Teliti Kaldera Vulkanik Tambora, Dosen UTS Lolos Merck Young Scientist Award 2023

ProSumbawa SUMBAWA BESAR, samawarea.com (29 Oktober 2023) – Dosen Program Studi Bioteknologi Fakultas Ilmu dan Teknologi Hayati (FITH) Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), Dr. Ali Budhi Kusuma, S.Si., M.Sc., ALS terpilih satu dari 12 semifinalis Merck Young Scientist Award 2023 yang digelar PT. Merck Chemicals and Life Sciences Indonesia.


Terpilihnya Doktor Alidi—demikian Ia disapa setelah melakukan penelitian berjudul “Novel Drugs from “The Hell”: Thermophilic Actinobacteria Diversity from The Caldera of Tambora Volcano as A Road Map for Biodiscovery”. Pada kompetisi tersebut, Dr. Alidi melewati berbagai tahap seleksi, dimulai dari pengiriman ringkasan penelitian.






Dr. Alidi akrab Ia disapa menjelaskan, pengambilan sampel tanah dari berbagai area di kaldera vulkanik, Gunung Tambora, Pulau Sumbawa NTB, dilakukan untuk kepentingan eksplorasi keanekaragaman hayati khususnya mikroba aktinomisetes termofilik, yaitu jenis bakteri yang dapat tumbuh di daerah yang bersuhu tinggi (45-70 °C).
Baca Juga  UNSA dan UTS Kolaborasi Gelar Talk Show dan Konsultasi Beasiswa LPDP

Ekspedisi ini merupakan kegiatan eksplorasi sumber daya hayati mikroba ekstremofilik pionir (yang pertama) di kawasan kaldera vulkanik Gunung Tambora. Dari kegiatan ini berhasil didapatkan 10 koleksi strain aktinomisetes termofilik yang berasal dari kawasan kaldera atau kawah vulkanik Gunung Tambora.


Ia menambahkan, salah satu dari starin yang ditemukan telah diselidiki lebih lanjut melalui studi taksonomi modern dengan whole-genome sequencing dan terbukti merupakan spesies baru bakteri yang pertamakali ditemukan dari kaldera Gunung Berapi Tambora. Ini merupakan first record in the world. Bakteri baru ini akan diberi nama “Streptomyces tamborensis sp.nov”.


Salah satu keluaran dari penelitian ini sebutnya, untuk mendapatkan 10 koleksi strain aktinomisetes termofilik yang berasal dari kawasan kaldera atau kawah vulkanik Gunung Tambora. Untuk penelitian selanjutnya, strain-strain tersebut dapat analisis lebih lanjut (dikarakterisasi) untuk kepentingan studi taksonomi dan biosistematika penemuan jenis/spesies baru, serta untuk mengungkap potensi strain-strain tersebut dalam menghasilkan senyawa antibiotik baru asli dari Indonesia.
Baca Juga  Siswanya ‘Terjebak’ di Merauke, SMKN Lopok Disegel Wali Murid

”Saya merasa sangat bahagia dan terharu ketika hasil penelitian saya terkait pencarian antibiotik generasi baru dari bakteri termofilik lokal asli Kawah Gunung Tambora ini bisa direkognisi oleh para dewan juri. Harapannya semoga ke depan, hasil penelitian ini bisa memberikan sumbangsih dalam percepatan bangsa menuju kemandirian bahan baku obat nasional,” tandasnya.


Untuk diketahui 12 peneliti terbaik atau semifinalis ini akan diundang ke Jakarta pada tanggal 23 November 2023 mendatang untuk melakukan presentasi di hadapan para juri. Mereka akan dipilih 5 orang finalis untuk mempresentasikannya secara detail. Tahap akhir akan terpilih tiga orang pemenang untuk Merck Young Scientist Award 2023. (SR)


Post Views: 222


Adblock test (Why?)

Komentar