Pilkada,” imbuhnya.
Sementara informasi beredar, jika tidak ada Mo-Novi jilid 2, Haji Mo bakal bersanding dengan Abdul Rafiq. Ada juga yang menyebutkan dengan Drs H. Mochamad Ansori. Bisa jadi, Haji Mo dipasangkan dengan calon yang diusung Nasdem. Sebab tidak dipungkiri, kemenangan Haji Mo pada Pilkada Sumbawa 2020 lalu atas dukungan partai besutan Surya Paloh ini.
Secara terpisah, Ketua DPC PDIP Sumbawa, Abdul Rafiq SH menyatakan, ada mekanisme yang harus ditempuh dalam menentukan siapa yang diusung partainya pada Pilkada Sumbawa mendatang. Mulai dari Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) di tingkat Kabupaten. Dari Rakercabsus ini akan merekomendasikan siapa yang dicalonkan. Rekomendasi tersebut akan digodok di DPD PDIP Provinsi NTB. Hasilnya akan dibawa ke DPP untuk di-SK-kan siapa calon kepala daerah atau wakil kepala daerah yang diusung PDIP.
Baca Juga Sambirang: Bang Zul Cocok Pimpin Ibukota Jakarta, Tapi Masih Dibutuhkan NTB
Meski proses ini belum dilakukan, Rafiq mengakui sudah beberapa figure yang melakukan pendekatan secara pribadi. Namun Rafiq enggan menyebutkannya, karena belum ada pembicaraan resmi secara kepartaian. Apalagi dalam mengusung pasangan calon PDIP wajib berkoalisi. “Politik itu dinamis, semua kemungkinan bisa terjadi. Si A bisa berpasangan dengan B, dan B bisa berpasangan dengan C,” ujarnya.
Untuk diketahui, Abdul Rafiq SH merupakan figure kuat yang akan diusung PDIP pada Pilkada Sumbawa. Kepastian ini terungkap dalam pidato Ketua DPD PDIP NTB, H. Rachmat Hidayat saat Rakorda PDIP se-Pulau Sumbawa di Hotel Parahiyangan, 14 Desember 2023 lalu, bahwa Rafiq adalah calon tunggal dari PDIP.
Rahmat meyakini Rafiq mampu mengembalikan kejayaan PDIP terutama dalam memenangkan Pilkada 2024. Rachmat juga memuji sosok Rafiq yang disiplin dalam berorganisasi. Termasuk dalam memberikan pelayanan dan kerja-kerja politik kepada masyarakat. Hal itu semakin terlihat sejak Abdul Rafiq menjadi Ketua DPC PDIP Sumbawa yang kemudian dipercaya menjabat sebagai Ketua DPRD Sumbawa.
Selain Rachmat Hidayat, Sekretaris DPD PDIP NTB, Lalu Budi Suryata SP juga menyatakan hal yang sama. Dalam setiap kampanyenya, politisi yang akrab disapa LBS ini selalu menggaungkan nama Rafiq sebagai Calon Bupati Sumbawa dari PDIP. (SR)
Post Views: 253
Adblock test (Why?)
Komentar
Posting Komentar