ProSumbawa SUMBAWA BESAR, samawarea.com (5 Januari 2023)–Sebanyak 45 sekolah dasar (SD) di Kabupaten Sumbawa belum memiliki kepala sekolah (Kepsek) definitif. Krisis kepala sekolah ini setelah beberapa Kepala SD pensiun dan bergesernya kepala sekolah ke sekolah lain. Situasi ini dinilai mengganggu keberlangsungan kebijakan dunia pendidikan di sekolah tingkat dasar.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa, Dr. M. Iksan Safitri, M.Sc yang dihubungi Wartawan Samawarea Biro Sumbawa Timur, Kamis (5/1/2023) mengakui kondisi tersebut.
Ia menyatakan saat ini sedang berupaya untuk memenuhi kekosongan tersebut. Salah satunya dengan mempersiapkan dan memasifkan pendidikan para guru penggerak. Sebab guru penggerak menjadi “SIM” bagi guru untuk bisa menduduki jabatan kepala sekolah.
Baca Juga Hanya Pelantikan Kades Ledang Terpilih yang Ditunda
“Alhamdulillaah untuk Angkatan 8 ini cukup banyak yang telah lulus UKG tahap pertama (seleksi administrasi) yakni lebih dari 100 orang. InsyaAllah bulan depan dilaksanakan tahap 2 yakni wawancara dan praktik mengajar. Semoga yang lulus banyak agar kita tidak kekurangan stok calon Kepsek,” harap Doktor Iksan.
Sementara tokoh pemuda Kecamatan Plampang, Handika menyebutkan bahwa 45 SD yang jabatan kaseknya di-PLT-kan oleh Dinas Dikbud. Hal ini menunjukkan adanya krisis Kasek di Sumbawa.
Handika meminta Pemda melalui dinas terkait agar segera mengisi jabatan Kasek definitif pada sejumlah SD yang masih dijabat PLT. Sehingga keberlangsungan dunia pendidikan di Plampang khususnya lebih terarah. “Kami minta jangan dibiarkan dan Dinas Dikbud segera bergerak mengatasi krisis kasek ini,” pintanya. (SR)
Adblock test (Why?)
Komentar
Posting Komentar