ProSumbawa SUMBAWA BARAT, samawarea.com (12 April 2023)–Persoalan drainase di Kabupaten Sumbawa Barat masih menjadi pekerjaan rumah (PR). Sebab pada tahun 2023 ini pemerintah daerah melalui Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) hanya mampu mengerjakan maksimal 20%.
Ditemui samawarea.com, Rabu (12/4) Kepala Dinas Perkim Sumbawa Barat melalui Kepala Bidang Pemukiman, Marwoto ST mengakui masih menjadikan perbaikan drainase sebagai PR.
Dari hasil Musrembang yang telah dilakukan beberapa waktu lalu, diinventarisir ternyata sangat banyak yang mengajukan anggaran di Dinas Perkim ini tidak bisa mengakomodir seluruhnya. Pihaknya akan merealisasikan secara bertahap.
“Tahun ini kita hanya bisa menyentuh untuk perbaikan drainase maksimal 20% saja,” ungkapnya, seraya menambahkan bahwa anggaran yang ada sangat terbatas, hanya tersedia sebesar Rp 700 juta.
Baca Juga Akher Resmi Dilantik Jadi Ketua PTMSI Sumbawa Barat
Untuk wilayah kota, lanjut Marwoto, hampir semua kelurahan yang masuk usulan perbaikan drainase kecuali Kelurahan Bugis. Paling banyak yang mengusulkan untuk drainase adalah Kelurahan Sampir, yang memang kondisi pemukimannya sangat berdekatan, dan gangnya tidak terlalu besar sehingga agak sulit membuat saluran drainase.
“Selama ini yang sering menjadi kendala dalam pekerjaan drainase adanya pemilik lahan yang tidak setuju kalau tanahnya digunakan untuk bangun drainase,” ujarnya.
Ia berharap dengan adanya bencana banjir belum akan ini dapat diambil hikmahnya betapa penting saluran drainase yang membuat lalulintas air mengalir lancar tanpa menggenangi pemukiman warga. “Mudah-mudahan dalam pekerjaannya nanti pemilik lahan bisa diajak kerjasama dan lengowo tanahnya kita gunakan untuk bangun drainase,” harapnya.
Baca Juga TGB dan LBP Bawa Obor Asian Games, Kirabnya Berlangsung Meriah
Pantauan media ini, genangan air pasca banjir masih terlihat di dalam Kota Taliwang meski satu minggu banjir sudah berlalu. Salah satunya di Kelurahan Bugis, sampai air menghitam dan sampah yang dibawa sudah menyegat. Bahkan petugas BPBD menyerah karena kesulitan lokasi tempat membuang air tergenang. Dengan terpaksa air itu dibiarkan mengering dengan sendirinya sampai berminggu-minggu. (SR)
Adblock test (Why?)
Komentar
Posting Komentar