ProSumbawa SUMBAWA BARAT, samawarea.com (5 September 2024) – PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) bermitra dengan Yayasan Care Peduli berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dalam mengembangkan Depot Air Aman Minum untuk membantu pemenuhan kebutuhan air minum keluarga bagi anak stunting dan anak berisiko stunting.
Salah satu bukti komitmen AMMAN dalam membantu penurunan angka stunting, bersama pemerintah desa di KSB, memfasilitasi pembangunan Depot Air Minum dan melakukan peningkatan kapasitas kelompok masyarakat untuk melaksanakan tata kelolanya.
Pendekatan holistik di Desa Beru juga dilakukan melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan kepada anak dengan kondisi stunting dan ibu hamil dengan Kondisi Energi Kronik (KEK). Selain itu pendampingan untuk edukasi pola asuh, penerapan gaya hidup bersih dan sehat, pelatihan kesetaraan gender serta pendampingan kelompok ekonomi Perempuan.
Sejak tahun 2022, program percepatan penurunan stunting di Desa Beru telah menjangkau 304 peserta yakni 228 perempuan dan 73 laki-laki melalui PMT Pemulihan, serta berbagai pelatihan dan pendampingan. Kemudian bantuan modal usaha untuk Kelompok Usaha Mikro Perempuan Maju Bersama di Desa Beru.
Tak hanya itu, program penanganan stunting dengan penyediaan akses air bersih juga dilakukan di lima desa lainnya seperti dua depot air dengan sumur bor dalam di Desa Talonang, satu buah depot air di Desa Tatar, Desa Ai Kangkung, dan Desa Jelenga.
Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin, ST, menjelaskan bahwa Depot Air Minum Aman di Dusun Jelenga, menjadi bagian dari program percepatan penurunan stunting. Ini bentuk sinergitas antara AMMAN dan Pemerintah KSB melalui pendekatan intervensi sensitif. Salah satunya melalui penyediaan akses air bersih, serta intervensi spesifik menjadi pendekatan holistik yang dilakukan 16 desa wilayah KSB.
Baca Juga Gubernur NTB Bantu Korban Banjir di Loteng dan Lobar
“Kami melihat lokasi Dusun Jelenga yang berada di pesisir memiliki keterbatasan air bersih sementara kebutuhan air bersih serta sanitasi menjadi bagian dari intervensi sensitif yang penting untuk menurunkan angka stunting,” ujarnya.
Fud menegaskan bahwa dengan tersedianya akses air minum dari depot air ini harus bisa menekan angka stunting di wilayah Dusun Jelenga, Kecamatan Jereweh, dan masyarakat bisa mendapatkan akses air minum yang mudah dijangkau dan murah harganya.
Dr. Abdul Wahib Situmorang, CEO YCP menyampaikan apresiasi tinggi atas dukungan Bupati dan jajaran Pemerintah KSB untuk berbagai kegiatan dalam program percepatan penurunan stunting. Menurutnya, peran aktif dan dukungan pemerintah KSB menjadi kunci keberhasilan penurunan angka stunting di KSB menjadi 7,83 persen di tahun 2023 sesuai hasil laporan aplikasi e-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM).
Muhammad Ikraman, Project Manager Yayasan Care Peduli (YCP), sebagai mitra pelaksana program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) AMMAN di bidang Kesehatan, mengatakan, Depot Air memiliki kapasitas produksi mencapai 159 galon air per hari.
Pembangunan depot merupakan bagian program pemerintah Desa Beru dari Dana Desa Perubahan untuk mendorong penurunan stunting. Sehingga air yang dihasilkan dipastikan memenuhi standar pemerintah.
“Air dari depot ini telah diuji di laboratorium pemerintah sesuai dengan Permenkes No. 2 Tahun 2023, sehingga aman untuk dikonsumsi. Dari depot, sekitar 1.000 jiwa yang berdomisili di area sekitar mendapatkan akses air minum aman. Pembangunan depot dirancang bisa untuk memenuhi kebutuhan air minum aman hingga 15 tahun,” bebernya.
Baca Juga Sering ‘Diganggu’ Kini Kantor Imigrasi Dijaga Polisi dan TNI
Sumur bor yang dibangun di Dusun Jelenga memiliki kedalaman 10 meter dan akan dikelola oleh Komite Air yang berasal dari perwakilan pemerintah desa dan masyarakat. Sumber air untuk produksi air aman minum di depot berasal dari dua sumber sumur, yakni sumur bor yang dibangun dari Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS).
Lebih lanjut Ikraman mengatakan, keluarga di Dusun Jelenga, Desa Beru yang memiliki anak dengan kondisi stunting dan wasting serta ibu hamil dengan kondisi anemia akan mendapatkan air aman minum dari depot air sebanyak satu galon per hari yang merupakan komitmen dari Komite Air.
“Jika ada kebutuhan lebih dari satu galon per hari maka setiap galon tambahan dapat dibeli seharga 5.000 rupiah,” ungkap Ikraman.
Menurutnya, Komite Air telah mendapat pendampingan dan peningkatan kapasitas untuk perawatan dan perbaikan depot agar dapat mengelola unit usaha depot air secara mandiri.
“Salah satu program PPM AMMAN di bidang kesehatan ini merupakan usaha Percepatan Penurunan Stunting di KSB, yang kami lakukan dengan sinergi aktif bersama pemerintah daerah dan masyarakat KSB,” tambah Priyo Pramono, Vice President Social Impact AMMAN.
Harapannya dari pendampingan dan pelatihan yang sudah dilakukan bersama AMMAN dan YCP, Komite Air tidak hanya mengelola depot tetapi juga terus memberikan edukasi pada keluarga di Dusun Jelenga guna menjaga kesehatan dengan cara memberikan air aman minum kepada seluruh anggota keluarga. (SR)
Post Views: 212
Adblock test (Why?)
