ProSumbawa SUMBAWA BESAR, samawarea.com (20 September 2021)
Rapat Kerja Daerah Majelis Ulama Indonesia Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat yang digelar di Kabupaten Sumbawa, berakhir Minggu (19/9).
Rakerda yang berlangsung selama dua hari di Hotel Grand Samota dan dihadiri Gubernur NTB dan Ketua MUI NTB, ditutup di Raberas Resto sekaligus doa dan dzikir untuk Almarhum H. Muh. Amin SH., M.Si mantan Wakil Gubernur NTB.
Bupati Sumbawa yang diwakili Sekda, Drs. H. Hasan Basri MM saat menutup Rakerda, mengatakan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa merasa bangga dan berterima kasih atas dipilihnya daerah ini sebagai ahlul bait (tuan rumah) pelaksanaan Rakerda MUI Provinsi NTB tahun ini. Karena itu Bupati menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas kehadiran segenap pengurus MUI se-Provinsi Nusa Tenggara Barat di Kabupaten Sumbawa.
“Semoga selama berada di daerah kami, bapak ibu sekalian mendapatkan hal-hal baik dan menyenangkan, dan insya Allah kehadirannya mendatangkan keberkahan bagi daerah kami,” ucapnya.
Selaras dengan tema Rakerda “Sinergitas MUI dan Pemerintah Dalam Mengatasi Pandemi Covid-19 di NTB”, pihaknya menyadari bahwa hingga kini pandemi covid-19 belum berakhir. Bahkan masa-masa sulit ini dikhawatirkan akan lebih panjang dari perkiraan, karena munculnya varian-varian baru virus covid-19.
“Namun saya meyakini, dengan do’a para ulama dan ikhtiar yang sungguh-sungguh, insya Allah kita akan mampu melewati ujian yang sedang kita alami saat ini,” imbuhnya. Baca Juga Menkopolhukam dan Mensos Pimpin Rapat Tanggap Darurat Gempa NTB
Selaku perwakilan pemerintah sangat mengapresiasi peran dan konstribusi MUI dalam memberikan edukasi agar umat Islam menjadi pelopor dalam mengatasi pandemi covid-19.
Bahkan selama pandemi covid-19 ini, sikap resmi MUI selalu sejalan dengan langkah pemerintah dalam mengatasi pandemi, baik soal mensukseskan vaksinasi, penyesuaian ibadah dan pengelolaan tempat ibadah selama situasi pandemi. Termasuk memberikan penjelasan yang clear terhadap isu-isu yang kontraproduktif dengan langkah-langkah penanganan covid-19.
Hal ini mencerminkan komitmen luhur MUI untuk menjaga keselamatan jiwa dan kemaslahatan bersama.
Selanjutnya dalam konteks yang lebih luas, keberadaan ulama dewasa ini semakin diharapkan dapat memaksimalkan peran dan fungsinya.
Di tengah-tengah arus perubahan yang sangat deras, yang identik dengan kehidupan hedonis dan materialistik, maka peran ulama hendaknya lebih diperluas. Ulama tidak saja berdiri di garis terdepan dalam mengokohkan sendi-sendi moral, etika dan spiritual kehidupan berbangsa dan bernegara. Lebih dari itu, ulama diharapkan mampu mencerahkan dan mencerdaskan umat.
“Saya selaku perwakilan pemerintah memandang penting kedudukan ulama di masyarakat. Seperti halnya para ekonom, pebisnis, ilmuwan atau politisi, ulama turut serta dalam menentukan keberhasilan bangsa mengatasi permasalahan menuju derajat kesejahteraan yang lebih tinggi,” imbuhnya.
Dewasa ini lanjut Sekda, dengan sistem nilai yang lebih terbuka, kita bisa mengadopsi dan mengembangkan nilai-nilai baru. Namun agaknya, berkah kebebasan ini belum diimbangi dengan kedewasaan berpikir dan bersikap, sehingga justru nilai-nilai yang hakiki seperti agama, moral dan budi pekerti mulai luntur Sementara nilai baru hanya dianut kulitnya bukan esensinya. Baca Juga Menkominfo Pastikan Pembangunan Infrastruktur TIK Mandalika Jadi Prioritas
Tidak heran jika akhirnya muncul gejala-gejala degradasi moral, seperti hedonisme, sekulerisme, kebebasan berpendapat tanpa iringan toleransi, menipisnya penghormatan terhadap perbedaan, anarkisme yang mengalahkan musyawarah mufakat dan sebagainya.
Di kalangan internal umat islam sendiri, tidak luput dari sedikit banyak gejala perpecahan ataupun konflik.
Hal ini menunjukkan bahwasanya Islam sebagai ajaranpun terdapat beragam perbedaan. Tanpa alat pemersatu, niscaya Islam akan tercerai berai. Karena itu, MUI mesti menjadi wadah ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah wathaniyah yang sesungguhnya.
“Semoga melalui momentum rakerda MUI provinsi NTB tahun 2021 ini, MUI senantiasa istiqomah untuk bersinergi dengan pemerintah serta melahirkan program-program kerja yang berkualitas dalam rangka revitalisasi peran ulama dalam mendukung pembangunan,” harapnya. (SR)
Adblock test (Why?)
Komentar
Posting Komentar