ProSumbawa SUMBAWA BESAR, samawarea.com (6 Agustus 2021)
Budayawan atau seniman adalah pembelajar yang tidak memiliki masa kadaluarsa. Seseorang yang tersemat padanya panggilan ini menjadi rujukan bagi banyak orang untuk memperdalam keilmuan mengenai budaya itu sendiri. Kepakaran mereka tentunya sangat penting bagi masyarakat demi menjaga serta melestarikan adat seni dan budaya yang telah ada sejak dulu.
Sumbawa sebagai daerah dengan adat budaya yang kental, dan dikenal dengan semboyan “Adat Berenti Lako Syara, Syara Berenti Lako Kitabullah” pun memiliki banyak sekali tokoh budayawan yang mumpuni. Sebut saja Mustakim Biawan, Hasanudin, Aries Zulkarnaen, dan sebagainya.
Budayawan menjadi salah satu tokoh sentral yang membentuk daerah bahkan negara hingga saat ini, baik melalui sumbangsih pemikirannya juga karyanya. Penghargaan dan apresiasi yang tinggi patutlah diberikan mengingat jasa mereka sebagai penopang kebudayaan.
Salah satu budayawan Sumbawa yang telah memberikan kontribusi bagi eksistensi kebudayaan Sumbawa, baru saja berpulang ke Rahmatullah pada 5 Agustus 2021 lalu adalah DGH. A. Wahab Zakaria, S.Pd atau akrab disapa Haji Aho. Selain dikenal sebagai pendidik yang baik, Haji Aho juga dikenal sebagai maestro Lawas Sumbawa.
Sebelum wafat, ia tengah menempuh pendidikan S2 di Manajamen Inovasi UTS, serta tergabung sebagai anggota Dewan Kebudayaan Kampus. Berpulangnya Haji Aho tentu menyisakan duka yang sangat mendalam untuk masyarakat Sumbawa, tentunya civitas akademika UTS. Baca Juga Sejahterakan Petani, Pemprov Beri TPP PNS Berupa Beras Lokal
Pada semester depan, Almarhum Haji Aho berencana akan menyelesaikan studinya, dengan pembimbing Dr. Ahmad Yamin, SH., MH. Kamis (5/8/2021) kemarin, dalam sidang tertutup yang dihadiri oleh Direktur Sekolah Pascasarjana UTS, Dr. Muhammad Saleh (Ketua Sidang), Rektor UTS Chairul Hudaya, Ph.D (Penguji), Dr. Ahmad Yamin, SH., MH (Pembimbing) dan Dr. Zainuddin, SH., MH (Penguji) memutuskan kepakaran dan inovasi yang dihadirkan melalui Lawas Haji Aho selama ini layak untuk diberi gelar Magister Manajemen Inovasi. Gelar tersebut akan diberikan kepada ahli warisnya pada saat Yudisium dan Wisuda.
Dalam peranannya sebagai anggota Dewan Kebudayaan UTS, Haji Aho telah turut menggagas dan menyukseskan kegiatan Olat Maras Moving Festival (OMMF) serta terlibat aktif dalam berbagai kegiatan berkaitan dengan kebudayaan. Seperti menjadi pembicara pada kegiatan kebudayaan dalam upaya mengintegrasikan lawas ke dalam kurikulum pembelajaran, dan lainnya.
Aries Zulkarnain, Ketua Dewan Kebudayaan UTS yang juga rekan kuliah Haji Aho mengungkapkan, orang merasa aneh ketika melihat Haji Aho melanjutkan pendidikan S2 Manajemen Inovasi di UTS. Dengan semangat yang luar biasa, Maestro Lawas ini mampu membuktikan diri sebagai pembelajar sejati.
Tesisnya hampir rampung di bawah bimbingan dosen yang selalu mengipasi semangatnya. “Dari pengalaman pribadi kami rekan sejawatnya, Haji Aho adalah sosok yang sangat luar biasa dan menjadi inspirasi bagi kaum muda dalam hal semangat belajar atau menuntut ilmunya. Ini patut kita contoh, dan sebarkan,” kata Aries Zulkarnain. Baca Juga Semaraknya Khitanan Massal di Ponpes Ulul Albab Balirejo
Sementara Dr. Ahmad Yamin, SH., MH, selaku Dosen Pembimbing Haji Aho yang juga Rektor IISBUD Samawarea menyebutkan Haji Aho adalah sosok luar biasa dan penuh inovasi. Terinspirasi oleh sastra dalam Alquran, topik tesisnya adalah membuat lawas akhir kata dengan lafal huruf yang sama. Haji Aho telah melakukan bimbingan rutin dengan Dr. Yamin.
Kesan mendalam juga disampaikan oleh Dr. Zainuddin yang berkesempatan bertemu Haji Aho pada bulan lalu di KSB. Ia mengaku terkesan dengan Haji Aho yang sempat menjadi imam shalat magrib berjamaah.
Rektor UTS, Chairul Hudaya, Ph.D menyatakan turut kehilangan sosok Haji Aho. “Haji Aho adalah sosok yang menjadi contoh bagi kita semua bahwa belajar itu tidak mengenal sekat sekat usia, tetapi belajar sepanjang hayat. Gelar Magister Manajemen Inovasi ini sangat layak disematkan kepada Almarhum Haji Aho untuk senantiasa menghadirkan semangat itu di tengah tengah kita semua. Selamat jalan Haji Aho, semoga Allah memberikan tempat yang mulia di sisi-Nya,” ucapnya. (SR)
Adblock test (Why?)
Komentar
Posting Komentar