Juru Parkir dan Marbot Masjid Lulus Tes Polisi  

ProSumbawa MATARAM, samawarea.com (25 Juli 2021) Sebanyak 614 dari 3.186 orang pendaftar yang terverifikasi melalui Polda NTB, dalam Penerimaan Terpadu Bintara dan Tamtama Polri Tahun 2021, dinyatakan lulus sebagai calon siswa atau casis. Dari 614 orang yang dinyatakan lulus tersebut, terdapat juru parkir hingga marbot masjid. Wahyu Setiaji Nova Azima seorang juru parkir, putra pasangan M. Nazir yang perprofesi sebagai tukang ojek dan Masnun yang sehari-hari berjualan nasi, meluapkan kebahagiaannya dengan melakukan sujud syukur. Ditemui di sela pengumuman kelulusan, Kamis (22/7/2021) Wahyu yang lulus pada formasi Tamtama Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud), mengungkapkan bahwa dirinya dirinya baru pertama kali mengikuti seleksi dan langsung lulus. “Sehari-hari saya jadi tukang parkir di depan Polresta dengan penghasilan yang tidak menentu. Saya mendaftar polisi setelah melihat baliho di depan Polres Lombok Timur, karena memang saya berasal dari sana. Saya ikut seleksi baru tahun ini. Alhamdulillah, saya langsung lulus,” ungkapnya. Menurut Wahyu—pemuda asal Lombok Timur itu, dalam persiapan mengikuti seleksi, dia belajar dan berlatih sendiri dengan memanfaatkan teknologi informasi, termasuk keyakinannya akan proses rekrutmen dengan prinsip Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis (BETAH) yang diterapkan Polda NTB. “Terus terang saya bangga atas hasil tes saya, sebab selama ini saya hanya belajar dan berlatih di rumah dengan cara membuka-buka google,” ujarnya. Baca Juga  Diduga Bermasalah, 1 Ton Pupuk Bersubsidi Diamankan Polisi Hal yang sama juga dilakukan anak pasangan buruh harian lepas, Lalu Padli dan Hilmayati bernama Lalu Bagus, yakni belajar sendiri melalui google. Namun bedanya, kelulusan Bagus sebagai Bintara Polri tahun 2021 ini, setelah gugur pada tes psikologi saat mengikuti rekrutmen Akademi Kepolisian (Akpol/Taruna Polri). “Saya bangga sebab saya lulus atas usaha sendiri. Ini adalah seleksi tahun kedua, sebab di tahun 2020 lalu saya juga mengikuti seleksi Akpol atau Taruna Polri, tapi saya gugur di psikologi,” katanya. Sementara Anggara Putra asal Beleka Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah, yang sehari-hari menjadi marbot Masjid Baitus Salam Polda NTB, sangat bersyukur dapat diterima sebagai salah satu dari 35 orang, yang lulus sebagai Bintara Polri melalui rekrutmen Bintara Proaktif. “Alhamdulillah, saya sangat senang bisa mengangkat derajat orang tua,” ucap anak pertama Suharman dan Nurlaili itu. Anak petani kelahiran 1 Januari 2002 itu menuturkan, selama menjadi marbot masjid dirinya harus pandai membagi waktu, antara menyelesaikan tugas atau kegiatan masjid dengan mempersiapkan diri untuk mengikuti tes rekrutmen Polri. “Kadang kalau pagi sedang kosong saya pergunakan untuk olahraga pagi di Lapangan Polda NTB. Kalau kegiatan masjid sedang banyak, olahraganya ya diganti sehabis Isya’. Selepas itu baru waktu malam saya pergunakan untuk belajar materi akademik dan psikologi,” imbuh Anggara. Selain itu, Anggara juga menyatakan bahwa selama proses rekrutmen Polri menerapkan prinsip BETAH. Baca Juga  Kapolres: SE Kapolri Soal “Hate Speech” untuk Internal Polri “Jadi, selama pelaksanaan tes prosesnya berjalan dengan aman dan lancar, sebab selepas setiap pelaksanaan tes rekrutmen tersebut, pengumuman nilai bisa langsung terlihat secara transparan,” jelasnya. Untuk diketahui, dalam Sidang Kelulusan Akhir Penerimaan Polri 2021 Polda NTB menyatakan 614 orang lulus sebagai calon siswa (Casis), dengan rincian 396 orang Bintara Polisi Tugas Umum (PTU), 27 orang Bintara Brimob, 35 orang Bintara Rekrutmen Proaktif, 30 orang Bintara Kompetensi khusus, 7 orang eks Catar Akpol, 105 orang Tamtama Brimob, dan 14 Tamtama Polair. Wakapolda NTB Brigjen Pol. Drs. Ruslan Aspan saat memimpin Sidang Kelulusan Akhir, yang digelar secara luring di Gedung Sasana Dharma Polda NTB dan secara daring melalui aplikasi zoom meeting, mengungkapkan bahwa prinsip BETAH bermuara pada meningkatnya citra Polri di masyarakat. “Dengan dilaksanakannya prinsip BETAH tersebut, masyarakat akan bisa menilai bahwa proses rekrutmen Polri dilakukan secara terbuka, dengan harapan dapat meningkatkan citra Polri di masyarakat,” katanya. Ia mengucapkan selamat kepada peserta yang telah lulus dalam seleksi tahun ini. Berharap semua dapat dilantik menjadi personel Polri. Bagi yang belum terpilih (lulus, red) diingatkan untuk tidak patah semangat. “Persiapkan diri untuk mendaftar di tahun depan, sebab usaha tidak akan mengkhianati hasil,” cetusnya. (SR) Adblock test (Why?)

Komentar