ProSumbawa SUMBAWA BESAR, samawarea.com (27 April 2024) – Sebanyak 192 siswa SD dan 175 siswa SMP di Kabupaten Sumbawa mengikuti berbagai macam lomba tradisional pada Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tahun 2024. Festival ini dilaksanakan bersamaan dengan Festival Budaya Samawa (FBS) Tingkat Kabupaten Sumbawa.
Pembukaan Festival yang dipusatkan di Museum Daerah, Sabtu (27/4) ini ditandai dengan pemukulan gong oleh Wakil Bupati Sumbawa Hj. Dewi Noviany S.Pd., M.Pd, didampingi Kadis Dikbud, Dr. Muhammad Ikhsan Safitri M.Sc, Ketua Dewan Kesenian Sumbawa, H. Iskandar D, Mc.Dev, Sekdis Sudarli S.Pt, M.Si, Kabid SMP Abdul Azis S.Pd dan Kabid Kebudayaan, Fitriati SP., MP.
Kabid Kebudayaan Dinas Dikbud Sumbawa, Fitriati SP., MP., dalam laporannya menyebutkan bahwa Fentival ini telah dilaksanakan sebanyak 3 kali secara berturut-turut. Biasanya Festival Tunas Bahasa ini dilaksanakan pada Juni atau Juli setiap tahun, sehingga siswa kelas 6 dan kelas 9 berkesempatan mengikuti lomba. Namun pada pelaksanaan tahun ketiga ini, siswa kelas 6 dan 9 tidak bisa mengikuti karena lomba digelar bersamaan dengan Festival Budaya Samawa (FBS).
Baca Juga Selamat ! Bunda Niken Terima Penghargaan Indonesia Most Inspirational Regional Women Award 2021
Untuk diketahui pada FBS kali ini, ada 8 mata lomba, salah satunya merupakan bagian lomba exehibisi yaitu Lomba Bakilum. Ke depan dia berharap Bakilum ini bisa menjadi salah satu cabang yang dilombakan. Kemudian Lomba Sakeco, Baca Puisi berbahasa Sumbawa, Pidato Berbahasa Samawa, Lomba Penulisan Satera Jontal, Lomba Penulisan Cerpen Berbahasa Sumbawa, dan Lomba Sekepit.
“Hasil evaluasi, peserta pada tahun ini alhamdulillah diikuti seluruh kecamatan. Kami mengucapkan terima kasih kepada Kecamatan Orang Telu, Lantung dan Ropang yang kali ini ikut berpartisipasi pada Festival Tunas Bahasa Ibu. Jadi total peserta lomba mencapai 192 orang untuk SD dan SMP sebanyak 175 peserta ditambah pendamping dari masing-masing kecamatan baik tingkat SD maupun SMP,” ungkapnya.
Sementara Wakil Bupati Sumbawa dalam sambutannya mengatakan bahwa FBS bukan hanya menjadi bagian dari perayaan Festival Dikdaya tetapi juga merupakan ekspresi kekayaan budaya dan warisan yang dibanggakan warga Kabupaten Sumbawa. “Melalui festival ini kita tidak hanya merayakan keberagaman budaya yang ada di Kabupaten Sumbawa tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan persatuan di antara kita,” kata Wabup yang juga Budan Literasi ini.
Baca Juga Negara dan Konflik Perbatasan Wilayah
Disebutkannya, Festival Budaya Sumbawa tahun ini menawarkan beragam acara dan pertunjukan yang memukau dari beragam dari seni tradisional hingga pameran karya seni modern dari lomba kesenian local. Ini menjadi sarana untuk lebih mengenal, menghargai dan melestarikan warisan budaya yang berharga.
“Ini juga menjadi medium untuk menginspirasi generasi muda agar tetap mencintai dan menjaga budaya leluhur dengan memperkenalkan mereka pada kekayaan kita sejak dini,” tandasnya, seraya berkomitmen untuk terus mendukung dan mempromosikan kegiatan budaya sebagai aset berharga yang harus dijaga. (SR)
Post Views: 137
Adblock test (Why?)
