Menjawab Pertanyaan tidak harus dengan Pernyataan, tetapi dengan Kenyataan…

ProSumbawa Oleh: EMA OKTABANDIA, S.Pd.I.


Dilema emak-emak…
Diawal Juli 2021 saya sebagai orang tua merasa kasihan sama anak saya. Bukan karena apa-apa, tapi karena ocehan ibu-ibu yang sedikit mengolok-olok anak saya.
“Kamu belum bisa baca ya?”
“Bagaimana mau masuk SD kalau belum bisa baa?”
“Ikut bimbel gih biar bisa baca kaya’ anak saya”
Hanya karena anaknya sudah lancar membaca karena ikut les dan bimbel kemana-mana. Sedangkan waktu itu anak saya mau masuk jenjang Sekolah Dasar, tapi dia belum bisa membaca dikarenakan waktu TK dia jarang pergi sekolah. Dan saya tidak pernah memaksa anak saya untuk bisa lancar membaca. Karena saya tau di fase itu anak-anak masih dalam tahap pengenalan, jadi menurut saya ngga’ harus anak TK itu lancar membaca. Kebanyakan anak yang bisa baca tapi tidak tau maknanya. Anak kalau kita paksa nantinya akan jadi tertekan. Jangan paksa kemauan orang tua pada anak. Ibarat kata, bayi baru umur 5 bulan sudah diajar jalan. Ya jelas susah, karena belum waktunya. Jadi sebagai orang tua, kita jangan terlalu memaksakan kehendak pada anak. Nanti akan berdampak ada psikologis anak itu sendiri.






Singkat cerita, anak saya sudah masuk ke MI Plus Muhammadiyah Utan. Kenapa saya memiih MI Plus Muhammadiyah Utan? Karena menurut saya, Cuma itu satu-satunya sekolah pilihan.maaf, Apa yang ada di Sekolah lain, ada di MI Plus Muhammadiyah Utan. Tapi apa yang ada di MI Plus Muhammadiyah Utan, belum tentu ada di sekolah lain.
Baca Juga  Telat, Akhirnya BOS Triwulan I 2019 Cair

Contohnya :
Pelajaran umum ada di sekolah lain, ada di MI Plus Muhammadiyah Utan.
Al-Qur’an hadits, fiqih , SKI, Aqidah Akhlak, Bahasa Arab, Mufrodat ada di MI Plus Muhammadiyah Utan, tapi maaf belum tentu ada di sekolah lain.
Alhamdulillah kelas satu semester dua anak saya sudah bisa membaca, bahkan sudah bisa imla’. Itu murni diajar sama ustadz/ahnya sesuai dengan kurikulum yang berlaku di Madrasah tersebut.
Naik kelas dua semester satu, alhamdulilh anak saya sudah banyak menghafal surat-surat di juz 30 dengan metode WAFA (metode otak kanan). Itu berkat bimbingan ustadz/ahnya di Madrasah.


Kelas dua semester dua, pihak Madrasah menyeleksi siswa/siswinya untuk ikut Topaz Global Education Olympiade Sains Tingkat Nasional. Alhamdulillah anak saya terpilih untuk ikut seleksi babak penyisihan yang diadakan di Rabbany School KSB. Alhamdulillahnya lagi, anak saya bisa lolos ke Tingkat Propinsi dan lanjut berjuang di Sekolah Aleithea Ampenan. Berkat keseriusannya dalam belajar yang didampingi oleh ustadzah pembimbingnya, maka Alhamdulillah anak saya bisa lolos ke Tingkat Nasional dan lanjut lagi berjuang di Yogyakarta mewakili sekolahnya MI Plus Muhammadiyah Utan di Topaz Global Education bidang study Sains level 1 dan membawa pulang sebanyak 4 medali.
Baca Juga  Tidak S1, Guru Tidak Naik Pangkat

Alhamdulillah saya bangga atas pencapaian anak saya yang sudah melalui proses yang begitu berharga dan sangat berterima kasih kepada keluarga, pihak Madrasah, ustadz/ah, bapak Kepala Madrasah, dan pihak yayasan yang sudah mensuppot dan membimbing anak saya sampai ke titik ini. Insya Allah tahun ajaran ini anak saya bisa lolos lagi dan menjadi juara di Tingkat Nasional Tingkat . Aaamiiin Yaaa Rabbal Aaalamiiin…


Setelah melihat pencapaian anak saya, si ibu-ibu tadi nanya ke saya.
“Ikut bimbel dimana anaknya?”
“Guru Privatenya siapa?
“Apa-apa yang dipelajari supaya bisa lolos olympide ke Tingkat Nasional?”
Kita tidak perlu menjawab pertanyaan seseorang dengan pernyataan, akan tetapi jawablah dengan kenyataan…
Semangat belajar dan terus belajar!!!
Tingkatkan terus prestasimu anak mama, SILMI ALFATIHAH siswi kelas III MI Plus Muhammadiyah Utan
Hebat Luar Biasa…

Post Views: 193


Adblock test (Why?)

Komentar