Diduga Lakukan Asusila, Kades Goa Jereweh Didesak Mundur

ProSumbawa Sumbawa Barat, samawarea.com (7 September 2023) – Masyarakat Desa Goa Kecamatan Jereweh mendesak Kepala Desa Goa untuk mundur dari jabatannya karena diduga melakukan asusila terhadap pengelola Hidroponik. Dikonfirmasi media via telepon, salah seorang tokoh masyarakat, Hamzan Wadi membenarkan telah menuntut Kades Goa mundur dari jabatannya. Ia juga mendesak Bupati agar segera memberhentikannya. Pasalnya, Kades Goa diduga melakulan asusila terhadap pengurus kebun hidroponik yang dibina oleh Desa Goa. “Secara resmi kami sudah menyurati Bupati. Kalau Bupati tidak menggubris maka kami akan menduduki Kantor Bupati, kami tidak akan pergi sampai tuntutan kami terpenuhi, langkah ini kami ambil karena kami sebagai masyarakat sangat malu dipimpin oleh kades yang berprilaku tidak baik, yang tidak bisa dijadikan contoh sebagai pemimpin, kalau kepala desa kami seperti ini bagaimana generasi penerus nantinya,” tukasnya. Baca Juga  Pelayaran Perdana Long Distance Fery Badas-Surabaya Diresmikan Gubernur Tuntutan ini diakui Hamzan Wadi, bukan hanya darinya, tapi suara sebagian besar masyarakat yang tidak setuju dengan perilaku kades. Sehingga gelombang tuntutan ini terdengar di setiap penjuru Desa Goa. “Kami berharap Bupati harus segara mengambil keputusan yang terbaik demi masa depan masyarakat Desa Goa,” pungkasnya. Dikonfirmasi terpisah Kepala Desa Goa, Baihaqi membantah dengan tegas tuduhan asusila terhadapnya. “Mereka menuduh saya melakukan asusila padahal itu istri saya yang sudah saya nikahi di Lombok tanpa sepengetahuan orang tuanya, setelah orang tuanya tau, saya dinikahkan lagi, jadi apa yang salah terhadap diri saya, yang jelas yang mereka usik saat ini adalah masalah pribadi saya dengan istri saya,” sesalnya. Baca Juga  Kadis PRKP Sumbawa Lowong, Belasan Dokter dan Bidan Jadi Kepala Puskesmas Jika memang benar melakukan asusila seperti yang mereka tuduhkan, Kades menantang menunjukkan bukti baik berupa vidio, foto atau saksi yang pernah melihatnya melakukan perbuatan tersebut. Ia pun menegaskan bahwa tuduhan keji itu merupakan pencemaran nama baiknya sebagai kepala desa. “Kalau saya melihat persoalan ini bukan persoalan asusila semata seperti yang mereka tuduhkan kepada saya, namun lebih kepada persoalan politik yang berseberangan dengan pemerintah,” tandanya. (HEN/SR) Adblock test (Why?)

Komentar