ProSumbawa SUMBAWA BESAR, samawarea.com (2 Maret 2024) – Wakil Ketua 1 DPD Demokrat NTB, Syamsul Fikri S.Ag., M. Si, mengaku sangat kecewa dan prihatin dengan raihan partainya di Kabupaten Sumbawa pada Pemilu 2024 lalu. Demokrat Sumbawa hanya meraih 3 kursi di DPRD. Artinya jumlah kursi Demokrat menyusut jika dibandingkan Pemilu 2019 yang mencapai 5 kursi. Selain kehilangan dua kursi, Demokrat juga harus rela melepaskan jabatan pimpinan DPRD Sumbawa.
“Fakta ini membuat saya kecewa dan prihatin. Demokrat yang saya bina dan besarkan selama 20 tahun dengan pengelolaan yang baik dan hubungan kader yang harmonis harus berakhir seperti ini,” tukas Fikri–akrab politisi yang terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi NTB pada Pileg 2024 lalu.
Baca Juga Survei-survei di Balik Pilgub NTB 2018
Terhadap kenyataan ini sambung Fikri, pihaknya akan melakukan evaluasi di tingkat DPC, kebetulan kepengurusan yang dikomandani Budi Kurniawan (BK) ini belum dilantik sampai hari ini. Tentunya dengan hasil Pileg di Kabupaten Sumbawa menjadi salah satu faktor untuk mempertimbangkan dilakukan perombakan kepengurusan.
“Politisi itu kalau berprestasi dapat reward, sebaliknya jika wan prestasi dapat sanksi,” Wakil Ketua DPD yang membidangi OKK dan Bappilu ini.
Selain evaluasi kepengurusan di tingkat DPC, Fikri juga menyatakan akan melakukan restrukturisasi PAC untuk memastikan mana yang proaktif dan tidak aktif pada Pileg 2024 lalu. Sebab dia melihat banyak PAC yang tidak proaktif sehingga hasil Pileg tidak maksimal. (SR)
Post Views: 559
Adblock test (Why?)
“Fakta ini membuat saya kecewa dan prihatin. Demokrat yang saya bina dan besarkan selama 20 tahun dengan pengelolaan yang baik dan hubungan kader yang harmonis harus berakhir seperti ini,” tukas Fikri–akrab politisi yang terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi NTB pada Pileg 2024 lalu.
Baca Juga Survei-survei di Balik Pilgub NTB 2018
Terhadap kenyataan ini sambung Fikri, pihaknya akan melakukan evaluasi di tingkat DPC, kebetulan kepengurusan yang dikomandani Budi Kurniawan (BK) ini belum dilantik sampai hari ini. Tentunya dengan hasil Pileg di Kabupaten Sumbawa menjadi salah satu faktor untuk mempertimbangkan dilakukan perombakan kepengurusan.
“Politisi itu kalau berprestasi dapat reward, sebaliknya jika wan prestasi dapat sanksi,” Wakil Ketua DPD yang membidangi OKK dan Bappilu ini.
Selain evaluasi kepengurusan di tingkat DPC, Fikri juga menyatakan akan melakukan restrukturisasi PAC untuk memastikan mana yang proaktif dan tidak aktif pada Pileg 2024 lalu. Sebab dia melihat banyak PAC yang tidak proaktif sehingga hasil Pileg tidak maksimal. (SR)
Post Views: 559
Adblock test (Why?)
Komentar
Posting Komentar