ProSumbawa BANDUNG, samawarea.com (30 November 2023) – Capres Anies Baswedan menjadi sasaran roasting oleh
generasi muda dalam acara “Desak Anies” yang diselenggarakan oleh Ubah Bareng, platform perubahan yang digerakkan oleh anak muda.
Dalam acara ini, Anies membuktikan keterbukaannya terhadap kritik, gagasan, dan roasting dari para pemuda Bandung. Menanggapi pertanyaan pedas, Anies menekankan pentingnya kebebasan berpendapat tanpa rasa takut. “Ini negeri merdeka yang tidak boleh ada rasa takut,” kata Anies.
Seorang peserta menyatakan kebutuhan akan sosok idola baru, dan Anies dianggap dapat menjadi inspirasi. Diskusi juga melibatkan pertanyaan kritis dan aspirasi dari pemuda, menciptakan dialog berkualitas. Pertanyaan seputar kebebasan berpendapat tanpa rasa takut dijawab oleh Anies dengan guyon ala Gus Imin, “Ga bahaya ta?”.
Anies menyatakan, “Saya melihat kebebasan berpendapat, kebebasan berdialog itu harus dijaga.” Menurut Anies, jika ada rasa merdeka dalam berpendapat, maka akan ada kecerdasan dalam berdialog. Pendapat, kata dia, akan
bisa disampaikan secara terus terang.
Baca Juga Kesbangpoldagri Siapkan Generasi Muda Berkarakter Kebangsaan
Anies menuturkan, tidak ada kritik yang membangun. Kritik, kata Anies harus dibiarkan apa adanya. “Jangan sampai ada rasa takut untuk mengungkapkan dan tidak boleh kita bilang kritik yang membangun, karena kritik ya kritik aja, membangun ya membangun aja, nggak apa-apa lah,” ucap dia.
“Kritik-kritik saja karena urusan membangun yang dikritik, yang mengkritik kan tugasnya mengamati,” kata Anies Baswedan. Peserta Bernama Hafis melontarkan pertanyaan kritis yang tidak dialamatkan kepada Anies, tetapi kepada Co-captain TIMNAS Amin, Leon.
Dalam pertanyaannya, Hafis menyinggung video viral seorang lulusan S2 yang sulit mencari kerja, mencari solusi cawapres. Cawapres tersebut menjawab sebaiknya membuka usaha saja jangan ikut orang. Saat ditanya Anies sosok cawapres yang bertanya, mahasiswa yang baru lulus sekolah bisnis ini tidak berani menyebut nama.
Baca Juga Muh Amin: Golkar di Sumbawa Masih Belum Solid
Anies menanggapi dengan menyoroti kebebasan berpendapat, menekankan, “Harusnya kan ada kebebasan berpendapat. Kenapa takut nyebut nama?”
Leon menanggapi pertanyaan tersebut dengan cukup singkat namun straightforward. Sebagai pendiri Tokopedia, tentu Leon memiliki pengalaman membangun usaha. Leon menekankan keberagaman talenta di Indonesia, mendukung semua lapisan masyarakat, dari pengusaha hingga profesional, guru, petani, dan pekerja kreatif.
“Penting untuk diingat keberagaman talenta merupakan aset. Kita punya peran masing-masing dalam masyarakat. Ada founder seperti Steve Jobs, tapi peran Tim Cook juga tidak kalah penting dalam menjalankan perusahaan.”
Media menantang Leon untuk adu gagasan dengan Gibran Rakabuming tentang lapangan kerja dan peluang ekonomi untuk pemuda. Leon, dengan semangat demokrasi, menyambut tantangan tersebut, “Kita selalu menyambut baik kesempatan untuk menyampaikan gagasan.” (*)
Post Views: 165
Adblock test (Why?)
generasi muda dalam acara “Desak Anies” yang diselenggarakan oleh Ubah Bareng, platform perubahan yang digerakkan oleh anak muda.
Dalam acara ini, Anies membuktikan keterbukaannya terhadap kritik, gagasan, dan roasting dari para pemuda Bandung. Menanggapi pertanyaan pedas, Anies menekankan pentingnya kebebasan berpendapat tanpa rasa takut. “Ini negeri merdeka yang tidak boleh ada rasa takut,” kata Anies.
Seorang peserta menyatakan kebutuhan akan sosok idola baru, dan Anies dianggap dapat menjadi inspirasi. Diskusi juga melibatkan pertanyaan kritis dan aspirasi dari pemuda, menciptakan dialog berkualitas. Pertanyaan seputar kebebasan berpendapat tanpa rasa takut dijawab oleh Anies dengan guyon ala Gus Imin, “Ga bahaya ta?”.
Anies menyatakan, “Saya melihat kebebasan berpendapat, kebebasan berdialog itu harus dijaga.” Menurut Anies, jika ada rasa merdeka dalam berpendapat, maka akan ada kecerdasan dalam berdialog. Pendapat, kata dia, akan
bisa disampaikan secara terus terang.
Baca Juga Kesbangpoldagri Siapkan Generasi Muda Berkarakter Kebangsaan
Anies menuturkan, tidak ada kritik yang membangun. Kritik, kata Anies harus dibiarkan apa adanya. “Jangan sampai ada rasa takut untuk mengungkapkan dan tidak boleh kita bilang kritik yang membangun, karena kritik ya kritik aja, membangun ya membangun aja, nggak apa-apa lah,” ucap dia.
“Kritik-kritik saja karena urusan membangun yang dikritik, yang mengkritik kan tugasnya mengamati,” kata Anies Baswedan. Peserta Bernama Hafis melontarkan pertanyaan kritis yang tidak dialamatkan kepada Anies, tetapi kepada Co-captain TIMNAS Amin, Leon.
Dalam pertanyaannya, Hafis menyinggung video viral seorang lulusan S2 yang sulit mencari kerja, mencari solusi cawapres. Cawapres tersebut menjawab sebaiknya membuka usaha saja jangan ikut orang. Saat ditanya Anies sosok cawapres yang bertanya, mahasiswa yang baru lulus sekolah bisnis ini tidak berani menyebut nama.
Baca Juga Muh Amin: Golkar di Sumbawa Masih Belum Solid
Anies menanggapi dengan menyoroti kebebasan berpendapat, menekankan, “Harusnya kan ada kebebasan berpendapat. Kenapa takut nyebut nama?”
Leon menanggapi pertanyaan tersebut dengan cukup singkat namun straightforward. Sebagai pendiri Tokopedia, tentu Leon memiliki pengalaman membangun usaha. Leon menekankan keberagaman talenta di Indonesia, mendukung semua lapisan masyarakat, dari pengusaha hingga profesional, guru, petani, dan pekerja kreatif.
“Penting untuk diingat keberagaman talenta merupakan aset. Kita punya peran masing-masing dalam masyarakat. Ada founder seperti Steve Jobs, tapi peran Tim Cook juga tidak kalah penting dalam menjalankan perusahaan.”
Media menantang Leon untuk adu gagasan dengan Gibran Rakabuming tentang lapangan kerja dan peluang ekonomi untuk pemuda. Leon, dengan semangat demokrasi, menyambut tantangan tersebut, “Kita selalu menyambut baik kesempatan untuk menyampaikan gagasan.” (*)
Post Views: 165
Adblock test (Why?)
Komentar
Posting Komentar