Ketua DPRD Beri Uang Saku dan Janji Bonus untuk Dua Atlit yang Berlaga di O2SN

ProSumbawa JAKARTA, samawarea.com (12 Agustus 2024) – Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa Abdul Rafiq SH memberikan support kepada atlet Sumbawa yang mewakili NTB pada ajang O2SN di Jakarta. Support yang diberikan tersebut dalam bentuk uang saku.


Dua Atlet asal Kabupaten Sumbawa ini adalah Lesi Putriani siswi SMKN 1 Lopok yang berlaga di Cabang Renang dan Hasyim Bayanullaah siswa SMAN 1 Alas yang turun di Cabor Silat.


Kepada dua atlit ini, Rafiq yang juga Ketua KONI ini mengucapkan selamat bertanding dan tetap semangat meraih prestasi. Rafiq berjanji akan memberikan bonus kepada keduanya jika berhasil meraih juara dan mengharumkan nama daerah.


“Sepulang dari kompetisi Kami mengundang kehadiran atlit dan pelatih yang mendampinginya,” kata Rafiq saat dalam perjalanan menuju Jakarta, Minggu (11/8/24).
Baca Juga  Hasil Kajian, Terdapat 184 Titik Pembangunan Bendungan dan Embung di Sumbawa

Sementara Lesi menyatakan siap menghadapi kompetisi tersebut dan berusaha maksimal untuk mengharumkan nama daerah. Untuk meraih ambisinya ini, persiapan sudah dilakukannya.


“Alhamdulillah di bawah pembinaan pelatih Dori, saya berlatih di Bendungan Mamak dan reban (embung) yang ada di desa. Mohon doanya agar saya berhasil meraih prestasi,” ucap Lesi yang kini duduk di kelas 12 SMKN 1 Lopok.


Hal ini dibenarkan oleh Pelatih Dori Sanuarsyah S.Pd. “Alhamdulillah atlet kita sudah melewati proses yang cukup panjang hingga sampai pada titik ini,” katanya.


Lesy dan Hasyim sebutnya, berhasil menjadi juara pada ajang O2SN Kabupaten dan O2SN Provinsi NTB. Untuk Lesy berlatih di Bendungan Mamak dan Reban. Ini cukup refresentatif dalam menguatkan fisik dan mental atlet. Meski demikian Guru Honorer SMKN 1 Lopok berharap kedepannya ada kolam renang di Kabupaten Sumbawa yang refresentatif dalam membina atlet renang.
Baca Juga  Porkab Sumbawa 2017 Berakhir, Tarung Derajat Cabor Pamungkas 

Diungkapkannya bahwa Lesy merupakan anak yang teguh mentalnya meskipun dari latar belakang keluarga yang kurang lengkap atau sebatang kara. Dia telah ditinggal kedua orangtuanya pada usia 2 bulan.


“Sejak itu dia ditinggalkan menjauh oleh orang-orang yang disayangi seperti ayahnya yang menikah lagi, ibunya berangkat ke luar negeri karena alasan ekonomi. Lesi pun akhirnya dirawat kakeknya,” ungkap Dori.


Waktu terus berjalan Lesi menyambung hidupnya untuk uang tambahan jajan di sekolah dengan bekerja setiap hari libur untuk menanam atau memanen padi. Terkadang Lesi tak ke sekolah karena tidak memiliki uang. (SR)

Post Views: 207


Adblock test (Why?)

Komentar