ProSumbawa SUMBAWA BESAR, samawarea.com (21/3/2021)
Suara tangis anak-anaknya seketika pecah saat ayahnya pulang sudah menjadi mayat. Itulah terakhir kalinya, empat anak M Yusuf Manaf (50) melihat wajah ayahnya meski dalam kondisi mengenaskan.
M Yusuf Manaf yang berprofesi sebagai tukang ojek, tewas bersimbah darah setelah dianiaya saat menawarkan tumpangan. Warga Dusun Karya Jaya Desa Plampang Kecamatan Plampang tersebut diserang menggunakan senjata tajam di jalan lintas Sumbawa, wilayah Labangka 1 Kecamatan Labangka, Sabtu (20/3) malam.
Kematian korban menyisakan duka yang sangat mendalam. Sebab korban adalah satu-satunya harapan anak-anaknya setelah ditinggal ibunya. Setelah bercerai dengan istrinya, korban menjadi orang tua tunggal bagi anak-anaknya.
Yusuf sebelumnya berprofesi sebagai sopir. Karena pendapatan yang tidak menentu, akhirnya beralih profesi sebagai tukang ojek dan tercatat dalam anggota Ojek Jaran Pusang. Setiap pulang, anak-anaknya selalu menyambutnya dengan senyum bahagia. Namun malam minggu kemarin, anak-anaknya menyambutnya dengan tangisan dan hujan air mata.
Korban telah dimakamkan di TPU Desa Plampang, Minggu (21/3) pagi tadi. Malam sebelumnya, Kapolres Sumbawa, AKBP Widy Saputra SIK., MH datang melayat ke rumah duka. Selain memberikan himbauan Kamtibmas, juga menyerahkan santunan kepada keluarga korban. Malam itu juga, tersangka penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia telah ditangkap. Tersangka tersebut berinisial ARM—asal luar NTB yang datang menjadi buruh tani di Kecamatan Labangka. Baca Juga Lama Jadi Buron, Koruptor Ditangkap Setelah Tabrak Petugas
Menurut keterangan Kasat Reskim Polres Sumbawa, IPTU Akmal Novian Reza SIK, kasus tersebut berawal ketika korban menawarkan jasa ojeknya kepada terduga ARM yang kebetulan bersama rombongan menjadi penumpang mobil pick-up yang melaju ke arah Labangka. Terduga menolaknya karena merasa mobil tersebut sudah mencukupi. Namun korban terus mengikuti mobil tersebut dan tetap menawarkan jasanya.
Tepat di jalan lintas Sumbawa, Desa Labangka 1, mobil berhenti, terduga dan korban cekcok, hingga berujung penganiayaan. Akibatnya, korban terluka parah karena sabetan senjata tajam. Korban sempat dilarikan ke puskesmas, namun dalam perjalanan menghembuskan napas terakhir. Sedangkan terduga bersama rombongan yang berjumlah 23 orang kabur ke arah Empang.
Hasil koordinasi, Kapolsek Empang, AKP Sarjan bersama anggotanya diback anggota TNI melakukan razia di depan Mapolsek. Tak lama muncul mobil pick-up yang ditumpangi terduga dan rombongan. Langsung saja diamankan. Selanjutnya digiring ke Polres Sumbawa untuk penanganan lebih lanjut. (BUR/SR)
Let's block ads! (Why?)
Komentar
Posting Komentar