Sumbawa Kini Miliki Perbup Pendidikan Karakter, Bernilai Kearifan Lokal

ProSumbawa SUMBAWA BESAR, samawarea.com (4 Oktober 2021) Peraturan Bupati Sumbawa Nomor 33 Tahun 2021 tentang Pendidikan Karakter di Kabupaten Sumbawa resmi dilaunching Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah, Senin (4/10). Acara launching yang dirangkaikan dengan sosialisasi yang mengangkat tema “Takit Ko Nene Kangila Boat Lenge” ini dihadiri Wakil Bupati Sumbawa, Dewi Noviany, S.Pd., M.Pd, Sekretasi Daerah, Drs. H. Hasan Basri MM, Ketua Komisi IV DPRD Sumbawa, Ismail Mustaram SH, Pimpinan OPD dan Kepala BNN Sumbawa. Kegiatan ini juga diikuti secara daring oleh Kepala Pusat Pendidikan Karakter Kemendikbutristek RI, Program Direktor Inovasi, Camat, Kepala Desa, Kepala Sekolah serta Guru PAUD, SD, SMP se-Kabupaten Sumbawa. Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan bahwa tujuan yang ingin dicapai melalui Perbub tentang pendidikan karakter ini adalah terwujudnya identitas atau profil pelajar pancasila di Kabupaten Sumbawa yang sesuai dengan nilai-nilai mulia ideologi bangsa yaitu pancasila yang dikontekstualisasikan dalam visi “Sumbawa Gemilang yang Berkeadaban”. Dikatakan, nilai–nilai yang terkandung dalam Perbup ini mencerminkan nilai kearifan lokal Tana Samawa yaitu saleng satotang (saling mengingatkan), saleng sadu (saling percaya), saleng tulung (saling bantu), saleng jango (saling jenguk), saleng satingi (saling menghormati), saleng sakiki (saling berbagi rasa dalam suka maupun duka), saleng angkat (saling memajukan dan tidak membiarkan lainnya terpuruk), saleng pendi (rasa peduli terhadap orang lain), saleng sadu (saling percaya), dan saleng tulung (saling menolong). Baca Juga  Husni-Mo Tetap Komit Perjuangkan Penegerian UNSA Karenanya, dalam penerapan Perbup ini, Bupati berharap Kepala Dinas Dikbud Kabupaten Sumbawa beserta perangkat pendukungnya dan sekolah-sekolah selaku pemangku kepentingan utama agar menyusun modul dan model-model yang bersifat luwes dimana pihak-pihak terkait bersama memberikan sumbangan pemikiran tentang bentuk-bentuk kegiatan sekolah yang diperlukan untuk pembentukan ketangguhan karakter anak dan budaya sekolah yang tangguh. “Termasuk juga sumbangan pemikiran tentang bagaimana agar nilai-nilai karakter yang dikembangkan di sekolah bisa kita kawal bersama agar bisa diterapkan di rumah dan di dalam masyarakat melalui keterlibatan pemerintahan desa,” pungkasnya. (SR) Adblock test (Why?)

Komentar