ProSumbawa SUMBAWA BESAR, samawarea.com (10 Januari 2024) – Tracer Study sebagai salah satu metode yang digunakan oleh beberapa perguruan tinggi, khususnya di Indonesia untuk memperoleh umpan balik dari alumni. Umpan balik yang diperoleh dari alumni ini dibutuhkan oleh perguruan tinggi dalam usahanya untuk perbaikan serta pengembangan kualitas dan sistem pendidikan.
Tak hanya itu, umpan balik inipun dapat bermanfaat untuk memetakan dunia usaha dan industri agar jeda antara kompetensi yang diperoleh alumni saat kuliah dengan tuntutan dunia kerja dapat diperkecil.
Tracer study UTS untuk tahun 2023 menunjukkan hasil yang sangat memuaskan. Dari hasil tracer study yang dilakukan 23 Oktober sampai 20 November 2023, rata-rata lulusan UTS hanya membutuhkan waktu 3,9 bulan untuk bekerja. Sebanyak 75% alumni UTS telah bekerja dengan persebaran perusahaan swasta (40.5%), wiraswasta (17.4%), instansi pemerintah (13.7%), dan lain-lain.
Dalam diskusi bersama Tim Wakil Rektor I Bidang Akademik Kemahasiswaan dan Alumni, Sherwin Ary Busman, MM selaku Direktur Kemahasiswaan UTS mempresentasikan hasil tracer study yang telah dilakukan dalam rentang tahun 2023 tersebut.
Baca Juga Tunggu Seragam Gratis, Sekolah Minta Siswa Beli Sendiri
Menurutnya, kegiatan tracer study ini sangat penting untuk mengetahui keberhasilan lulusan dalam menyerap ilmu dan keterampilan yang telah diperoleh selama kuliah. Selain itu, tracer study juga dapat memberikan gambaran mengenai kesiapan lulusan dalam menghadapi dunia kerja.
“Hasil dari tracer study ini nantinya akan dijadikan sebagai salah satu indikator pemeringkatan perguruan tinggi. Peringkat UTS salah satunya dapat dilihat dari kualitas lulusannya dari hasil tracer study ini. Setiap tahunnya UTS melaporkan hasil kinerjanya melalui pelaporan Indikator Kinerja Utama (IKU) kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Tracer study menjadi masukan untuk IKU poin 1 yang berbunyi masa tunggu lulusan dan upah minimum provinsi alumni. Kami berharap lulusan UTS dapat terus menyukseskan kegiatan tracer study ini karena semua upaya ini adalah demi kemajuan kampus elang muda,” ujarnya.
Rektor UTS Chairul Hudaya, Ph.D mengatakan, Tracer Study bertujuan untuk mengetahui hasil pendidikan dalam bentuk transisi dari dunia pendidikan tinggi ke dunia usaha dan industri, dan keluaran pendidikan berupa penilaian diri terhadap penguasaan dan pemerolehan kompetensi. Kemudian Tracer Study merupakan proses pendidikan berupa evaluasi proses pembelajaran dan kontribusi pendidikan tinggi terhadap perolehan kompetensi serta input pendidikan berupa penggalian lebih lanjut terhadap informasi lulusan.
Baca Juga Kopertis Wilayah NTB Segera Terbentuk
“Dari hasil tracer study yang telah dilakukan oleh Career Development Center (CDC) UTS menjadi angin segar bagi kita semua. Artinya hasil kerja bersama kita baik oleh dosen kepada mahasiswa ataupun sebaliknya, menghasilkan output positif,” katanya.
Rektor berharap alumni UTS dapat berkarya dalam bidang apapun dan memberikan dampak positif bagi diri, keluarga dan masyarakat banyak.
“Saat ini selain bekerja di perusahaan baik swasta maupun BUMN, para alumni kami juga telah menjadi pengusaha atau enterpreneur, bekerja di Industri, bahkan juga melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 dan S3. Jadi untuk masyarakat Sumbawa, NTB dan Indonesia tidak perlu ragu untuk mempercayakan perkuliahan putra-putrinya di UTS, karena terbukti alumni kami telah banyak berkiprah di berbagai bidang pekerjaan,” pungkasnya. (SR)
Post Views: 99
Adblock test (Why?)
