ProSumbawa Sumbawa Barat Samwarea.com (26/11/2023)
Petani di wilayah Lang Tanyonk, Kelurahan Sampir, Kabupaten Sumbawa Barat, terus menghadapi kesulitan dalam bercocok tanam. Irigasi yang sebelumnya berasal dari Kalimantong 2 telah dialihkan ke Irigasi Bintang Bano selama dua tahun, namun proyek irigasi tersebut masih belum selesai.
Abdul Malik, atau akrab dipanggil Tear, menyatakan bahwa para petani tidak dapat menanam padi karena irigasi yang dibutuhkan untuk pengairan tanaman masih belum berjalan. “Saya tidak bisa menanam padi selama dua tahun ini karena airnya tidak mengalir akibat pekerjaan irigasi Bintang Bano yang belum selesai,” ujarnya kepada Samwarea.com.
Dia menambahkan, “Pekerjaan irigasi seharusnya tidak mengganggu irigasi yang sudah ada dulu, selsaikan pekerjaan yang tidak menganggu petani saja dulu, baru kerjakan Irigasi yang mengganggu pengairan petani, Kami meminta pemerintah memberikan solusi, seperti bantuan sumur bor dan mesinnya atau bantuan pengganti tanaman padi, mengingat kami terpaksa membeli beras selama dua tahun terakhir untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.”
Baca Juga Masuk Pasar, Jarot Mokhlis Belanja dan Serap Aspirasi
Sementara itu, di wilayah Barang Rea Desa Moteng, air irigasi belum mengalir sejak bulan Juli hingga saat ini. Dengan dua musim tanam yang terlewatkan, nasib petani di musim tanam berikutnya menjadi tanda tanya besar. Mereka berharap pemerintah segera memberikan perhatian dan solusi untuk mengatasi krisis irigasi yang sedang dialami.
Post Views: 95
Adblock test (Why?)
Petani di wilayah Lang Tanyonk, Kelurahan Sampir, Kabupaten Sumbawa Barat, terus menghadapi kesulitan dalam bercocok tanam. Irigasi yang sebelumnya berasal dari Kalimantong 2 telah dialihkan ke Irigasi Bintang Bano selama dua tahun, namun proyek irigasi tersebut masih belum selesai.
Abdul Malik, atau akrab dipanggil Tear, menyatakan bahwa para petani tidak dapat menanam padi karena irigasi yang dibutuhkan untuk pengairan tanaman masih belum berjalan. “Saya tidak bisa menanam padi selama dua tahun ini karena airnya tidak mengalir akibat pekerjaan irigasi Bintang Bano yang belum selesai,” ujarnya kepada Samwarea.com.
Dia menambahkan, “Pekerjaan irigasi seharusnya tidak mengganggu irigasi yang sudah ada dulu, selsaikan pekerjaan yang tidak menganggu petani saja dulu, baru kerjakan Irigasi yang mengganggu pengairan petani, Kami meminta pemerintah memberikan solusi, seperti bantuan sumur bor dan mesinnya atau bantuan pengganti tanaman padi, mengingat kami terpaksa membeli beras selama dua tahun terakhir untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.”
Baca Juga Masuk Pasar, Jarot Mokhlis Belanja dan Serap Aspirasi
Sementara itu, di wilayah Barang Rea Desa Moteng, air irigasi belum mengalir sejak bulan Juli hingga saat ini. Dengan dua musim tanam yang terlewatkan, nasib petani di musim tanam berikutnya menjadi tanda tanya besar. Mereka berharap pemerintah segera memberikan perhatian dan solusi untuk mengatasi krisis irigasi yang sedang dialami.
Post Views: 95
Adblock test (Why?)
Komentar
Posting Komentar