Pembukaan Festival yang dipusatkan di Museum Daerah, Sabtu (27/4) ini ditandai dengan pemukulan gong oleh Wakil Bupati Sumbawa Hj. Dewi Noviany S.Pd., M.Pd, didampingi Kadis Dikbud, Dr. Muhammad Ikhsan Safitri M.Sc, Ketua Dewan Kesenian Sumbawa, H. Iskandar D, Mc.Dev, Sekdis Sudarli S.Pt, M.Si, Kabid SMP Abdul Azis S.Pd dan Kabid Kebudayaan, Fitriati SP., MP.
Kabid Kebudayaan Dinas Dikbud Sumbawa, Fitriati SP., MP., dalam laporannya menyebutkan bahwa Fentival ini telah dilaksanakan sebanyak 3 kali secara berturut-turut. Biasanya Festival Tunas Bahasa ini dilaksanakan pada Juni atau Juli setiap tahun, sehingga siswa kelas 6 dan kelas 9 berkesempatan mengikuti lomba. Namun pada pelaksanaan tahun ketiga ini, siswa kelas 6 dan 9 tidak bisa mengikuti karena lomba digelar bersamaan dengan Festival Budaya Samawa (FBS).
Baca Juga Selamat ! Bunda Niken Terima Penghargaan Indonesia Most Inspirational Regional Women Award 2021
Untuk diketahui pada FBS kali ini, ada 8 mata lomba, salah satunya merupakan bagian lomba exehibisi yaitu Lomba Bakilum. Ke depan dia berharap Bakilum ini bisa menjadi salah satu cabang yang dilombakan. Kemudian Lomba Sakeco, Baca Puisi berbahasa Sumbawa, Pidato Berbahasa Samawa, Lomba Penulisan Satera Jontal, Lomba Penulisan Cerpen Berbahasa Sumbawa, dan Lomba Sekepit.
“Hasil evaluasi, peserta pada tahun ini alhamdulillah diikuti seluruh kecamatan. Kami mengucapkan terima kasih kepada Kecamatan Orang Telu, Lantung dan Ropang yang kali ini ikut berpartisipasi pada Festival Tunas Bahasa Ibu. Jadi total peserta lomba mencapai 192 orang untuk SD dan SMP sebanyak 175 peserta ditambah pendamping dari masing-masing kecamatan baik tingkat SD maupun SMP,” ungkapnya.
Sementara Wakil Bupati Sumbawa dalam sambutannya mengatakan bahwa FBS bukan hanya menjadi bagian dari perayaan Festival Dikdaya tetapi juga merupakan ekspresi kekayaan budaya dan warisan yang dibanggakan warga Kabupaten Sumbawa. “Melalui festival ini kita tidak hanya merayakan keberagaman budaya yang ada di Kabupaten Sumbawa tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan persatuan di antara kita,” kata Wabup yang juga Budan Literasi ini.
Baca Juga Negara dan Konflik Perbatasan Wilayah
Disebutkannya, Festival Budaya Sumbawa tahun ini menawarkan beragam acara dan pertunjukan yang memukau dari beragam dari seni tradisional hingga pameran karya seni modern dari lomba kesenian local. Ini menjadi sarana untuk lebih mengenal, menghargai dan melestarikan warisan budaya yang berharga.
“Ini juga menjadi medium untuk menginspirasi generasi muda agar tetap mencintai dan menjaga budaya leluhur dengan memperkenalkan mereka pada kekayaan kita sejak dini,” tandasnya, seraya berkomitmen untuk terus mendukung dan mempromosikan kegiatan budaya sebagai aset berharga yang harus dijaga. (SR)
Post Views: 137
Adblock test (Why?)
Komentar
Posting Komentar