ProSumbawa SUMBAWA BESAR, samawarea.com (21 September 2021)
Petani yang berada di wilayah bagian timur Sumbawa khususnya yang tergabung dalam GP3A Bendungan Tiu Kulit dan Gapit, merasa khawatir akan adanya ancaman ketidak-cukupan air irigasi untuk masa tanam kedua padi Tahun 2021 ini. Dengan kondisi itu, para petani ini merasa resah akan terjadinya gagal tanam.
Menyikapi keluhan itu, Pemda Sumbawa bergerak cepat. Salah satunya menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah pihak terkait. Bertempat di Ruang Rapat Sekda Kabupaten Sumbawa, Kepala Bagian Pembangunan Setda, Usman, SE. MM., memimpin Rapat Koordinasi terkait Pemenuhan Kebutuhan Air Irigasi di beberapa daerah irigasi di Kabupaten Sumbawa.
Turut hadir, perwakilan dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I, Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), Dinas PUPR Sumbawa, dan KUPT Pengairan se-Kabupaten Sumbawa.
Kabag Pembangunan, Usman SE MM mengatakan Rakor tersebut merupakan langkah cepat pemerintah daerah, atas keluhan beberapa GP3A yang khawatir akan ancaman ketidakcukupan air irigasi untuk masa tanam kedua.
Terkait keluhan GP3A Bendungan Tiu Kulit dan Gapit, telah terselesaikan dengan baik, yakni dengan telah dilakukan pembukaan dan penyaluran air ke lahan petani oleh OP Bendungan Tiu Kulit.
Ke depan, pemerintah daerah dan pihak terkait akan lebih intens berkordinasi, terutama terkait permasalahan air irigasi untuk lahan pertanian di Kabupaten Sumbawa. (SR) Baca Juga Secara Fisik, Pasien Positif Covid Tidak Menetap di Marente Alas
Adblock test (Why?)
Komentar
Posting Komentar