ProSumbawa MATARAM, samawarea.com (29 September 2021)
Mengenyam pendidikan tinggi adalah dambaan bagi setiap putra putri bangsa. Namun kenyataannya tidak semua dari mereka bisa mendapatkan kesempatan itu. Kendala utamanya biasanya karena ketiadaan biaya untuk kuliah. Apalagi biaya kuliah di perguruan tinggi terbilang cukup mahal bagi sebagian kalangan.
Untuk menyelenggarakan sebuah pendidikan tinggi memerlukan biaya yang besar. Rasanya mustahil memberikan pendidikan tinggi yang terjangkau jika hanya dibebankan kepada perguruan tinggi. Apalagi perguruan tinggi (PT) swasta yang tidak mendapatkan anggaran dari negara. Sementara pendidikan tinggi sebenarnya bukan hanya tanggung jawab PT atau pemerintah, tetapi juga dunia usaha atau industri.
Memahami hal tersebut, Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) sebagai salah satu perguruan tinggi swasta terus berjejaring dengan semua pihak, demi tercapainya visi mencerdaskan bangsa sebagai moral utama dari pendidikan itu sendiri.
Tepatnya, Rabu (29 September 2021), UTS telah melaksanakan penandatanganan perjanjian kerjasama dengan PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) terkait beasiswa belajar di UTS untuk anak-anak yang berasal dari pelabuhan mitra ASDP yaitu Pelabuhan Merak, Tano, dan Kayangan. Penandatangan MoU ini berlangsung di Ruang VIP Lombok International Airport, oleh Rektor UTS Chairul Hudaya, Ph.D dan Shelvy Arifin selaku Sekretaris PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero).
Kegiatan yang berlangsung pukul 12.30–14.00 Wita ini disaksikan Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, M.Sc, Direktur Utama PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero), Dr. Ira Puspadewi, Kepala ASDP Lembar Najamudin, ASDP Kayangan M. Yasin, Direktur Kerjasama Dalam Negeri (KDN) UTS Muhammad Iqbal, S.Sos, dan Kepala Sub KDN Vivin Nila Rahmatullah, MA. Baca Juga Tersisa 27 Dusun di Kabupaten Sumbawa yang Belum Menikmati Listrik
Rektor UTS yang akrab disapa Chairul, menceritakan tentang bagaimana UTS yang baru berusia 8 tahun terus bergerak menyusun ‘bata’ mimpi dari anak-anak nusantara.
“Di UTS, ribuan mahasiswa telah mendapatkan beasiswa. Ada yang full, ada yang partial funded. Mereka memang betul betul membutuhkan. Banyak yang berasal dari keluarga pra-sejahtera. Ketika lulus, mereka bisa mengubah nasib keluarganya. Ada yang melanjutkan kuliah S2/S3, berwirausaha atau bekerja pada perusahaan BUMN/swasta,” tutur Chairul.
Lebih lanjut, Ia mengaku mendapat cerita dari Dr. Ira Puspadewi, Direktur Utama PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero), bahwa ada anak pedagang asongan di sekitar pelabuhan, dan anak petugas penarik jangkar kapal yang tinggal di sekitar pelabuhan akan melanjutkan pendidikannya di UTS. Bukan tidak mungkin selepas lulus mereka bisa menjadi pegawai yang membesarkan ASDP.
“Saya percaya, roda kehidupan terus berputar. Sekarang mereka mendapatkan beasiswa, suatu saat mereka yang akan memberikan beasiswa. Terima kasih PT ASDP Indonesia Ferry yang telah bersama sama memberikan akses pendidikan tinggi kepada putra putri bangsa ini,” pungkasnya.
Untuk diketahui, PT. ASDP Indonesia Ferry memberikan beasiswa full untuk program sarjana (S-1) di UTS kepada empat orang anak yakni 1 dari Pelabuhan Lembar, 1 dari Pelabuhan Kayangan, dan 2 anak dari Pelabuhan.
“Kami melihat bagaimana perkembangan UTS hingga hari ini, kami confident menitipkan anak-anak kami untuk mengenyam pendidikannya di sana. Kami yakin dan menitipkan harapan, kelak anak-anak ini akan menjadi penerus, menjadi orang-orang hebat di ASDP di masa mendatang. Anak-anak tersebut nantinya bisa jadi duta untuk NTB di daerahnya (Merak). Di masa depan, semoga kami dapat mengirimkan anak-anak kami lebih banyak lagi, dan di masa depan kerjasama kita akan jauh lebih erat,” demikian Doktor Ira—sapaan Dirut PT ASDP Indonesia. (SR)
Adblock test (Why?)
Komentar
Posting Komentar