ProSumbawa SUMBAWA BESAR, samawarea.com (31 Juli 2021)
Perseteruan ahli waris Slamet Riyadi Kuantanaya alias Toe dan Sansan—mantan istri Toe sepertinya akan segera berakhir. Kedua belah pihak kemungkinan akan menyudahi persoalan tersebut melalui jalur non litigasi (di luar peradilan).
Hal ini setelah ahli waris Toe yang diwakili Nyonya Lusi merespon positif adanya tawaran damai dari pihak San San yang disampaikan melalui seseorang. Tawaran damai ini dimaksudkan untuk menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan.
“Kami sudah bermusyawarah dengan keluarga besar kami. Mereka semua setuju untuk menyelesaikan masalah itu secara kekeluargaan,” kata Ny Lusi, juru bicara ahli waris Toe kepada samawarea.com, Sabtu (31/7).
Persetujuan untuk menyelesaikannya di luar jalur hukum ungkap Ny Lusi, untuk menghormati almarhum. Pihak keluarga ingin almarhum tenang di alam arwah.
“Dengan berlarut-larutnya persoalan ini, bukan hanya menguras materi, tenaga, pikiran dan waktu, tapi juga membuat arwah almarhum tidak tenang di alam sana. Ini yang menjadi pertimbangan kami keluarga,” kata Ny Lusi yang merupakan kakak kandung Toe.
Jika kedua belah pihak sepakat berdamai lanjut Ny Lusi, pihaknya akan menyerahkan seluruh isi Toko Sumber Elektronik termasuk kendaraan roda empat dan roda dua yang menjadi ikutannya kepada San San. Meski diakui secara hukum, ada sebagian hak dari ahli waris.
Namun itu tidak dipersoalkan, asalkan San San dapat mengembalikan sertifikat Rumah Makan Aneka Rasa Jaya yang dijadikan jaminan bank untuk modal usaha oleh Almarhum dan San-San, saat keduanya masih berstatus bersama Almarhum ketika masih menjadi suami istri Asalkan jangan mengambil harta bawaan atau warisan, karena itu mutlak milik ahli waris,” tandasnya. Baca Juga Kejam, Ayah Bunuh Anak Saat Tidur
Di bagian lain, Ny Lusi menuturkan, sebelum Toe meninggal dunia dan masih menjadi suami San San, adiknya itu sempat curhat kepadanya bahwa banyak harta bendanya yang hilang. Semua isi brankas di kamarnya habis terkuras. Uang di tokonya juga habis, termasuk barang berharga lainnya.
Habis dan hilangnya harta bendanya ini, membuat almarhum tak punya apa-apa lagi. Untuk membiayai hidup dan sakitnya saja, sepenuhnya ditanggung keluarga. Menyedihkan lagi, sampai sekarang kondisi pemakaman Almarhum masih apa adanya, belum terbangun sebagaimana layaknya. Ini semua karena masalah yang dihadapi saat ini belum selesai.
Yang paling berharga dan membuat keluarga terpukul ungkap Ny Lusi, hilangnya batu permata safir 10 karat kuning, beserta cincin berlian warisan ibunya. Batu permata yang diyakini berasal dari Dewa dan sangat dikramatkan ini diduga diambil. Batu permata kramat ini hilang bersama dengan batu intan 8 karat dan kalung berlian warisan nenek dan kakaknya.
Sebelum meninggal, sambung Ny Lusi, Almarhum sempat curhat kepadanya soal harta yang hilang itu. Curhat Almarhum ini diperkuat dengan adanya pembicaraan Almarhum melalui chat whatsapp dengan sahabatnya mengenai harta peninggalan dan harta benda lainnya yang hilang. “Chat Whatsapp itu sudah kami kantongi, yang isinya diketahui masih sebatas lingkup keluarga saja,” ucap Boss Toko Harapan Baru ini.
Untuk itu Ny Lusi mengingatkan siapa saja yang merasa mengambil benda kramat tersebut, diharapkan dapat dikembalikan. Apabila dipegang oleh orang yang bukan anak keturunan leluhurnya atau bukan ahli waris, maka akan mendapat musibah baik cepat maupun lambat. Musibah ini bukan hanya bagi si pengambilnya, tapi juga anak keturunan atau orang-orang terdekat dari si pengambil tersebut. Baca Juga Kapolres Tidak Yakin Kantor Desa Bale Brang Dibakar
“Benda itu sangat kramat. Kami keluarga memberikan kepercayaan kepada Almarhum untuk menyimpan dan menjaganya. Akan tetapi Benda-benda tersebut lenyap entah siapa yang mengambilnya,” ujarnya. (SR)
Adblock test (Why?)
Komentar
Posting Komentar