ProSumbawa samawarea.com (1 Desember 2021) SUMBAWA BARAT–Agen Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR), diminta terus memantau penerapan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di lingkungan peliuknya masing masing. “Kita ingin memastikan semangat ber-STBM di masyarakat tidak menurun. Karenanya, kita meminta kepada para agen untuk terus memantau penerapan STBM di masyarakat,” kata Ahlul Afwan, S.Pi, Kabid Kelembagaan Masyarakat, Sosial Budaya dan Pemberdayaan Gotong Royong, belum lama ini. Afwan menyadari, penerapan 5 pilar STBM berpotensi mengalami fluktuatif di lapangan. Untuk itu, dengan keberadaan agen PDPGR diharapkan mampu memberikan edukasi kembali ke masyarakat akan pentingnya 5 pilar STBM. “Ada pilar 4, yaitu pengelolaan sampah rumah tangga yang persentasenya kemungkinan mengalami fluktuatif. Itu yang grafiknya turun naik. Nah, tugas agen nanti mendata rumah tangga mana saja yang masih kurang, serta apa saja kendala di lapangan sehingga belum dipenuhi,” jelasnya. “Jika persoalan sampah itu ada di Desa, maka agen nanti berkoordinasi dengan Pemerintah Desa, karena tanggung jawab persoalan sampah rumah tangga sampai TPS adalah tanggung jawab desa. Sementara dari TPS sampai TPA itu tanggung jawab DLH,” tambahnya. Mengawal penerapan STBM di lapangan kata Afwan, menjadi tantangan tersendiri. Ia meminta kepada masyarakat agar turut aktif berinteraksi dengan agen ketika ada kendala dalam penerapan di lapangan. “Edukasi akan terus dilakukan supaya lima pilar ini terus terkawal, karena KSB tengah menuju sanitasi aman berkelanjutan,” tandasnya. Baca Juga Jadi Energi Baru Penanganan Covid, Wagub Apresiasi Program Kampung Sehat Seperti diketahui, KSB telah meraih penghargaan dan Rekor Muri sebagai kabupaten pertama yang tuntas STBM di Indonesia. Dengan diraihnya Rekor Muri, menjadi capaian sekaligus tantangan tersendiri akan penerapan 5 pilar STBM secara konsisten di lapangan. (HEN/SR) Adblock test (Why?)
http://dlvr.it/SDZyF1
http://dlvr.it/SDZyF1
Komentar
Posting Komentar