ProSumbawa SUMBAWA BESAR, samawarea.com (25/3/2021)
Bank BRI Cabang Sumbawa dipilih sebagai lembaga perbankan yang menangani sistem pembayaran berbasis elektronik di Pasar Seketeng. Artinya semua retribusi pasar termasuk jasa parkir tidak lagi dilakukan secara manual. Dipilihnya BRI Sumbawa setelah memenangkan beauty contest yang diselenggarakan Pemda Sumbawa belum lama ini. Kemudian dikongkritkan dengan penandatanganan kesepakatan bersama dan perjanjian kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sumbawa dengan PT Bank BRI (Persero) Tbk. Cabang Sumbawa, Kamis (25/3/2021).
Bertempat di Loby Lantai I Kantor Bupati Sumbawa, penandatananan itu dilakukan Plh. Bupati Sumbawa, Drs. H. Hasan Basri MM dengan Pemimpin BRI Sumbawa, Abdul Azis Setiawan didampingi Asisten Manager Pemasaran Kredit, Rudi Adi Sasongko. Hadir menyaksikan Ketua DPRD, Ketua Komisi II DPRD, Asisten Sekda, Kepala OPD dan Kepala Bagian.
Dalam laporannya, Kabag Ekonomi Setda Sumbawa, Ir. Irine Silviani, MM menyebutkan bahwa dipilihnya BRI untuk menangani Sistem Pembayaran Berbasis Elektronik di Pasar Seketeng, setelah melalui beauty contest. Ada tiga bank yang mengikuti beauty contest ini. Selain BRI, juga BNI dan Bank NTB Syariah. Di antara tiga bank ini, BRI memiliki skor tertinggi dan dinilai yang paling siap untuk pelaksanaan pembayaran elektronik.
Sementara Pemimpin BRI Cabang Sumbawa, Abdul Azis Setiawan menyampaikan terima kasih kepada Pemda dan DPRD Sumbawa atas kepercayaannya menunjuk BRI sebagai mitra dalam pengelolaan pembayaran digital di Pasar Seketeng. “Mudah-mudahan yang kita lakukan ini insyaa Allah sesuai dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah pusat,” katanya. Baca Juga Mulai 14 September, Tidak Pakai Masker Denda 100 Ribu
Disebutkan Azis Setiawan, ada dua kebijakan yang diambil pemerintah pusat berkaitan dengan MoU hari ini. Pertama, kebijakan terkait keuangan yang diatur pada PP No. 82 Tahun 2016 tentang Strategi Keuangan Inklusif. Kedua, tentang Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Kebijakan ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam bertransaksi seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi.
Dijelaskannya, ada beberapa manfaat sistem transaksi ini. Yaitu transaksi menjadi lebih akuntabel, aman dan praktis. Selama ini mungkin pemasukan dari retribusi parkir untuk pasar dan pedagang rawan mengalami kebocoran baik besar maupun kecil, maka dengan transaksi dengan menerapkan pembayaran secara elektronik ini bisa mengurangi kebocoran tersebut.
Di samping itu membantu pemerintah dalam menekan biaya cetak uang yang besarannya mencapai Rp 3,5 triliun setiap tahun. Kemudian membantu pemerintah dalam akurasi perencanaan ekonomi yang akan diambil. Dan peningkatan sirkulasi uang agar lebih cepat. “Apabila pencairan uang cepat maka dapat menstimulasi pertumbuhan ekonomi. Paling penting lagi pembayaran sistem ini bisa membantu kita dalam pencegahan penyebaran covid-19,” ujarnya.
Di bagian lain, Azis Setiawan menyatakan komitmen BRI untuk berupaya maksimal mengoptimalkan perannya sebagai lembaga perbankan. Salah satu fungsinya menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dan kemudian menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang membutuhkan dana dalam bentuk pinjaman modal.
Untuk mendukung proses ini, BRI Sumbawa memiliki satu kantor cabang, 2 kantor cabang pembantu (KCP) dan 13 unit. “Alhamdulillah saat ini kami berhasil menghimpun dana dari masyarakat sebesar 1 triliun rupiah, tapi menyalurkan pinjaman kepada masyarakat jauh lebih besar yakni 2,4 triliun,” pungkasnya. (SR) Baca Juga 1 Dokter Spesialis dan 2 Perawat RSUD Sumbawa Positif Covid
Let's block ads! (Why?)
Komentar
Posting Komentar