Kampanye Lingkungan, Cara UTS Kenalkan Prodi Teknik Lingkungan

ProSumbawa SUMBAWA–Sejak tahun lalu Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) cukup aktif menelurkan beberapa Program Studi (Prodi) baru. Salah satunya Program Studi Teknik Lingkungan yang hadir perdana di Pulau Sumbawa. Kehadiran Program Studi ini dipandang perlu, sebab Sumbawa sebagai pulau terbesar di Provinsi NTB terus berkembang pesat. Hal ini dibuktikan dengan seluruh kabupaten/kota di Pulau Sumbawa telah keluar dari daftar daerah tertinggal sebagaimana Perpres No. 63 Tahun 2020 tentang penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2020-2024. Sejumlah proyek strategis nasional juga digadang-gadang akan dibangun di Pulau ini. Sebut saja food estate, shrimp estate, pertambangan tembaga/emas, smelter dan lainnya. Seluruh potensi tersebut tidak hanya mendatangkan keuntungan bagi aspek ekonomi, tapi sebaliknya mendatangkan kerugian dari aspek ekologi dan lingkungan. Karenanya pelibatan para lulusan Program Studi Teknik Lingkungan ini nantinya sangat diperlukan, mulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan pembangunan, operasional hingga tahap pasca operasi. Dengan demikian, keberadaan sumber daya alam, nanti akan dikelola sumber daya manusia yang handal. Mengingat Prodi Teknik Lingkungan masih baru, UTS harus banyak bersosialisasi. Salah satu upayanya melalui aksi kampanye lingkungan dan penyuluhan tentang pengelolaan sumber daya pesisir. Aksi ini diprakarsai Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumbawa yang menggandeng Prodi Teknik Lingkungan UTS dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Mutiara Samawa. Kampanye tersebut berlangsung di Pantai Saliperate Labuhan Sumbawa. Baca Juga  Penting Diketahui, ini Persyaratan Wajib Perjalanan Udara Masa Waspada Covid-19 Salah seorang Dosen Prodi Teknik Lingkungan UTS, Yuni Yolanda, S.Pi., M.Si dalam materinya menyampaikan terkait Pengelolaan Sumber Daya Pesisir, khususnya tentang pemanfaatan buah mangrove yang sejauh ini belum dimanfaatkan. Selama ini pohon mangrove hanya sebagai penahan abrasi, penyerap CO2, dan daerah asuhan bagi hewan laut, ternyata memiliki manfaat lain. Buahnya dapat diolah menjadi aneka kue, puding, kerupuk, dodol, sabun, selai, hingga sirup. Hal ini memberi nilai tambah sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat di wilayah pesisir. Sementara perwakilan kelompok masyarakat, Sri Wahyu, S.Ip., M.Pd menyambut baik ajakan untuk memanfaatkan buah mangrove menjadi aneka olahan. Bersama LPM Mutiara Samawa yang dipimpinnya, Yayuk (sapaan akrabnya) siap mempelopori kegiatan tersebut, sehingga aneka olahan itu diharapkan mampu menjadi oleh-oleh khas Sumbawa yang memang memiliki potensi sumber daya alam pesisir yang melimpah. Kegiatan kampanye dan penyuluhan lingkungan ini diakhiri dengan Beach Clean Up di sepanjang garis Pantai Saliper Ate. Kegiatan ini diikuti seluruh mahasiswa yang hadir membaur bersama warga. Sampah yang diambil di garis pantai tersebut kemudian dipilah berdasarkan jenisnya, lalu dimanfaatkan menjadi aneka kerajinan. “Saya bangga dan senang dengan adanya kegiatan ini. Tetap pertahankan kebersihan lingkungan, agar anak cucu kita nanti juga bisa menikmati indahnya alam seperti yang kita rasakan saat ini,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumbawa, Ir. Syafruddin Nur. (SR) Adblock test (Why?) http://dlvr.it/SG3FwZ
http://dlvr.it/SG3Ydz

Komentar