Olah Jamur Merang, Mahasiswa UTS Ciptakan BASRENG untuk Warga Tolo Oi

ProSumbawa SUMBAWA BESAR, samawarea.com (1 September 2021) Jamur merang limbah bonggol jagung bisa menjadi bahan baku pembuatan aneka produk berdaya jual tinggi. Jamur merang hasil budidaya pengolahan limbah bonggol jagung kini bisa menjadi salah satu bahan pembuatan Mie, Bakso Goreng (BASRENG) dan Jamur Crispy. Produk olahan jamur tersebut adalah hasil karya kolaborasi mahasiswa Program Studi Teknologi Hasil Pertanian dan Teknik Industri, Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) atas nama Abdul Ajim Pulungan (21), Rahmat Hidayat Katili (19), Wahyu Sailama (20), Nusaibah Ali (20) dengan dosen pembimbing Lukman Azis, S.TP., M.Sc-Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, UTS. Jamur merupakan salah satu jenis produk hasil pertanian yang digemari oleh masyarakat secara luas. Bahkan menurut hasil survei Mahasiswa Universitas Negeri Yogykarta (UNY) pada tahun 2011 menunjukkan bahwa jamur masuk dalam 5 dari 10 bahan pangan yang digemari oleh masyarakat di Indonesia. Namun, karena terbatasnya jenis olahan produk berbahan baku jamur membuat konsumen merasa bosan untuk mengonsumsi produk jamur yang beredar di pasaran. Pada tanggal 25 Agustus 2021, mahasiswa Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat UTS bersama Karang Taruna Desa Tolo’Oi memberikan pelatihan proses pembuatan jamur crispy, mie dari tepung jamur dan BASRENG. Bahan baku pembuatan produk tersebut adalah jamur segar dan/atau tepung jamur dari jamur yang dikeringkan. Selain itu bahan lain yang diperlukan adalah tepung terigu, tepung beras, tepung maizena, tepung tapioka, telur dan bahan tambahan lainnya. Baca Juga  Atasi Sedimentasi, Gubernur NTB Tinjau Bendungan Plara Lunyuk Tidak hanya sampai disitu, pengenalan jenis kemasan dan fungsi label pada kemasan juga diberikan oleh kelompok mahasiswa. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan daya tarik dan masa simpan produk. Proses pembuatan produk tersebut sangat mudah, simpel dan tidak memerlukan biaya produksi yang tinggi. Selain itu, produk-produk tersebut memiliki peluang pasar yang besar untuk kegiatan wirausaha. Pelatihan ini adalah tahap terakhir PKM PM di Desa Tolo Oi. Tim Mahasiswa PKM PM menyampaikan terimakasih kepada masyarakat Desa Tolo’Oi khususnya kelompok Karang Tkaruna dan Kepala Desa Tolo’Oi atas dukungan dan antusiasnya dalam mengikuti kegiatan ini. (SR) Adblock test (Why?)

Komentar