Usia 58 Tahun, Pertumbuhan Keuangan Bank NTB Syariah Terus Membaik

ProSumbawa SUMBAWA BESAR, samawarea.com (5 Juli 2022)–Tepat 5 Juli 2022, Bank NTB Syariah berusia 58 tahun. Usia setengah abad lebih ini dirayakan secara sederhana namun penuh khidmat. Sebagai rangkaian HUT Bank NTB Syariah, Kantor Cabang di Sumbawa menggelar berbagai kegiatan. Di antaranya jalan sehat bersama keluarga besar Bank NTB Syariah se Kabupaten Sumbawa yang digelar 2 Juli lalu. Lanjut 4 Juli, Bank NTB Syariah Cabang Sumbawa melaksanakan Tasyakuran bersama 58 anak-anak panti asuhan sebagai bentuk kesyukuran atas progress positif yang dicapai selama ini. Puncaknya Upacara HUT Bank NTB Syariah yang berlangsung di kantor cabang setempat, Senin (5/7/2022). Direktur Utama Bank NTB Syariah, Kukuh Rahardjo dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Branch Manager Sumbawa, Yenny Juliana, menyatakan rasa syukur di usia yang ke-58 tahun, Bank NTB Syariah mampu mempertahankan eksistensi dan menjaga pertumbuhan berkelanjutan dengan sangat baik. Data keuangan Bank posisi Juni 2022 menunjukan pertumbuhan yang terus lebih baik. Total Aset mencapai Rp 13,24 Triliun meningkat 18,13% dari posisi Desember 2021 sebesar Rp 11.22 Triliun. Total Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp 11.,74 Triliun meningkat 22.68% dari posisi Desember 2021 sebesar Rp 8.14 Triliun. Kemudian total Pembiayaan Rp 8,12 Triliun meningkat 9,67% dari posisi Desember 2021 sebesar Rp 7,41 Triliun. Laba sampai dengan Bulan Juni 2022 tercatat sebesar Rp 76 Miliar. Dikatakan Dirut, selain penyempurnaan produk dan proses bisnis yang dilakukan sejak awal konversi di penghujung tahun 2018, infrastruktur layanan jaringan kantor Bank NTB Syariah yang berkembang signifikan dengan desain dan arsitektur modern, memberikan kenyamanan dan kebanggaan kepada masyarakat di dalam bertransaksi. Saat ini terdapat 55 Unit Kantor yang terdiri dari 1 Kantor Pusat, 12 Kantor Cabang, 26 Kantor Cabang Pembantu, 5 Kantor Kas, dan 11 Kantor Layanan, yang tersebar di seluruh kabupaten/kota se-Nusa Tenggara Barat dan Kota Surabaya. Desain kantor-kantor Bank NTB Syariah saat ini mengadopsi konsep modern dan berkelanjutan dengan penerapan konsep green office di setiap gedung-gandung kantor baru Bank NTB Syariah. Di antaranya konsep hemat energi, paperless, carbonless dan plasticless untuk memastikan keselarasan antara profit, people, planet (3P) sebagai wujud komitmen Bank dalam penerapan financial sustainability. “Saya berpesan kepada unsur pimpinan dan segenap insan amanah Bank NTB Syariah untuk senantiasa menjaga dan memelihara kebersihan, keindahan, serta kondusifitas kantor agar nasabah dan masyarakat merasa nyaman, tenang dan aman berinteraksi dan bertransaksi dengan Bank NTB Syariah. Kita sama-sama berdo’a agar pembangunan kantor pusat Bank NTB Syariah di Kawasan Islamic Center Mataram dapat berjalan dengan baik dan selesai sesuai dengan waktu yang direncanakan dengan harapan dapat memberikan manfaat dan maslahat yang lebih besar kepada masyarakat Nusa Tenggara Barat,” ungkapnya. Baca Juga  Paguyuban Pedagang Kecil dan Menengah Tolak Kehadiran Alfamart Pencapaian yang diperoleh Bank NTB Syariah saat ini, kata Kukuh, tidak terlepas dari ikhtiar, perjuangan dan kontribusi para pendiri dan pendahulu Bank NTB Syariah sejak 58 tahun lalu. Para pendiri dan pendahulu telah mengorbankan segenap daya dan upaya untuk membangun Bank NTB Syariah hingga menjadi seperti saat ini. “Karenanya, ungkapan syukur dan terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada para Pendiri dan Pendahulu Bank NTB Syariah yang telah berjasa untuk lembaga tercinta ini. Semoga Allah Subhanahu wa ta’la mencatat segala apa yang telah diberikan sebagai ‘amal jariyah di sisi-Nya dan mendapatkan pahala serta balasan yang lebih baik di dunia dan kelak di akhirat, Aamiin ya mujibbassa’ilin,” ucapnya. Lebih jauh dijelaskan Kukuh, Milad ke-58 tahun ini mengusung tema “Sinergi Menuju Era Digitalisasi”. Filosofi yang ingin disampaikan adalah