ProSumbawa SUMBAWA BESAR, samawarea.com (10 September 2024) – Kabupaten Sumbawa memiliki beragam kekayaan. Bukan hanya sumber daya alamnya, tapi juga kekayaan budayanya. Untuk kekayaan budaya tidak hanya terwujud dalam seni dan tradisi, tetapi juga dalam warisan kuliner yang sudah turun-temurun. Kuliner Sumbawa memiliki cita rasa khas yang menggambarkan kearifan lokal, kekayaan rempah, serta keunikan cara pengolahannya.
Wakil Bupati Sumbawa, Hj Dewi Noviany S.Pd M.Pd yang dicegat usai membuka secara resmi Pameran Temporer Seni Kuliner Masakan Tradisional Sumbawa di UPT Museum Daerah, Selasa (10/9/24), mengakui hal itu. Ia menyebut ada beberapa masakan atau kuliner khas Sumbawa yang melegenda.
Di antaranya Sepat. Masakan yang terkenal dengan perpaduan rasa asam dan pedas ini biasanya menggunakan ikan bakar. Sepat adalah salah satu sajian yang sering dihidangkan pada acara-acara adat atau pertemuan keluarga besar di Sumbawa.
Baca Juga Pemprov NTB Serahkan Laporan Keuangan Tahun 2020 Kepada BPK
Selanjutnya Singang. Masakan ini merupakan hidangan ikan berkuah kuning dengan bumbu yang sederhana, namun memiliki rasa yang segar dan khas. Hidangan ini menggambarkan kesederhanaan namun kaya rasa dari masyarakat pesisir Sumbawa.
Berikutnya Gecok, makanan khas ini berbahan dasar daging sapi atau kerbau yang dimasak dengan bumbu rempah-rempah yang melimpah, menciptakan cita rasa yang kuat dan beraroma segar. Gecok sering dihidangkan pada acara-acara istimewa sebagai simbol kemakmuran.
Keberadaan masakan khas ini ungkap Wabup yang disapa Hj Novi, dapat diperkenalkan kepada khalayak yang lebih luas. Terlebih dalam beberapa hari ke depan, Kabupaten Sumbawa akan menjadi tuan rumah event internasional Sail to Indonesia 2024. Acara ini akan menghadirkan kapal-kapal pesiar (Yacht) dari 38 negara yang akan berlayar di Perairan Sumbawa, tepatnya Pantai Gelora Kecamatan Rhee.
Baca Juga Gubernur Harap Kuota Tiket MotoGP Gratis untuk Warga
“Ini adalah kesempatan besar bagi kita untuk menunjukkan keindahan alam dan kekayaan budaya Sumbawa, termasuk dalam hal kuliner tradisional. Saya berharap para wisatawan dari mancanegara dapat menikmati dan mengapresiasi kekayaan kuliner kita, sehingga citra Sumbawa sebagai daerah yang kaya budaya dan potensi wisata dapat semakin dikenal di dunia internasional,” kata Hj Novi.
Pemerintah Kabupaten Sumbawa sambung Hj Novi, terus berkomitmen untuk mendukung dan memfasilitasi berbagai upaya pelestarian budaya, termasuk kuliner tradisional, sebagai bagian dari pembangunan sektor pariwisata yang berkelanjutan.
“Dengan memperkuat promosi dan pengelolaan kekayaan kuliner lokal, kita tidak hanya melestarikan warisan budaya, tetapi juga berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui industri kuliner dan pariwisata,” tandasnya. (SR)
Post Views: 105
Adblock test (Why?)
Wakil Bupati Sumbawa, Hj Dewi Noviany S.Pd M.Pd yang dicegat usai membuka secara resmi Pameran Temporer Seni Kuliner Masakan Tradisional Sumbawa di UPT Museum Daerah, Selasa (10/9/24), mengakui hal itu. Ia menyebut ada beberapa masakan atau kuliner khas Sumbawa yang melegenda.
Di antaranya Sepat. Masakan yang terkenal dengan perpaduan rasa asam dan pedas ini biasanya menggunakan ikan bakar. Sepat adalah salah satu sajian yang sering dihidangkan pada acara-acara adat atau pertemuan keluarga besar di Sumbawa.
Baca Juga Pemprov NTB Serahkan Laporan Keuangan Tahun 2020 Kepada BPK
Selanjutnya Singang. Masakan ini merupakan hidangan ikan berkuah kuning dengan bumbu yang sederhana, namun memiliki rasa yang segar dan khas. Hidangan ini menggambarkan kesederhanaan namun kaya rasa dari masyarakat pesisir Sumbawa.
Berikutnya Gecok, makanan khas ini berbahan dasar daging sapi atau kerbau yang dimasak dengan bumbu rempah-rempah yang melimpah, menciptakan cita rasa yang kuat dan beraroma segar. Gecok sering dihidangkan pada acara-acara istimewa sebagai simbol kemakmuran.
Keberadaan masakan khas ini ungkap Wabup yang disapa Hj Novi, dapat diperkenalkan kepada khalayak yang lebih luas. Terlebih dalam beberapa hari ke depan, Kabupaten Sumbawa akan menjadi tuan rumah event internasional Sail to Indonesia 2024. Acara ini akan menghadirkan kapal-kapal pesiar (Yacht) dari 38 negara yang akan berlayar di Perairan Sumbawa, tepatnya Pantai Gelora Kecamatan Rhee.
Baca Juga Gubernur Harap Kuota Tiket MotoGP Gratis untuk Warga
“Ini adalah kesempatan besar bagi kita untuk menunjukkan keindahan alam dan kekayaan budaya Sumbawa, termasuk dalam hal kuliner tradisional. Saya berharap para wisatawan dari mancanegara dapat menikmati dan mengapresiasi kekayaan kuliner kita, sehingga citra Sumbawa sebagai daerah yang kaya budaya dan potensi wisata dapat semakin dikenal di dunia internasional,” kata Hj Novi.
Pemerintah Kabupaten Sumbawa sambung Hj Novi, terus berkomitmen untuk mendukung dan memfasilitasi berbagai upaya pelestarian budaya, termasuk kuliner tradisional, sebagai bagian dari pembangunan sektor pariwisata yang berkelanjutan.
“Dengan memperkuat promosi dan pengelolaan kekayaan kuliner lokal, kita tidak hanya melestarikan warisan budaya, tetapi juga berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui industri kuliner dan pariwisata,” tandasnya. (SR)
Post Views: 105
Adblock test (Why?)
Komentar
Posting Komentar