Ditinggal Sholat, Seorang Balita Tewas di Kolam

ProSumbawa LOMBOK TENGAH, samawarea.com (15 Agustus 2021) Seorang balita berusia 4,5 tahun ditemukan tewas tenggelam di Wisata Air Terjun Babak Pelangi, Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah, Sabtu (14/8/2021) sore pukul 16.30 Wita. Balita tersebut teridentifikasi bernama Haris Athar. Kapolres Lombok Tengah, AKBP Esty Setyo Nugroho, SIK melalui Kapolsek Batukliang Utara, IPTU Sri Bagyo menuturkan, sebelum kejadian korban datang bersama ibunya Meti Nurhasanah (30) dan kakaknya Abdul Hafiz Maulana (10) untuk menikmati Air Terjun Babak Pelangi. Mereka mandi bersama di kolam air terjun. “Korban bersama ibunya sempat naik dari kolam karena merasa kedinginan dan sekaligus makan siang bersama,” kata Kapolsek. Menjelang asyar, ibu korban hendak solat dan meninggalkan anaknya mandi di kolam bersama kakaknya Abdul Hafiz Maulana. Setelah solat Asar, warga Dusun Pancor Dao Desa Aik Darek Kecamatan Batukliang tersebut kaget, tidak menemukan anaknya di sekitar kolam pemandian. Dia bersama kakak korban berusaha melakukan pencarian namun tidak kunjung bertemu. Setelah mencari ke semua tempat, kakak korban kemudian memberitahukan ibunya bahwa adiknya Haris Athar berada di dasar kolam. Tanpa pikir panjang, ibu korban melompat ke kolam berusaha menyelamatkan anaknya. Karena sang ibu tidak bisa berenang, dia gagal mendapatkan anaknya yang sudah tenggelam di dasar kolam. “Tubuh korban kemudian berhasil dievakuasi oleh pengunjung lain yang masih berada di sekitar air terjun dan langsung membawa anaknya ke Pustu Desa Lantan untuk mendapatkan pertolongan. Namun, korban dinyatakan telah meninggal dunia,” jelas Kapolsek Baca Juga  Kantong Motor Tidak Aman Kerap Diincar Maling Jasad korban dibawa pulang ke rumah duka di Dusun Pancor Dao 1 Desa Aik Darek. Sempat ada complain terhadap pengelola wisata setempat. Untuk menyelesaikan persoalan, Kapolsek melakukan upaya mediasi antara keluarga korban dan pengelola wisata air Babak Pelangi Lantan. Pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi karena menganggap kejadian itu sebagai musibah yang diterima secara ikhlas. “Pihak pengelola juga bersedia memberikan uang duka yang diminta dan meminta maaf atas kejadian yang dialami korban,” tandas Kapolsek Sri Bagyo. (SR) Adblock test (Why?)

Komentar