Disulap PAMA Group Jadi Kampung Iklim, Dusun Kawista Berubah Resik dan Apik

ProSumbawa WONOSOBO, samawarea.com (8 Mei 2024) – Memasuki gerbang Dusun Kawista, Desa Adiwarno Kecamatan Selomerto, Wonosobo Jawa Tengah, kesejukan sangat terasa. Meski saat itu menunjukkan pukul 12.00 Wita. Selain sejuk, lingkungan tampak rimbun, karena semua rumah memiliki apotik hidup. Pastinya tampak bersih, karena tak terlihat sampah berserakan apalagi dibuang di sembarang tempat. Demikian dengan selokan, jernih dan tak mampet. Selokan itu berisi berbagai jenis ikan air tawar seperti nila, tawes dan ikan mas. Di pekarangan rumah juga terdapat budidaya ikan sistem kolam dan ember.


Usaha produktif masyarakar setempat juga semarak. Mulai dari kerajinan, daur ulang sampah melalui Bank Sampah, hingga kerajinan dan camilan yang telah dikemas secara modern. Hasil pertanian dan perkebunan cukup memadai. Terdapat kebun salak dan duren, di samping sayur mayur yang subur.


Kondisi inilah yang ditemukan puluhan wartawan dari berbagai daerah di Indonesia termasuk wartawan samawarea.com perwakilan satu-satunya dari NTB saat berkunjung ke dusun tersebut dalam rangkaian Media Gathering PAMA Group 2024, Selasa (7/5).


Perjalanan ke Dusun Kawista hanya ditempuh dalam waktu singkat. Start dari Hotel Dafam–tempat puluhan wartawan menginap, para jurnalis ini membutuhkan waktu tak kurang dari satu jam untuk tiba di dusun binaan PT PAMA Persada Nusantata. Melalui CSR nya, PAMA menjadikan dusun tersebut sebagai Kampung Iklim (Proklim). Para wartawan datang bersama Direktur PT PAMA, Ari Sutrisno dan para petinggi perusahaan lain yang tergabung dalam PAMA Group.





Menurut sejumlah warga, dua tahun yang lalu, kondisi dusun tidak seperti saat ini. Kegiatan warga hanya dari rumah ke kebun. Ada juga yang melakukan kegiatan usaha pembuatan jajanan tradisional yang dikelola secara konvensional. Limbah rumah tangga juga tak termanfaatkan, banyak yang dibuang dan dibakar karena warga tak memiliki cara dan manajemen untuk mengubahnya menjadi produk yang bernilai ekonomis.


Sejak dibina PT PAMA, Kampung tersebut seketika berubah. Geliat usaha dan ekonomi cukup pesat. Lingkungan pun bersih. Sebut saja Bank Sampah Jamur Kali yang merupakan singkatan (Jadi Makmur Berkat Limbah). Dukungan PT PAMA bagi keberadaan Bank Sampah ini cukup maksimal. Selain membangun kantor dan tempat penampungan sampah permanen, juga memberikan pelatihan manajemen.
Baca Juga  Surplus, Bulog Sumbawa Pasok Beras ke Beberapa Daerah

Dari Bank Sampah ini, warga tidak hanya bisa menjual sampahnya, tapi juga menabung hasil penjualannya.


“Bank Sampah ini sudah berdiri sejak setahun yang lalu, alhamdulillah berkembang, palIng penting lingkungan jadi bersih, sampah jadi berkah dan masyarakat teredukasi untuk menabung,” kata Aan Ibnu Khumed, warga setempat yang dipercaya sebagai Ketua Program.


Tak jauh dari Bank Sampah, terdapat usaha tiwul yang sebelumnya dikelola secara konvensional sekarang telah dikemas modern dengan nama Tiwul Instans. Tidak hanya merambah pasar lokal, Tiwul Instans juga menjamah pembeli di luar daerah.


