Tanah Kavling di Kawasan Samota dan Kelapis, Investasi Masa Depan

ProSumbawa Samota, Cagar Biosfer Dunia dan Kawasan Ramah Investasi SUMBAWA BESAR, samawarea.com (15/2/2021) Kawasan Samota, Kelapis dan sekitarnya kini banyak dilirik pengembang dari perusahaan property maupun investor untuk berinvestasi. Sebab kawasan baru yang akan menjadi Kota Satelit di Kabupaten Sumbawa ini telah ditetapkan sebagai Cagar Biosfer Dunia dan didesain menjadi Kawasan Ramah Investasi. Bahkan Samota yang merupakan akronim dari Teluk Saleh, Pulau Moyo dan Tambora ini menjadi kawasan super prioritas di NTB selain Mandalika. Karena itu pengembangan kawasan itu terus dipacu mengingat wilayah tersebut sangat kaya dengan sumber daya alam. Untuk percepatan pengembangan kawasan ini, telah dibentuk Tim Percepatan Pengembangan Investasi Kawasan Strategis SAMOTA Provinsi NTB yang diketuai, Ir. H. Badrul Munir, MM, mantan Wakil Gubernur NTB. Menurut Badrul Munir dalam suatu kesempatan, Samota harus menjadi kawasan yang ramah investasi. Selain itu Samota juga harus menjadi salah satu basis industrialisasi komoditas lokal. “Samota ini kita hajatkan untuk memperkuat kawasan wisata dengan didukung daya tarik dari Pulau Moyo, Teluk Saleh, dan Tambora,” tambahnya. (https://www.samawarea.com/2019/09/09/kembangkan-kawasan-samota-perlu-dibentuk-badan-otorita/) Badrul Munir yang menjabat sebagai Wakil Gubernur NTB periode 2008-2013 ini berharap, agar Samota tersebut bisa menjadi kawasan yang maju. “Apapun yang kita lakukan, penerima manfaat dari Samota ini harus masyarakat,” tandasnya. Menyambut hal itu, CV Kelapis Jaya memberikan kesempatan kepada masyarakat local untuk memiliki lahan di kawasan Samota dan Kelapis yang masih bagian dari Samota. Pasalnya sebagian besar lahan di kawasan tersebut telah dikuasai investor dan ‘orang luar’. CV Kelapis Jaya menyiapkan ratusan kavling di 20 lokasi. Tidak hanya untuk tempat tinggal, lahan yang disiapkan CV Kelapis Jaya juga untuk pembangunan hotel, restoran dan fasilitas publik. Baca Juga  Sumbawa Bertambah: Tiga Warga Labu Bontong Tarano Positif Covid Terkait dengan banyaknya tanah bermasalah dengan tumpang tindih hak milik, Direktur CV. Kelapis Jaya, Abdurrasyid SH yang ditemui samawarea.com, Senin (15/2/2021) menegaskan, lahan yang dikuasai dan dipasarkan CV Kelapis Jaya memiliki legalitas berupa sertifikat. Bahkan dalam pengadaan tanah ini melibatkan pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk memastikan tanah tersebut tidak bermasalah. Dalam proses pengkaplingan juga melibatkan BPN dengan titik koordinat yang jelas. “Kami tidak ingin nama baik dan bisnis kami yang sudah berjalan sejak lama ternoda dengan persoalan. Intinya kami tidak ingin terjadi persoalan hukum di belakang hari. Dan kami menjual tanah yang jelas, benar dan legal,” tegas pria ramah yang kini tengah mengambil profesi pengacaranya ini. Mengenai akses jalan, Rasyid—sapaan akrabnya, mengaku semua tanah kaplingnyan tersebar di beberapa tempat wilayah Samota dan Kelapis, terhubung satu sama lain dengan lebar jalan 6—8 meter. Selain itu tanah kavlingnya juga terhubung dengan Jalan Utama Samota. Dan jalan-jalan penghubung ini terus mengalami peningkatan, dengan adanya berbagai program dari pemerintah daerah melalui pokok pikiran (Pokir) DPRD Sumbawa. Selanjutnya soal sumber air, Rasyid mengaku ada beberapa lokasi kampling yang memiliki sumber air dengan kedalaman 17 meter. Seperti di lahan Kokar Kawat III dan II. Sedangkan untuk lokasi lain, sudha ada perencanaan untuk aliran air PDAM, mengingat lokasinya berada di dataran tinggi dengan view laut dan bisa menikmati sunset di sore hari. Baca Juga  Secara Fisik, Pasien Positif Covid Tidak Menetap di Marente Alas Karenanya mendapatkan tanah kavling dengan harga terjangkau dan terbilang murah saat ini adalah kesempatan emas. Sebab waktu terus berjalan dan harga pun terus merangkak naik. Per kavling dengan luas 2 are harga yang ditawarkan bervariasi. Namun rata-rata Rp 30 juta—Rp 40 juta. Artinya per arenya berkisar Rp 15—20 juta, murah jika dibandingkan dengan tanah kavling lainnya yang sudah mencapai Rp 25—50 juta per are. “Kami memiliki agen-agen pemasaran, salah satu penanggungjawabnya, Zainuddin Jen dengan nomor kontak (HP) 081 237 063 89,” ujarnya menginformasikan. (SR) Let's block ads! (Why?)

Komentar