ProSumbawa Oleh: Fajar Maharda Putra, Muhamad Taufan, Agus Setiawan, Thohar Ahmad Hsb.
SUMBAWA BESAR, samawarea.com (5 November 2022)–Desa Lebin merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Ropang, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Desa ini berada di pelosok Pulau Sumbawa dengan situasi desa yang masih sangat alami dan potensi sumber daya alam yang melimpah serta kondisi tanah yang masih sangat subur. Mengingat lokasi desa yang berada di pelosok, sangat jauh dari pusat kota, sehingga beberapa kebutuhan rumah tangga sulit didapatkan, seperti sayuran dan sebagainya.
Karena itu keberadaan kebun desa sangat bermanfaat dalam mencukupi kebutuhan masyarakat Desa Lebin. Pemanfaatan kebun Desa Lebin ini sangat perlu dikembangkan agar hasil dari sayuran menjadi lebih maksimal, baik dari kualitas tanaman maupun jumlah hasil panen yang bisa meningkat, sehingga diperlukan sistem perawatan tanaman yang lebih terkontrol. Sebab perawatan tanaman yang dilakukan secara manual kurang efektif mengingat sering terjadi faktor cara perawatan yang tidak sesuai dengan tanaman. Seperti penyiraman tanaman yang kurang atau terlalu berlebihan sehingga berdampak buruk pada tanaman. Untuk itu dibutuhkan teknologi otomatis yang berperan dalam proses penyiraman tanaman, agar kebutuhan air untuk tanaman tercukupi.
Baca Juga Menyalahi IMB, Ini Klarifikasi Perabot Agung Mart
Teknologi Smart Farming adalah salah satu teknologi pintar atau suatu otomatisasi sistem yang bertujuan membantu suatu proses dalam pertanian. Smart Farming memiliki artian sebagai pertanian cerdas yang merupakan revolusi teknologi 4.0 yang dalam penerapannya menggunakan alat-alat digital. Teknologi pertanian cerdas akan membantu efisiensi kerja petani dan meningkatkan kualitas dari hasil pertanian, dikarenakan dalam proses perawatan pertumbuhan tanaman akan dimonitoring secara otomatis.
Melalui Program Merdeka Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) di Desa Lebin, dilaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk mengasah kemampuan mahasiswa dalam menganalisa beberapa permasalahan dan potensi yang ada lingkungan masyarakat setempat. Tim Program Merdeka Desa Lebin terdiri dari 3 program studi, yaitu Teknik Elektro, Teknologi Hasil Pertanian, dan Akuntansi. Ikut mendampingi Desi Maulidyawati, M.Pd sebagai dosen pembimbing lapangan.
Tim Program Merdeka lebih khusus dari Prodi Teknik Elektro berfokus pada produk teknologi pertanian yang mengacu pada program kampus yaitu OVOP (One Village, One Product) untuk meningkatkan potensi kebun desa dengan merancang teknologi Smart Farming yang bertujuan mempermudah proses pertanian dengan sistem penyiraman pada tanaman yang dilakukan secara otomatis, dengan membaca kelembaban tanah pada tanaman menggunakan sensor soil moisture.
Baca Juga Tiba di Boston Mahasiswa UTS Siap Mengais Asa
Kemudian menggunakan mikrocontroler berupa Arduino sebagai otak pada sistem yang akan mengolah data nilai kelembaban dari sensor menjadi perintah kapan proses penyiraman dilakukan, serta menggunakan solar panel (tenaga surya) sebagai sumber energi ramah lingkungan untuk mengaktifkan sistem Teknologi Smart Farming, dan beberapa komponen penunjang lain untuk menyempurnakan alat.
Pembuatan Teknologi Smart Farming ini untuk membantu proses penyiraman tanaman pada kebun desa secara otomatis sesuai dengan nilai kelembaban tanah sehingga dalam penggunaan teknologi ini dapat menghemat penggunaan air dan tentunya meningkatkan efektivitas pertumbuhan tanaman sehingga dapat menjamin keberhasilan tanaman menuju tahap panen dengan hasil yang maksimal. (SR)
Adblock test (Why?)
Komentar
Posting Komentar