“Biasanya tiwul yang dijual hanya bisa bertahan sehari, setelah itu dibuang karena basi. Setelah diproduksi secara modern dan dibantu PT PAMA, produk tiwul ini bisa bertahan sampai setahun,” ucap Aan.


Usaha lain yang disupport PT PAMA, adalah Rumah Produksi Ecoprint–pusat pembuatan batik dengan cara mencetak menggunakan bahan-bahan yang terdapat di alam sekitar sebagai kain, pewarna, maupun pembuat pola motif. Bahan yang digunakan berupa dedaunan, bunga, batang bahkan ranting. Harganya cukup kompetitif. Kemudian Mina Padi, Mina Sayur, Agro Forestry dan budidaya perikanan.


“Masyarakat di sini memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami berbagai macam buah-buahan seperti salak, durian, pepaya, dan jambu. Kayu, sayur dan tanaman yang bisa dikonsumsi dan bernilai ekonomis. Termasuk lahan kosong untuk dijadikan kolam budidaya ikan air tawar yang dulunya hanya panen 1 kali setahun, kini bisa 3-4 kali,” beber Aan.


PAMA juga memberikan perhatian terhadap keberadaan lembaga pendidikan di Dusun Kawista, Desa Adiwarno Kecamatan Selomerto ini. Perusahaan tersebut mendukung SMPN 3 Selomerto menjadi Sekolah Adiwiyata. Yakni salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup untuk mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.
Baca Juga  Diperiksa Selama 8 Jam, Oknum Bendahara BUMDes Semamung Ditahan Jaksa

Gambaran dari semua kondisi Dusun Kawista ini terbaca dari tulisan di pusat UMKM Maer “Lingkungan Resik, Rezeki Apik”. Kondisi Kawista yang bersih dan apik menjadi salah satu faktor pendukung Kabupaten Wonosobo atas keberhasilan meraih penghargaan Nasional di bidang lingkungan hidup.


Ari Sutrisno, Direktur PT PAMA Persada Nusantara berharap keberhasilan Kawista dapat menjadi contoh bagi dusun dan desa lainnya. Karena itu Ia mengajak puluhan wartawan berkunjung di dusun binaannya ini agar program baik yang baik ini layak untuk disebarkan melalui tulisan sehingga mampu menggugah masyarakat dan berbagai pihak.


“Kehadiran wartawan di sini bukan untuk pamer tapi bagian dari keberhasilan ini. Sehingga hal-hal positif di sini dapat tersiar dan didengar oleh banyak pihak dan pastinya membanggakan masyarakat di sini,” imbuhnya.


Ia juga berharap program ini terus berkembang sebagai bentuk tanggung jawab PAMA dalam rangka mengurangi dampak perubahan iklim. “Mari kita bergerak dari yang kecil-kecil ini. Tidak ada program tanpa kesulitan dan tantangan. Kalau kita saling support dan bergerak bersama, insya Allah tantangan itu akan bisa kita dilalui,” tandasnya.


Bupati Bondowoso melalui Kadis Lingkungan Hidup, Endang Listianingsih saat menyambut kedatangan rombongan mengatakan bahwa lahan kritis dan sampah menjadi permasalahan di Bondowoso. Efek rumah kaca menjadi salah satu penyebab terjadinya pemanasan global. Karena itu Ia mengapresiasi upaya PT PAMA Persada Nusantara meluncurkan berbagai program di antaranya Program Kampung Iklim (Proklim) di Kawista sebagai langkah pelestarian lingkungan hidup dalam mengatasi pemanasan global.


“Kami terus mendukung setiap upaya termasuk mengembangkan Proklim sebagai kontribusi kita dalam pelestarian lingkungan hidup. Saya ucapkan terimakasih atas dukungan PAMA dan pemerintah desa dan perangkatnya atas komitmen bersama dalam mewujudkan kampung yang MAER yaitu Mandiri Asri Elok dan Rapi,” pungkasnya. (*)


Post Views: 99


Adblock test (Why?)

Komentar