Teriakan Kaum Milenial: Sekali Lagi…Bang Zul !!

ProSumbawa SUMBAWA BESAR, samawarea.com (18 September 2024) – “Sekali lagi Bang Zul !! teriakan berulang-ulang dari ratusan kaum milenial ini menggema pada acara “Tanya Bang Zul” di Comfy Caffe, Kelurahan Bugis, Sumbawa Besar, Selasa (17/9/24) malam.


Teriakan tersebut merupakan pekik dukungan bagi Dr. H. Zulkieflimansyah M.Sc untuk kembali menjadi Gubernur NTB pada periode kedua. Menurut mereka banyak yang sudah dilakukan Bang Zul ketika menjadi Gubernur NTB periode sebelumnya yang harus dilanjutkan.


Sejak Bang Zul tidak menjabat menjadi Gubernur, banyak program yang bermanfaat terhenti dan tidak berlanjut. Di antaranya event internasional MXGP yang dinilai mampu menduniakan Sumbawa dan NTB, serta program beasiswa yang menjadikan mimpi putra putri NTB untuk kuliah di luar negeri menjadi kenyataan.


MotoGP dan MXGP, Salah Satu Cara Menggesa Pembangunan


Bang Zul yang didampingi istrinya, Ny. Niken Saptarini M.Sc, menjelaskan soal MXGP dan MotoGP. Dua event dunia ini, sebagai salah satu jalan untuk menggesa pembangunan di daerah. Namun untuk menggelar event internasional sekelas MXGP dan MotoGP tidak gampang. Perlu meyakinkan penyelenggara dengan memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan. Mulai dari pelaksanaan, hingga sarana prasarana yang harus disiapkan.


Tentunya untuk memenuhi semua persyaratan dari penyelenggara agar event dunia itu terlaksana, dibutuhkan kolaborasi dengan pemerintah pusat. Untuk kolaborasi ini jika tidak memiliki strategi, tidak mudah juga untuk direalisasikan. Sebab dua kali Jokowi mencalonkan diri menjadi Presiden, suaranya di NTB kalah telak. Sedangkan di Bali dan NTT Jokowi menang 90%. Kondisi ini akan mempengaruhi perhatian Jokowi terhadap NTB.


Untuk itu ada cara yang tidak biasa yang harus dilakukan agar ada perhatian Jokowi terhadap pembangunan di NTB guna menggeser ketertinggalan dibandingkan dengan provinsi di mana Jokowi menang. “Kebetulan saya kenal baik dengan Pak Jokowi dan orangnya itu senang pada hal-hal yang menantang. Kita pun mengambil kesempatan itu dengan menjadi tuan rumah MotoGP,” kata Bang Zul di hadapan ratusan kaum milenial.


Bang Zul ingin merubah pemahaman masyarakat, untuk tidak berpikir bahwa MotoGP hanya sekedar balap motor. Untuk menjadi tuan rumah, NTB harus memiliki rumah sakit bertaraf internasional, landasan pacu bandaranya harus diperpanjang agar bisa didarati pesawat berbadan lebar yang akan mengangkut armada MotoGP, dan tersedianya hotel bintang lima di lokasi sirkuit. Pelabuhan Lembar juga demikian harus dibenahi agar memenuhi standar internasional.
Baca Juga  Lalu Hermawansyah, Pulang Kampung untuk Sumbawa Baru

Jokowi pun meminta Angkasa Pura dan kementerian terkait untuk merealisasikannya. Bukan hanya itu agar tidak mengganggu arus lalulintas terutama para pembalap dan krunya ketika menuju Sirkuit Mandalika. Jokowi memerintahkan Kementerian PUPR untuk membangun jalan tol dari Bandara sampai Mandalika sepanjang 17 kilometer.


Setelah bandara. Agar tidak terlihat kumuh, Jokowi meminta PUPR untuk memperbaiki rumah-rumah masyarakat yang berada di sekitaran Sirkuit Mendalika sehingga bisa dijadikan homestay bagi para tamu atau wisatawan sebagai dampak positif terhadap keberadaan event dunia ini. Jokowi juga melihat banyak hutan yang gundul ketika melewati Mendalika sehingga diperintahkan untuk dihijaukan agar pembalap beserta kru dan wisatawan yang datang menonton MotoGP dapat menikmati keindahan alamnya.