Salah satu bukti komitmen AMMAN dalam membantu penurunan angka stunting, bersama pemerintah desa di KSB, memfasilitasi pembangunan Depot Air Minum dan melakukan peningkatan kapasitas kelompok masyarakat untuk melaksanakan tata kelolanya.
Pendekatan holistik di Desa Beru juga dilakukan melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan kepada anak dengan kondisi stunting dan ibu hamil dengan Kondisi Energi Kronik (KEK). Selain itu pendampingan untuk edukasi pola asuh, penerapan gaya hidup bersih dan sehat, pelatihan kesetaraan gender serta pendampingan kelompok ekonomi Perempuan.
Sejak tahun 2022, program percepatan penurunan stunting di Desa Beru telah menjangkau 304 peserta yakni 228 perempuan dan 73 laki-laki melalui PMT Pemulihan, serta berbagai pelatihan dan pendampingan. Kemudian bantuan modal usaha untuk Kelompok Usaha Mikro Perempuan Maju Bersama di Desa Beru.
Tak hanya itu, program penanganan stunting dengan penyediaan akses air bersih juga dilakukan di lima desa lainnya seperti dua depot air dengan sumur bor dalam di Desa Talonang, satu buah depot air di Desa Tatar, Desa Ai Kangkung, dan Desa Jelenga.
Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin, ST, menjelaskan bahwa Depot Air Minum Aman di Dusun Jelenga, menjadi bagian dari program percepatan penurunan stunting. Ini bentuk sinergitas antara AMMAN dan Pemerintah KSB melalui pendekatan intervensi sensitif. Salah satunya melalui penyediaan akses air bersih, serta intervensi spesifik menjadi pendekatan holistik yang dilakukan 16 desa wilayah KSB.
Baca Juga Gubernur NTB Bantu Korban Banjir di Loteng dan Lobar
“Kami melihat lokasi Dusun Jelenga yang berada di pesisir memiliki keterbatasan air bersih sementara kebutuhan air bersih serta sanitasi menjadi bagian dari intervensi sensitif yang penting untuk menurunkan angka stunting,” ujarnya.
Fud menegaskan bahwa dengan tersedianya akses air minum dari depot air ini harus bisa menekan angka stunting di wilayah Dusun Jelenga, Kecamatan Jereweh, dan masyarakat bisa mendapatkan akses air minum yang mudah dijangkau dan murah harganya.
Dr. Abdul Wahib Situmorang, CEO YCP menyampaikan apresiasi tinggi atas dukungan Bupati dan jajaran Pemerintah KSB untuk berbagai kegiatan dalam program percepatan penurunan stunting. Menurutnya, peran aktif dan dukungan pemerintah KSB menjadi kunci keberhasilan penurunan angka stunting di KSB menjadi 7,83 persen di tahun 2023 sesuai hasil laporan aplikasi e-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM).
Muhammad Ikraman, Project Manager Yayasan Care Peduli (YCP), sebagai mitra pelaksana program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) AMMAN di bidang Kesehatan, mengatakan, Depot Air memiliki kapasitas produksi mencapai 159 galon air per hari.
Pembangunan depot merupakan bagian program pemerintah Desa Beru dari Dana Desa Perubahan untuk mendorong penurunan stunting. Sehingga air yang dihasilkan dipastikan memenuhi standar pemerintah.
“Air dari depot ini telah diuji di laboratorium pemerintah sesuai dengan Permenkes No. 2 Tahun 2023, sehingga aman untuk dikonsumsi. Dari depot, sekitar 1.000 jiwa yang berdomisili di area sekitar mendapatkan akses air minum aman. Pembangunan depot dirancang bisa untuk memenuhi kebutuhan air minum aman hingga 15 tahun,” bebernya.
Baca Juga Sering ‘Diganggu’ Kini Kantor Imigrasi Dijaga Polisi dan TNI
Sumur bor yang dibangun di Dusun Jelenga memiliki kedalaman 10 meter dan akan dikelola oleh Komite Air yang berasal dari perwakilan pemerintah desa dan masyarakat. Sumber air untuk produksi air aman minum di depot berasal dari dua sumber sumur, yakni sumur bor yang dibangun dari Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS).
Lebih lanjut Ikraman mengatakan, keluarga di Dusun Jelenga, Desa Beru yang memiliki anak dengan kondisi stunting dan wasting serta ibu hamil dengan kondisi anemia akan mendapatkan air aman minum dari depot air sebanyak satu galon per hari yang merupakan komitmen dari Komite Air.
“Jika ada kebutuhan lebih dari satu galon per hari maka setiap galon tambahan dapat dibeli seharga 5.000 rupiah,” ungkap Ikraman.
Menurutnya, Komite Air telah mendapat pendampingan dan peningkatan kapasitas untuk perawatan dan perbaikan depot agar dapat mengelola unit usaha depot air secara mandiri.
“Salah satu program PPM AMMAN di bidang kesehatan ini merupakan usaha Percepatan Penurunan Stunting di KSB, yang kami lakukan dengan sinergi aktif bersama pemerintah daerah dan masyarakat KSB,” tambah Priyo Pramono, Vice President Social Impact AMMAN.
Harapannya dari pendampingan dan pelatihan yang sudah dilakukan bersama AMMAN dan YCP, Komite Air tidak hanya mengelola depot tetapi juga terus memberikan edukasi pada keluarga di Dusun Jelenga guna menjaga kesehatan dengan cara memberikan air aman minum kepada seluruh anggota keluarga. (SR)
Post Views: 212
Adblock test (Why?)
Komentar
Posting Komentar