Gubernur NTB Atasi Kemacetan di Kota Santri

ProSumbawa LOMBOK BARAT, samawarea.com (8 September 2021) Kediri Kota Santri, inilah tagline yang lama melekat di salah satu kecamatan terpadat di Kabupaten Lombok Barat (Lobar) ini. Sayangnya Kediri dengan jumlah santri lebih kurang 17 ribuan ini dihadapkan pada jalur transportasi di jalan Raya Kediri-Praya ini cukup padat dan kerapkali menjadi biang kemacetan berlalulintas dan juga penataan Kota Kediri menjadi semrawut. Atas pertimbangan itu Guberbur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, M.Sc menyetujui jalan raya Kediri-Praya dijadikan dua jalur. “Hal ini secepatnya harus kita lakukan, karena tuntutan moda transportasi yang harus tertib dan lancar yang menghubungkan Kota Mataram, Lombok Barat ke Lombok Tengah hingga Lombok Timur. Disamping itu para santri kita di Kediri ini bisa lebih nyaman dalam melaksanakan aktivitas selama nyantri di Kediri,” kata Bang Zul sapaan akrabnya ketika bersilaturrahmi dengan sejumlah Tuan Guru (Pimpinan Pondok Pesantren) dan Tokoh Masyarakat (Tomas) dan Tokoh Pemuda (Toda) se Kecamatan Kediri, Selasa (7/9/2021) malam di Kediaman Sekda Lombok Barat. Menurut Gubernur, tugas pemerintah melayani dan merespon cepat setiap masukan ataupun permasalahan yang terjadi di masyarakat, termasuk usulan para Tuan Guru atau elemen masyarakat lainnya termasuk di Kecamatan Kediri ini agar Jalan Raya dibuat dua jalur. Hal ini seiring dengan perkembangan arus lalulintas yang sedemikian pesat dan bertambah padat, karena Kediri berada di jalur yang sangat strategis. “Insya Alloh akhir Desember 2021 ini Kota Santri Kediri sudah bisa dilalui dua jalur,” tukas Dr. Zul disambut lega puluhan Tuan Guru, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemuda se Kecamatan Kediri. Baca Juga  Gubernur Zul: Pemuda NTB Adalah 'Elang'  Kepala Dinas PUPR Provinsi NTB Ir. Ridwansyah, MT menambahkan usulan Tuan Guru dan Tomas dan Toda di Kecamatan Kediri menginginkan agar pelayanan jaringan jalan di Kediri ini lebih maksimal. Pemrov NTB sudah ada program peningkatan jalan tapi hanya satu jalur. “Nah melihat kondisi saat ini dan atas usulan para Tuan Guru, Tomas dan Toda se Kediri ini, akhirnya kita revisi menjadi dua jalur yang tadinya 1 kali 6 meter menjadi 2 kali 6 meter. Masyarakat Kediri juga minta tambahan trotoar. Ini penting karena posisi jalan ini memang sangat ramai dan Kediri kota Santri dimana Ponpesnya cukup banyak, tapi pemukiman warga berada di tengah, sehingga keselamatan para santri juga menjadi perhatian,” kata Ridwansyah. Pemprov NTB, kata Ridwansyah juga berharap agar Pemkab Lobar bisa menata para pedagang ini dengan baik agar program penanganan sampahnya juga bisa tertata dengan baik. Jalan ini akan dikerjakan dalam Proyek Perda Percepatan Jalan Provinsi NTB. Diharapkan akhir tahun ini Kediri sudah memiliki jalan dua jalur. Pada kesempatan tersebut hadir Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid, Kepala Bappeda NTB Dr. Ir. H. Iswandi, M.Si, Kadis Perkim NTB, Jamaluddin, S.Sos, MT, Sekda Lobar Dr. H. Baehaqi dan sejumlah pejabat terkait Pemkab Lobar. (SR) Adblock test (Why?)

Komentar