Tak hanya itu, umpan balik inipun dapat bermanfaat untuk memetakan dunia usaha dan industri agar jeda antara kompetensi yang diperoleh alumni saat kuliah dengan tuntutan dunia kerja dapat diperkecil.
Tracer study UTS untuk tahun 2023 menunjukkan hasil yang sangat memuaskan. Dari hasil tracer study yang dilakukan 23 Oktober sampai 20 November 2023, rata-rata lulusan UTS hanya membutuhkan waktu 3,9 bulan untuk bekerja. Sebanyak 75% alumni UTS telah bekerja dengan persebaran perusahaan swasta (40.5%), wiraswasta (17.4%), instansi pemerintah (13.7%), dan lain-lain.
Dalam diskusi bersama Tim Wakil Rektor I Bidang Akademik Kemahasiswaan dan Alumni, Sherwin Ary Busman, MM selaku Direktur Kemahasiswaan UTS mempresentasikan hasil tracer study yang telah dilakukan dalam rentang tahun 2023 tersebut.
Baca Juga Tunggu Seragam Gratis, Sekolah Minta Siswa Beli Sendiri
Menurutnya, kegiatan tracer study ini sangat penting untuk mengetahui keberhasilan lulusan dalam menyerap ilmu dan keterampilan yang telah diperoleh selama kuliah. Selain itu, tracer study juga dapat memberikan gambaran mengenai kesiapan lulusan dalam menghadapi dunia kerja.
“Hasil dari tracer study ini nantinya akan dijadikan sebagai salah satu indikator pemeringkatan perguruan tinggi. Peringkat UTS salah satunya dapat dilihat dari kualitas lulusannya dari hasil tracer study ini. Setiap tahunnya UTS melaporkan hasil kinerjanya melalui pelaporan Indikator Kinerja Utama (IKU) kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Tracer study menjadi masukan untuk IKU poin 1 yang berbunyi masa tunggu lulusan dan upah minimum provinsi alumni. Kami berharap lulusan UTS dapat terus menyukseskan kegiatan tracer study ini karena semua upaya ini adalah demi kemajuan kampus elang muda,” ujarnya.
Rektor UTS Chairul Hudaya, Ph.D mengatakan, Tracer Study bertujuan untuk mengetahui hasil pendidikan dalam bentuk transisi dari dunia pendidikan tinggi ke dunia usaha dan industri, dan keluaran pendidikan berupa penilaian diri terhadap penguasaan dan pemerolehan kompetensi. Kemudian Tracer Study merupakan proses pendidikan berupa evaluasi proses pembelajaran dan kontribusi pendidikan tinggi terhadap perolehan kompetensi serta input pendidikan berupa penggalian lebih lanjut terhadap informasi lulusan.
Baca Juga Kopertis Wilayah NTB Segera Terbentuk
“Dari hasil tracer study yang telah dilakukan oleh Career Development Center (CDC) UTS menjadi angin segar bagi kita semua. Artinya hasil kerja bersama kita baik oleh dosen kepada mahasiswa ataupun sebaliknya, menghasilkan output positif,” katanya.
Rektor berharap alumni UTS dapat berkarya dalam bidang apapun dan memberikan dampak positif bagi diri, keluarga dan masyarakat banyak.
“Saat ini selain bekerja di perusahaan baik swasta maupun BUMN, para alumni kami juga telah menjadi pengusaha atau enterpreneur, bekerja di Industri, bahkan juga melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 dan S3. Jadi untuk masyarakat Sumbawa, NTB dan Indonesia tidak perlu ragu untuk mempercayakan perkuliahan putra-putrinya di UTS, karena terbukti alumni kami telah banyak berkiprah di berbagai bidang pekerjaan,” pungkasnya. (SR)
Post Views: 99
Adblock test (Why?)
Komentar
Posting Komentar