ProSumbawa SUMBAWA BESAR, samawarea com (13 Oktober 2021)
Salah satu upaya pemerintah melalui Kementerian Sosial untuk menyiapkan generasi yang sadar dan siap siaga terhadap bencana, adalah Program Tagana Masuk Sekolah (TMS). Program yang dimulai pada awal 2019 lalu, menjadi gerakan nasional untuk menyiapkan dan meningkatkan kesadaran terhadap ancaman bencana.
Setelah sekolah di berbagai Kota/Kabupaten wilayah Pulau Lombok, kini TMS yang dimotori Forum Komunikasi (FK) Tagana Provinsi NTB, menyambangi sekolah yang berada di Pulau Sumbawa. Dimulai dari Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), sekarang TMS beranjak ke Kabupaten Sumbawa. Ada tiga sekolah yang dijadikan sebagai pusat TMS yakni MAN 1 Sumbawa, SMAN 2 Sumbawa dan SMKN 1 Sumbawa.
Kegiatan bertema “Sekolah Siaga, NTB Tangguh” ini dimulai Rabu (13/10) untuk dua sekolah yaitu MAN 1 Sumbawa, lalu SMAN 2 Sumbawa. Hadir di antaranya Iwan Gunawan S.Sos (Bagian Logistik Disos Propinsi NTB), Mulyadi SH (Staf Seksi PSKBA Disos NTB), Dedi Susanto S.Pd.I (Ketua FK Tagana NTB), Mirajuddin ST (Kabid Linjamsos Disos Sumbawa), Zainuddin SE (Ketua Bidang Humas dan Antar Lembaga Tagana Sumbawa), Kepala MAN 1 Sumbawa, Zulhidayat S.Pd, dan Kepala SMAN 2 Sumbawa, Sahyuddin MA. TESOL.
Ketua FK Tagana NTB, Dedi Susanto S.PdI menjelaskan, para Taruna Siaga Bencana (Tagana) masuk ke sekolah-sekolah dan mengajarkan berbagai materi pengetahuan terkait bencana. “Materi yang diberikan beragam dengan materi dasar upaya Pengurangan Risiko Bencana (PRB), Logistik dan Shelter”, terangnya. Baca Juga Gubernur Kumpulkan Semua Etnis di NTB
Target dari program ini adalah mengedukasi para pelajar tentang kebencanaan, sehingga diharapkan nanti mereka menjadi generasi siaga. “Kami memberikan pengetahuan tentang bencana, potensi dan upaya pengurangan risiko bencana pada tingkatan yang paling sederhana sehingga mereka mampu menyelamatkan diri sendiri dan evakuasi bila terjadi bencana,” paparnya.
Paling penting, melalui program ini menyiapkan masyarakat untuk menghadapi bencana sehingga dampak dari resiko bencana itu dapat diminimalisir. “Tidak ada yang tahu kapan bencana datang, namun dengan pengetahuan mitigasi bencana diharapkan dapat membangun masyarakat tanggap bencana. Salah satu edukasinya melalui Tagana Masuk Sekolah ini,” tandasnya.
Sementara Kepala MAN Sumbawa, Zulhidayat S.Pd. menyambut positif program TMS sekaligus memberikan apresiasi atas dipilihnya MAN 1 sebagai pusat kegiatan. Ia berharap TMS ini terus berlanjut, sehingga siswanya memiliki pengetahuan dalam mencegah terjadinya bencana.
“Generasi siaga harus disiapkan sejak dini, karena bencana itu tidak diketahui kapan dan dimana terjadi. Kalau kita sudah siaga maka kekhawatiran kita akan berkurang karena kita sudah tau bagaimana cara menyelematkan diri dan keluarga,” ujarnya.
Hal senada dikatakan Kepala SMAN 2 Sumbawa, Sahyuddin MA. TESOL. Ia menyambut baik keberadaan program TMS. Agar program bermanfaat tersebut berkesinambungan, pihaknya akan menjalin MoU dengan Tagana.
Kadis Sosial Sumbawa yang diwakili Kabid Perlindungan Jaminan Sosial, Mirajuddin ST menyebutkan, bahwa TMS ini sudah kedua di Sumbawa. Keberlanjutan program ini sangat diharapkan karena bagian dari mitigasi bencana. “Kehadiran Tagana untuk kesiapsiagaan salah satunya memberikan edukasi kepada masyarakat terkait kebencanaan,” imbuhnya. Baca Juga Mengapa Smart City Penting ? Inilah Jawaban Dwi Elfrida
Untuk itu ia meminta para pelajar yang menjadi peserta TMS dapat menyerap ilmu yang diperoleh dari narasumber dan ditularkan ke teman lainnya sehingga ke depan bisa menjadi sahabat Tagana. Karena personil Tagana yang ada saat ini jumlahnya sangat terbatas jika dibandingkan wilayah kerja yang cukup luas. (SR)
Adblock test (Why?)
Komentar
Posting Komentar