ProSumbawa SUMBAWA BESAR, samawarea.com (4 Juli 2022)–Seribuan petani yang tergabung dalam 38 kelompok tani penerima program Upland Kementerian Pertanian di sejumlah kecamatan Kabupaten Sumbawa, menyambut gegap gempita masa panen bawang merah.
Sebab saat panen tiba, harga bawang melonjak. Tidak heran pada panen perdana yang dipusatkan di Desa Brang Kolong, Kecamatan Plampang, Minggu (4/7), para petani langsung membeli mobil.
Banyak dari petani yang modalnya hanya Rp 20 juta setelah dua bulan kemudian mendapatkan hasil lebih dari 100 juta. Ada yang bermodal kurang dari Rp 28 juta bisa mendapatkan hasil di atas Rp 200 juta. Hasil itupun diperoleh setelah menjadi korban tengkulak.
Salah satunya adalah Ibu Elianti. Petani yang sebelumnya menanam padi dan jagung ini seketika beralih menanam bawang merah menyusul adanya program Upland yang diluncurkan Kementerian Pertanian melalui Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa. Dengan memanfaatkan lahan 1 hektar, Ibu Elianti mulai mencoba menanam bawang merah.
Dua bulan kemudian, Elianti panen. Seharusnya hasil panen itu mencapai 9 ton, namun karena permainan tengkulak di timbangan membuat berat yang diperoleh hanya 6,8 ton. Meski demikian Elianti mengaku tetap mendapat keuntungan.
“Modal saya saat itu 28 juta, tapi hasil yang saya peroleh mencapai 200 juta lebih. Mungkin bisa lebih banyak kalau tidak ditipu tengkulak,” kata wanita enerjik ini.
Dengan mendapatkan hasil tersebut, Elianti mengaku langsung membeli mobil Innova. Ada juga petani yang modalnya Rp 20 juta dan menanam bawang di lahan seluas setengah hektar bisa menghasilkan lebih dari Rp 100 juta.
Baca Juga Atasi Persoalan PAUD HI dan Adminduk, KOMPAK dan Bappeda Susun Peta Jalan
Ia pun menyambut positif upaya pemerintah melalui Dinas Pertanian, membentuk Badan Usaha Milik Petani (BUMP). Keberadaan BUMP ini selain mencegah adanya permainan tengkulak, juga mampu menjaga harga bawang merah, di samping menjamin pangsa pasar.
Hal ini diakui Kadis Pertanian Kabupaten Sumbawa, Ir. Ni Wayan Rusmawati M.Si. Ia memastikan bahwa petani bawang merah yang mendapatkan program Upland mendapatkan keuntungan. Banyak petani yang baru panen sudah memiliki mobil.
Hanya bermodalkan Rp 20 juta, mereka bisa mendapatkan hasil lebih dari 100 juta. Itupun harga bawang merah saat itu Rp 27 ribu—29 ribu per kilo. Apalagi saat ini harga bawang merah Rp 47.000 per kilogram. “Tidak heran jika banyak petani yang baru panen bawang langsung membeli mobil,” kata Kadis Wayan.
Sejauh ini petani bawang merah di Kabupaten Sumbawa tercatat 1.165 orang. Pemerintah melalui dinas terkait akan membentuk sebuah lembaga berbadan hukum yakni Badan Usaha Milik Petani (BUMP). Lembaga ini akan melakukan kegiatan dari hulu hingga hilir termasuk menfasilitasi pemasaran produksi Upland. Untuk itu telah disiapkan dana sebesar Rp 2,9 miliar yang akan digunakan untuk modal usaha guna menfasilitasi hasil produksi petani.
Untuk diketahui, ungkap Kadis Wayan, bawang merah bisa tumbuh dimana saja. Dengan adanya bantuan infrastruktur, fasilitas dan lainnya dari Program Upland Kementerian Pertanian, lahan kering bisa menjadi lahan produksi. Sebab dari program itu, ada bantuan sumur bor, sumur dangkal dan beberapa unit traktor.
Baca Juga Siklon Tropis Cempaka di Pacitan, 11 Orang Meninggal Dunia
Bahkan Kadis Wayan berani menantang semua kades untuk mengajukan proposal guna program Upland. Sebab pihaknya masih memiliki dana sekitar Rp 110 milyar di pusat. “Kepada semua kades, kami tunggu proposalnya ya, jangan sia-siakan kesempatan,” pungkasnya. (SR)
Post Views:
130
Adblock test (Why?)
Komentar
Posting Komentar