“Jadi karena MotoGP, pembangunan di NTB bergeliat. Benar-benar global event itu, merubah atau kita dipaksa untuk berubah karena tuntutan panitia penyelenggara,” imbuhnya.


Karena hal ini, lanjut Bang Zul, Ia sebagai Gubernur asal Sumbawa sempat dikiritisi mengingat MotoGP ada di Lombok. Bang Zul pun mengadakan event serupa yaitu ajang MXGP di Sumbawa. Namun saat itu jumlah kamar hotel dan restoran yang memenuhi standar kurang, sarana prasarana juga tidak memadai.


Seperti halnya MotoGP, MXGP memaksa pihaknya untuk merubah dan menata agar apa yang diinginkan penyelenggara harus terpenuhi. Kamar hotelnya bertambah dan restorannya memenuhi standar, serta sarana prasarana yang dibutuhkan terpenuhi termasuk mempercantik kota.


Menjawab pertanyaan mengapa MXGP 2024 tidak terlaksana di Sumbawa ? dikatakan Bang Zul, sebenarnya sebelum habis masa jabatannya menjadi Gubernur ada dana yang diusahakan masuk ke APBD untuk pelaksanaan MXGP, namun tidak digunakan sebagaiman yang direncanakan.


“Nah betapa menjadi pemimpin itu perlu melanjutkan hal-hal yang sudah baik. Hal yang baik bisa tidak ditindaklanjuti ketika pemimpin itu beda visi,” ungkapnya.
Baca Juga  PETANG Turun Tangan Bantu Korban Gempa Lotim

Karenanya Ia ingin kembali mencalonkan diri menjadi Gubernur NTB, ketika ditakdirkan terpilih akan melanjutkan hal-hal yang sudah baik. Tidak ada lagi program yang tidak berkesinambungan karena atas suka dan tidak suka.


Beasiswa NTB dan Endowment Fund


Kemudian mengenai Beasiswa NTB. Bang Zul mengakui sejak program ini pertama kali digulirkan memunculkan banyak isu yang menyudutkan. Bahkan semakin santer menjelang Pilkada. Ada yang mengatakan pengiriman mahasiswa ke luar negeri modus human trafficking. Ada juga yang menghembuskan beasiswa sebagai motif gratifikasi.


Sebab diakui Bang Zul dua tahun pertama melaksanakan program ini dengan mengirim sejumlah putra putri NTB kuliah di luar negeri, tidak menggunakan APBD. Selain hasil komunikasi dengan kampus tujuan membuat biaya kuliah murah, pihaknya juga memiliki banyak kolega di samping CSR sejumlah perusahaan yang membiayai putra-putri NTB kuliah di luar negeri. Bahkan ada kampus di luar negeri yang memberikan beasiswa kepada anak-anak NTB.


“DPRD nya mulai protes yang menanyakan asal-usul dana. Semua heboh dan ribut. Namanya pengusaha kalo nyumbang 10 juta sampai 100 juta itu tidak besar. Mereka juga tidak ingin namanya dipublikasikan tapi ingin berkonstribusi dalam membangun sumberdaya manusia. Daripada ribut-ribut, kita dianjurkan untuk pakai APBD. Karena kalau APBD itu sumber pendanaannya jelas dan pertanggungjawabannya juga jelas. Itulah makanya kita menggunakan APBD. Ternyata pakai APBD juga ribut,” kata Bang Zul.


Ke depan jika Ia ditakdirkan terpilih kembali, Beasiswa NTB akan berlanjut agar mimpi-mimpi anak-anak NTB tidak teramputasi. Pihaknya akan membuat semacam LPDP—lembaga yang mengelola dan menyiap dana beasiswa untuk anak-anak Indonesia.


“Di NTB nanti ada semacam endowment fund yang mempunyai tugas melaksanakan dan mengelola dana abadi pendidikan yang bersumber dari dana pengembangan pendidikan nasional, pendapatan investasi, atau sumber lain yang sah untuk menjamin keberlangsungan program pendidikan bagi generasi berikutnya,” jelas Bang Zul. (SR)

Post Views: 223


Adblock test (Why?)

Komentar