Haji Jarot Tertinggi Ekspos di Media Online, Haji Mo Terbanyak Konten di Channel Youtube

ProSumbawa SUMBAWA BESAR, samawarea.com (2 Juli 2024) – Kendati banyak figur Bakal Calon Bupati Sumbawa yang muncul, namun diperkirakan ada tiga kandidat yang bakal menjadi kontestan di Pilkada Sumbawa, November 2024 mendatang. Yaitu Drs. H. Mahmud Abdullah (Haji Mo), Hj. Dewi Noviany, S.Pd., M.Pd (Hj. Novi) dan Ir. H. Syarafuddin Jarot MP (Haji Jarot).


Tiga bakal calon ini ramai dibicarakan publik, termasuk di berbagai kanal media sosial. Pasalnya, dari masing-masing tim para kandidat tersebut kerapkali menampilkan figur yang dijagokan di media sosial. Selain itu, tiga figur ini juga menjadi langganan pemberitaan media massa.



Cara ini dilakukan para kandidat sebagai upaya untuk menjaring dan menarik simpatik kalangan milenial. Untuk mengetahui tingkat popularitas ketiga bakal calon di media sosial, Langit Biru—afiliasi samawarea.com yang berpusat di Jakarta, melakukan monitoring eksposure, publikasi media dan media sosial dari tanggal 26 Juni hingga 29 Juni 2024 lalu.





Hasil pemantauan ini terungkap bahwa Syarafuddin Jarot memiliki tingkat  eksposure di media online (tren pemberitaan media jurnalistik) lebih tinggi dibandingkan dengan dua kandidat lain, Haji Mo dan Hj. Novi. Dari pemantauan samawarea dan Langit Biru, terungkap sebanyak 2.042 ekspos tentang Haji Jarot, disusul Haji Mo 1.672 dan Hj. Novi sebanyak 1.562.
Baca Juga  Angkut Tiga Ekor Sapi Kepergok Pemilik, Dua Terduga Dibekuk

“Jumlah eksposure Haji Jarot jauh lebih unggul dibanding yang lain,” kata CEO Samawarea.com, Zainuddin Jen, di Sekretariat PWI Sumbawa, Jalan Garuda 1, Selasa (2 Juli 2024).


Namun di channel Youtube, lanjut Jen—sapaan akrabnya, lebih banyak konten yang memuat tentang Haji Mo dibandingkan Hj. Novi dan Haji Jarot. Dari gambaran ini, para kandidat akan mengetahui tingkat popularitasnya sehingga dapat dijadikan gambaran untuk terus mempromosikan diri melalui kanal-kanal yang sudah tersedia, seperti menjalin kerjasama dengan media online, aktif mempromosikan diri di media sosial dan lainnya.


Mempromosikan diri melalui media sosial, cukup efetif dan penting bagi para kandidat di Pilkada mendatang. Ada beberapa alasan krusial. Di antaranya sebut Jen, media sosial memiliki jangkauan yang luas, memungkinkan calon untuk mencapai audiens yang luas secara cepat dan efisien.


Dengan menggunakan platform seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan lainnya, calon dapat menjangkau pemilih potensial dari berbagai latar belakang dan lokasi geografis.


Kemudian kontrol atas narasi. Dengan mempromosikan diri di media sosial, calon dapat mengontrol narasi yang ingin disampaikan kepada pemilih. Mereka dapat menyoroti pencapaian, visi, dan program kerja mereka tanpa terlalu banyak tergantung pada media mainstream yang mungkin memiliki agenda atau kepentingan lain.


Selanjutnya, calon dapat berinteraksi langsung dengan pemilih. Hal ini memungkinkan mereka untuk merespons pertanyaan, kekhawatiran, atau masukan langsung dari pemilih, yang dapat meningkatkan keterlibatan dan kepercayaan.
Baca Juga  Ketua DPRD Sumbawa Siap Dukung Program KMPS “Bersatu” Kelurahan Bugis

Berikutnya, kemampuan membangun citra dan branding. Melalui media sosial, calon dapat membangun citra dan branding mereka sendiri. Mereka dapat mengembangkan identitas yang kuat untuk membedakan mereka dari pesaing, serta membangun reputasi yang baik di mata pemilih. Dengan media sosial, kandidat memiliki kemampuan untuk memobilisasi dukungan.


“Media sosial tidak hanya memungkinkan calon untuk mencapai pemilih, tetapi juga untuk memobilisasi dukungan. Mereka dapat menggunakan platform ini untuk mengorganisir acara, kampanye door-to-door, atau menggalang sumbangan untuk mendukung kampanye mereka,” jelasnya.


Media sosial juga dapat menjadi alat untuk monitoring dan analisis untuk memantau respons dan mengukur efektivitas kampanye. Calon dapat menggunakan data analytics untuk memahami perilaku pemilih, menyesuaikan strategi kampanye, dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya.


Dengan demikian, penggunaan media sosial dalam kampanye Pilkada dapat memberikan keuntungan strategis yang signifikan bagi calon, baik dalam hal jangkauan, pengaruh, maupun interaksi dengan pemilih.


“Inilah salah satu tujuan dari hasil pemantauan yang kami lakukan bersama Langit Biru, agar para kandidat semakin dikenal di semua platform, namun tetap para kandidat melakukan survey lapangan,” ujarnya. (SR)

Post Views: 225


Adblock test (Why?)

Komentar