ProSumbawa SUMBAWA BESAR, samawarea.com (9 September 2024) – Seluruh wilayah di Kabupaten Sumbawa dilanda kekeringan. Akibat musim kemarau. Kondisi ini membuat resah para petani karena tanaman padinya layu dan sebagian mati.
Bukan hanya musim kemarau yang menjadi penyebab kekurangan air, melainkan juga tidak meratanya pengairan irigasi Bendungan Batu Bulan dalam beberapa minggu ini. Hal tersebut membuat puluhan hektar lahan padi petani gagal panen.
Kenyataan ini terlihat di kawasan Sabeta Atas, Desa Moyo, Kecamatan Moyo Hilir, Kabupaten Sumbawa. Petani setempat mengalami kerugian yang cukup besar karena gagal panen akibat tanaman padinya mati. Padahal wilayah Sabeta Atas salah satu jalur irigasi induk Bendungan Batu Bulan sehingga pada musim tanam kedua ini petani masih menanam padi.
Baca Juga Gempa Donggala 1 Orang Meninggal dan 10 Luka-Luka
Bukan hanya layu dan kusut, kondisi padi petani diperparah dengan serangan hama ulat yang memakan tanaman padi petani sehingga banyak yang rusak.
BACA JUGA :
https://www.samawarea.com/2024/09/petani-di-sumbawa-gagal-panen-kadis-pertanian-akibat-langgar-pola-tanam/
/>
Zulkifli–salah seorang petani setempat mengatakan rata-rata umur padi petani satu bulan bahkan lebih sehingga membutuhkan suplay air yang cukup untuk masa pertumbuhan. Namun saat ini pengairan yang ditunggu tidak ada meskipun sesuai dengan jadwal pengairan. Saat ini mereka hanya bisa pasrah melihat kondisi padi yang tidak dapat diselamatkan lagi dan berharap ada solusi yang tepat terhadap kerugian para petani.
Hal senada diungkapkan Syafruddin. Tidak adanya air irigasi yang mengalir ke sawah petani di Desa Moyo, membuat tanaman mongering. Kekeringan ini dikhawatirkan semakin meluas. Tak hanya lahan padi sekitar 30 hektare, lahan jagung juga mengalami gagal panen.
Baca Juga Pilkada Sumbawa 2024, Jarot—Rafiq Bakal Berpasangan
Syafruddin mengakui kondisi ini kerap dialami petani setiap musim tanam. Dan masalah ini sering kali disampaikan kepada pengelola Bendungan Batu Bulan. Namun tidak ada tindakan yang bisa dilakukan. Karenanya ia berharap pemerintah daerah melalui leading sector terkait bisa memfasilitasi petani agar tidak lagi mengalami kerugian dan gagal panen lantaran padi rusak karena kekurangan air. (SR)
Post Views: 380
Adblock test (Why?)
Bukan hanya musim kemarau yang menjadi penyebab kekurangan air, melainkan juga tidak meratanya pengairan irigasi Bendungan Batu Bulan dalam beberapa minggu ini. Hal tersebut membuat puluhan hektar lahan padi petani gagal panen.
Kenyataan ini terlihat di kawasan Sabeta Atas, Desa Moyo, Kecamatan Moyo Hilir, Kabupaten Sumbawa. Petani setempat mengalami kerugian yang cukup besar karena gagal panen akibat tanaman padinya mati. Padahal wilayah Sabeta Atas salah satu jalur irigasi induk Bendungan Batu Bulan sehingga pada musim tanam kedua ini petani masih menanam padi.
Baca Juga Gempa Donggala 1 Orang Meninggal dan 10 Luka-Luka
Bukan hanya layu dan kusut, kondisi padi petani diperparah dengan serangan hama ulat yang memakan tanaman padi petani sehingga banyak yang rusak.
BACA JUGA :
https://www.samawarea.com/2024/09/petani-di-sumbawa-gagal-panen-kadis-pertanian-akibat-langgar-pola-tanam/
/>
Zulkifli–salah seorang petani setempat mengatakan rata-rata umur padi petani satu bulan bahkan lebih sehingga membutuhkan suplay air yang cukup untuk masa pertumbuhan. Namun saat ini pengairan yang ditunggu tidak ada meskipun sesuai dengan jadwal pengairan. Saat ini mereka hanya bisa pasrah melihat kondisi padi yang tidak dapat diselamatkan lagi dan berharap ada solusi yang tepat terhadap kerugian para petani.
Hal senada diungkapkan Syafruddin. Tidak adanya air irigasi yang mengalir ke sawah petani di Desa Moyo, membuat tanaman mongering. Kekeringan ini dikhawatirkan semakin meluas. Tak hanya lahan padi sekitar 30 hektare, lahan jagung juga mengalami gagal panen.
Baca Juga Pilkada Sumbawa 2024, Jarot—Rafiq Bakal Berpasangan
Syafruddin mengakui kondisi ini kerap dialami petani setiap musim tanam. Dan masalah ini sering kali disampaikan kepada pengelola Bendungan Batu Bulan. Namun tidak ada tindakan yang bisa dilakukan. Karenanya ia berharap pemerintah daerah melalui leading sector terkait bisa memfasilitasi petani agar tidak lagi mengalami kerugian dan gagal panen lantaran padi rusak karena kekurangan air. (SR)
Post Views: 380
Adblock test (Why?)
Komentar
Posting Komentar