membangun kesadaran kepada segenap insan amanah Bank NTB Syariah bahwa saat ini dunia bergerak ke arah digitalisasi. Demikian juga dengan bisnis perbankan tidak terlepas dari pergerakan ke arah digitalisasi. “Perkembangan dunia ke arah digital menuntut kita untuk peka dan meresponnya dengan cepat dan tepat. Hal inilah yang menjadi alasan bagi Bank NTB Syariah untuk bergerak secara aktif dalam mengembangkan produk dan layanan untuk memenuhi kebutuhan transaksi digital masyarakat yang handal dan lengkap,” imbuhnya. Pandemi COVID-19 yang terjadi sejak akhir tahun 2019 sampai dengan saat ini menjadi katalisator percepatan digitalisasi pada hampir seluruh aspek kehidupan. “Kita harus bersyukur dan berbangga bahwa pada usia ke-58 ini, Bank NTB Syariah mampu mengikuti perkembangan digitalisasi yang terjadi. Alhamdulillah, tahun ini Bank NTB Syariah telah melakukan peluncuran New Mobile Banking yang memiliki fitur transaksi lebih lengkap dan handal untuk menghadirkan customer experience yang sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi nasabah,” ucapnya seraya menghimbau segenap unsur pimpinan untuk meningkatkan kinerja, melakukan upgrade knowledge dan senantiasa berupaya untuk meningkatkan kualitas skill agar mampu tampil menjadi seorang agile leader, yakni pemimpin yang handal dan mampu memberikan kontribusi terbaik di tengah pesatnya perkembangan dunia digitalisasi yang terjadi saat ini. Baca Juga  Pemda KSB—Kodim 1607 Sumbawa Tanam Padi SerentakKeluarga Besar Bank NTB Syariah Cabang Sumbawa “Sinergi Menuju Era Digitalisasi” Dukungan digitalisasi dalam produk dan layanan Bank NTB Syariah tambah Kukuh, memberikan kontribusi positif dalam mendorong peningkatan revenue dari sisi e-channel. Berkat penyempurnaan layanan dari sisi digitalisasi pada e-channel, baik melalui aplikasi new mobile banking, CMS, Laku Pandai, EDC, QRIS atau pun ATM adalah factor-faktor yang mendorong pertumbuhan pendapatan Fee Based Income (FBI). Tercatat sampai Juni 2022 pendapatan FBI dari e-channel dan APMK sebesar Rp 11,9 miliar dari total FBI sebesar Rp 30,98 miliar. “Alhamdulillah angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan dari periode-periode sebelumnya. Kita patut optimis bahwa sejalan dengan peningkatan revenue yang diperoleh dari e-channel akan memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan pegawai,” ujarnya. Pada tahun 2022 ini lanjut Kukuh, pendapatan FBI dari e-channel dan APMK ditargetkan sebesar Rp 25,3 miliar dari total FBI sebesar Rp 60,8 miliar. Ia pun berpesan kepada segenap unsur pimpinan dan seluruh insan amanah Bank NTB Syariah agar membangun kesadaran dan bersungguh-sungguh dalam meningkatkan Fee Based Income (FBI) dari sisi e-channel dalam rangka mendorong pertumbuhan laba dan kesejahteraan bagi seluruh pegawai. Di bagian lain Ia berpesan agar dalam bekerja selalu memegang prinsip-prinsip amanah (kejujuran), memperkuat mitigasi risiko, penerapan Good Corporate Governance (GCG) serta memastikan kualitas bisnis dapat dijalankan secara sehat. Harus disadari bahwa tantangan yang dihadapi kedepannya semakin berat. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai terdapat 9 tantangan yang dihadapi Bank dalam transportasi digital. Di antaranya risiko perlindungan dan pertukaran data pribadi, risiko strategis investasi di bidang IT, risiko serangan siber, risiko kebocoran data nasabah, penyalahgunaan teknologi, risiko penggunaan pihak ketiga (outsourching), infrastruktur jaringan telekomunikasi, kesiapan organisasi hingga regulatory framework yang sepenuhnya belum kondusif. “Karenanya kita harus mempersiapkan mitigasi risiko yang kuat dengan memastikan pilar-pilar bisnis Bank tegak berdiri kokoh untuk menghadapi tantangan transformasi digital di tahun-tahun mendatang. Tentunya dengan menyatukan gerakan, menyatukan visi dan misi, dengan kata lain adalah perintah untuk ‘membangun sinergi’. Sinergi adalah sumber kekuatan untuk menggapai sebuah tujuan,” pungkasnya. (SR) Post Views: 79 Adblock test (Why?)

Komentar