MOFIQ Memenuhi Syarat, DETA Berpeluang Rebut Nasdem, PPP dan Gelora

ProSumbawa SUMBAWA BESAR, samawarea.com (11 Maret 2024) – Saat ini sejumlah figur tengah menjajaki satu sama lain untuk berpasangan pada Pilkada Sumbawa 2024. Namun yang menentukan berpasangan dan tidaknya adalah koalisi partai yang akan mencukupkan persyaratan minimal 9 kursi di DPRD.


Mencari pasangan dan partai mitra koalisi merupakan perjuangan yang berat bagi para bakal calon kontestan. Salah sedikit berakibat fatal.  Sebab tak jarang keinginan pengurus partai tingkat bawah tidak linier dengan keinginan pengurus pusat. Pengalaman masa lalu, perubahan dukungan bisa terjadi dalam hitugan detik. Karena ada beberapa partai yang sudah menyiapkan dua SK untuk pasangan calon yang berbeda.


Meski banyak figure bermunculkan, namun yang hampir pasti berpasangan adalah Drs. H. Mahmud Abdullah dan Abdul Rafiq SH yang sekarang dipopulerkan dengan sebutan Paket MOFIQ. Secara figur keduanya sangat cocok. Selain sama-sama ketua partai besar pemenang kedua dan ketiga pemilu 2024 kemarin, keduanya adalah Bupati dan Ketua DPRD Sumbawa yang masing-masing memiliki basis massa yang cukup besar.


Secara syarat untuk mengusung calon pada Pilkada, sudah terpenuhi. Golkar meraih 6 kursi dan PDIP 5 kursi, artinya jumlah tersebut telah melebihi syarat minimal. “Pasangan (MOFIQ) ini sudah sepakat di tingkat DPC dan DPD, insya Allah akan diteruskan ke pusat,” kata Abdul Rafiq yang dihubungi Minggu (10/3) malam.


Pasangan lain yang hampir pasti adalah Hj. Dewi Noviany S.Pd., M.Pd (Novi) dan Ir. Talifuddin M.Si (Talif) yang disingkat DETA. Ini juga akan menjadi pasangan saingan terberat untuk Paket MOFIQ. Hj Novi saat ini menjabat Wakil Bupati Sumbawa yang merupakan satu-satunya kader potensial PKS.
Baca Juga  Sumbawa akan Maju Jika Dipimpin Seorang Enterpreneur

Pada Pemilu 2024 lalu, PKS menjadi pemenang dengan raihan 6 kursi dan dipastikan akan menduduki jabatan Ketua DPRD Sumbawa menggeser posisi PDIP yang bertahan selama dua periode. Kemenangan PKS tidak terlepas dari keberadaan Dr. H. Zulkieflimansyah–tokoh PKS yang juga Gubernur NTB periode 2019—2024.


Saat ini Dr. Zul tengah mempersiapkan diri maju untuk periode kedua sebagai Calon Gubernur NTB. Majunya Doktor Zul secara tidak langsung menguntungkan Paket DETA, karena mendapat kekuatan ganda. Hj. Novi dan Doktor Zul akan berjalan “sepaket” serta saling mendukung untuk meraih kemenangan bersama.


Demikian dengan keberadaan Talif yang akan berpasangan dengan Hj Novi, kian menambah kekuatan. Dukungan wilayah timur dan utara terhadap Talif masih sangat kuat. Kendati kalah di Pilkada 2019, suara yang diraih Talif yang saat itu maju berpasangan dengan Sudirman melalui jalur independen terbilang luar biasa, karena mampu mengungguli pasangan petahana HM Husni Djibril—Dr. Muhammad Ikhsan (Husni- Ikhsan), dan Nurdin Ranggabarani—Burhanuddin Jafar Salam (Nursalam).


Namun sejauh ini, masih belum jelas mitra koalisi PKS baik di Pilkada Sumbawa maupun Pilgub NTB. Tidak seperti MOFIQ yang secara syarat sudah klop, paket DETA masih mencari partai mitra koalisi untuk memenuhi jumlah kursi.
Baca Juga  AUI NTB Apresiasi Sikap Kenegarawan TGB

Kabarnya PKS tengah membidik beberapa partai. Bahkan gerakan yang dilakukan DETA bersama Doktor Zul mengkhawatirkan figur lain yan berniat maju. Pasalnya, Doktor Zul telah menjalin komunikasi dengan pengurus pusat beberapa partai politik. Hal ini terlihat dari postingan akun facebook “Bang Zul Zulkieflimansyah” yang memperlihatkan foto Doktor Zul dengan para petinggi partai di pusat. Seperti PPP, Gelora dan baru-baru ini dengan Nasdem.


“Malam ini ngobrol2 sama Wabup KSB yang juga Ketua Nasdem KSB…Beliau menyampaikan salam Ketua DPP Nasdem Pusat pada kami…Mudah2an ini sinyal kuat Nasdem bisa bantu kami nih di NTB,” demikian tulis Doktor Zul pada postingannya 15 jam yang lalu.


Jika PKS, Gelora dan Nasdem berkoalisi untuk Paket DETA, maka peluang sejumlah figur untuk mendapat kendaraan politik pada Pilkada Sumbawa, sangat tipis. Seperti Ir. Syarafuddin Jarot yang akan menggunakan Nasdem, Nurdin Ranggabarani dengan PPP dan Burhanuddin Jafar Salam untuk Gelora.


Yang masih tersisa adalah Gerindra, Demokrat, PAN dan PKB. Empat partai ini memiliki total 16 kursi. Koalisi empat partai tersebut berpeluang besar untuk mengusung pasangan calon. Tapi isu yang beredar PKB, PAN dan Demokrat akan merapat ke MOFIQ. Ada juga yang menyebutkan Gerindra berkoalisi dengan PKB. (SR)

Post Views: 342


Adblock test (Why?)

Komentar