ProSumbawa SUMBAWA BESAR, samawarea.com (31 Juli 2024) – Dusun Tanjung Bila, Desa Labuhan Kuris, Kecamatan Lape Kabupaten Sumbawa, terancam terisolir. Pasalnya jalan menuju dusun wilayah pesisir tersebut masih dalam bentuk tanah, dan belum diaspal. Selain itu kondisinya rusak berat, berlubang dan sebagiannya berbentuk kubangan.
Kondisi jalan yang rusak ini menyulitkan warga setempat baik untuk mobilisasi hasil perikanan dan pertanian, juga anak-anak yang sekolah di pusat Kecamatan Lape. Tidak hanya menyulitkan arus barang, tapi juga biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk biaya transportasi cukup tinggi. Tarifnya berlipat-lipat dari tarif normal.
Hal ini diakui Kadus Tanjung Bila, Syamsuddin yang ditemui di kediamannya, Selasa (30/7) kemarin. Kondisi tersebut ungkapnya, sudah lama dinikmati masyarakatnya. Untuk perbaikan infrastruktur jalan ke Dusun Tanjung Bila, sudah seringkali diusulkan baik melalui Musrembang maupun penyampaian asprasi kepada wakil rakyat di DPRD.
Baca Juga Angin Kencang, Wings Air Gagal Landing di Bandara Sumbawa
Namun hotmix jalan hanya dikerjakan dari Simpang Labuan Kuris sampai lokasi tambak. Dan belum diketahui kelanjutannya menuju Dusun Tanjung Bila.
“Aspal hanya sampai lokasi tambak Labuhan Kuris. Untuk sambungannya menuju Tanjung Bila, yang belum diaspal dan rusak berat sepanjang 2 kilometer,” kata Syamsuddin.
Ia mengaku sudah menanyakan alasan tidak dituntaskan pengaspalan sampai ke Tanjung Bila. Jawaban dari dinas terkait, anggaran yang terbatas. Ia berharap kelanjutan hotmix jalan ke Tanjung Bila dapat menjadi perhatian dan diprioritaskan pemerintah daerah untuk direalisasikan pada tahun 2025 mendatang.
Sementara Joko Samudro dan Ernawati—dua guru SDN Tanjung Bila mengaku terkadang terlambat sampai ke sekolah. Selain rusak, jalan juga tertutup ketika air laut pasang. “Jadi kami menunggu surut dulu, baru bisa kami lewat. Kadang kami sampai di sekolah sudah jam 9 atau 10,” ujar guru yang tinggal di Kota Sumbawa ini.
Baca Juga Kelompok “Ai Semongkat” Wakili Sumbawa Lomba Perlindungan Mata Air
Ia juga berharap jalan menuju Dusun Tanjung Bila bisa segera diaspal sehingga mobilisasi dan transportasi menjadi lancar dan singkat.
Sebelumnya, Bupati Sumbawa Drs. H. Mahmud Abdullah saat rapat paripurna DPRD Sumbawa beberapa waktu lalu, menyebutkan bahwa bahwa jalan persimpangan Langam – Pungkit (ruas Kabuyit – Pungkit), dan Labuan Kuris – Labuan Terata, akan diusulkan pengerjaannya pada tahun 2025 baik melalui APBD maupun DAK. Artinya, belum ada perencanaan untuk kelanjutan hotmix jalan Labuhan Kuris – Tanjung Bila. (SR)
Post Views: 191
Adblock test (Why?)
Kondisi jalan yang rusak ini menyulitkan warga setempat baik untuk mobilisasi hasil perikanan dan pertanian, juga anak-anak yang sekolah di pusat Kecamatan Lape. Tidak hanya menyulitkan arus barang, tapi juga biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk biaya transportasi cukup tinggi. Tarifnya berlipat-lipat dari tarif normal.
Hal ini diakui Kadus Tanjung Bila, Syamsuddin yang ditemui di kediamannya, Selasa (30/7) kemarin. Kondisi tersebut ungkapnya, sudah lama dinikmati masyarakatnya. Untuk perbaikan infrastruktur jalan ke Dusun Tanjung Bila, sudah seringkali diusulkan baik melalui Musrembang maupun penyampaian asprasi kepada wakil rakyat di DPRD.
Baca Juga Angin Kencang, Wings Air Gagal Landing di Bandara Sumbawa
Namun hotmix jalan hanya dikerjakan dari Simpang Labuan Kuris sampai lokasi tambak. Dan belum diketahui kelanjutannya menuju Dusun Tanjung Bila.
“Aspal hanya sampai lokasi tambak Labuhan Kuris. Untuk sambungannya menuju Tanjung Bila, yang belum diaspal dan rusak berat sepanjang 2 kilometer,” kata Syamsuddin.
Ia mengaku sudah menanyakan alasan tidak dituntaskan pengaspalan sampai ke Tanjung Bila. Jawaban dari dinas terkait, anggaran yang terbatas. Ia berharap kelanjutan hotmix jalan ke Tanjung Bila dapat menjadi perhatian dan diprioritaskan pemerintah daerah untuk direalisasikan pada tahun 2025 mendatang.
Sementara Joko Samudro dan Ernawati—dua guru SDN Tanjung Bila mengaku terkadang terlambat sampai ke sekolah. Selain rusak, jalan juga tertutup ketika air laut pasang. “Jadi kami menunggu surut dulu, baru bisa kami lewat. Kadang kami sampai di sekolah sudah jam 9 atau 10,” ujar guru yang tinggal di Kota Sumbawa ini.
Baca Juga Kelompok “Ai Semongkat” Wakili Sumbawa Lomba Perlindungan Mata Air
Ia juga berharap jalan menuju Dusun Tanjung Bila bisa segera diaspal sehingga mobilisasi dan transportasi menjadi lancar dan singkat.
Sebelumnya, Bupati Sumbawa Drs. H. Mahmud Abdullah saat rapat paripurna DPRD Sumbawa beberapa waktu lalu, menyebutkan bahwa bahwa jalan persimpangan Langam – Pungkit (ruas Kabuyit – Pungkit), dan Labuan Kuris – Labuan Terata, akan diusulkan pengerjaannya pada tahun 2025 baik melalui APBD maupun DAK. Artinya, belum ada perencanaan untuk kelanjutan hotmix jalan Labuhan Kuris – Tanjung Bila. (SR)
Post Views: 191
Adblock test (Why?)
Komentar
Posting Komentar