ProSumbawa SUMBAWA BESAR, samawarea.com (29/1/2021)
Luas lahan untuk pembangunan duplikat Jembatan Pelempit di Jalan Garuda, Brang Biji, Sumbawa, ditambah. Untuk penambahan ini diperkirakan akan menghabiskan dana sekitar Rp 5 miliar untuk pembebasan lahan warga yang terkena dampak.
Kepala Bagian Pertanahan Setda Sumbawa, Khaeruddin SE M.Si menyampaikan sebelumnya Pemda Sumbawa sudah melakukan pembebasan lahan untuk pembangunan Jembatan Pelempit. Setelah dilakukan ekspose desain jembatan dan rencana konstruksi, ternyata lebar atau luasan tanah yang sudah dibebaskan tersebut masih kurang, sehingga dibutuhkan penambahan luasan lahan. “Pemda Sumbawa sudah menganggap luasan atau lebarnya sudah beres, karena kebutuhannya sesuai dengan perencanaan tahun lalu sekitar 10,7 meter. Dan itu sudah oke oleh konsultan perencananya. Setelah diadakan review oleh Kementerian PU, ternyata kurang. Intinya butuh tambahan luasan lagi,” aku Her—akrab pejabat yang hobby traveling ini.
Disebutkannya, luas lahan yang ditambah ini bervariasi di beberapa tempat. Karena untuk kebutuhan jalan dan lainnya. Secara detail juga sudah diukur beberapa waktu lalu. Pihaknya juga sudah turun bersama tim BPN dan konsultan, serta telah disiapkan gambar untuk detail tanah yang dibutuhkan.
Untuk mendapat dana pembebasan (penambahan) lahan, Her mengaku tidak memungkinkan melalui APBD karena sudah diketok. Karena itu disepakati anggarannya melalui Kementerian PU. Her mengaku sudah menghubungi appraisal untuk melakukan penilaian disamping berkoordinasi dengan tim Dinas PRKP untuk mengukur bangunan yang terkena dampak. “Kita sudah turun dan sudah ada detail berapa luas bangunan dan tanah yang terdampak. Kita sudah buat RAB, tinggal kita kirim suratnya ke kementerian PU. Tinggal detail harga tanahnya yang belum. Tapi kita perkirakan kemarin sekitar Rp 5 sampai Rp 6 miliar kebutuhan untuk ganti ruginya, termasuk biaya tim appraisalnya,” demikian Her. (SR) Baca Juga Diawali “Surat Ar-Rahman” Diakhiri Performance Nissa Sabiyan
Let's block ads! (Why?)
Komentar
Posting Komentar