Mahasiswa Program Merdeka UTS Ditarik, 75 Produk Desa Binaan Dilaunching

ProSumbawa SUMBAWA BESAR, samawarea.com (24/1/2021) Sejumlah mahasiswa Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) yang menjalankan Program Merdeka di 19 desa binaan sejak 23 September 2020 lalu, kini telah ditarik. Penarikan mahasiswa ini dirangkaikan dengan Expo dan Launching Produk hasil karya para mahasiswa selama menjalankan pengabdian di sejumlah desa tersebut. Penarikan dan Expo Program Merdeka UTS ini digelar di Sumbawa Grand Hotel, Sabtu (23/1/2021). Sebanyak 75 produk dihasilkan dengan memanfaatkan potensi masing-masing desa. Produk-produk tersebut terdiri dari produk makanan, produk kesehatan, pupuk, skincare tradisional, paving blok dari sampah, budidaya perikanan, alat pertanian, komestik dan cindera mata. Acara yang diselenggarakan oleh Tim Wakil Rektor III Bidang Riset dan Inovasi UTS dengan tetap menerapkan protocol kesehatan ini, diinisiasi oleh Tim Inisiator Program Merdeka yang terdiri dari DPRD Sumbawa, Bappeda, dan DPMD Kabupaten Sumbawa. Hadir di antaranya para kepala desa, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), civitas akademika UTS, dan para Elang Muda kebanggaan UTS peserta Program Merdeka. Kepala Bidang Ekonomi Bappeda Sumbawa, Dr. Dedi Heriwibowo dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada para mahasiswa yang telah bekerja menjalankan program merdeka dengan sepenuh hati, serta kepala desa yang mendukung dan menerima program ini. Program Merdeka adalah sumbangsih dalam membangun daerah. “Berjalannya Program Merdeka ini merupakan inisiator pengembangan desa yang nyata. Program ini menjadi eksperimen yang menarik. Saya banyak mendapat testimoni dari Kades yang kami kunjungi, bahwa program ini memberi dampak nyata dan perkembangan di desa. Selamat kepada UTS yang telah berhasil merangkul para kepala desa, dan bersinergi dengan stakeholder pembangunan lainnya untuk aktif menyukseskan program yang keseluruhannya untuk kemajuan desa dan daerah tentunya,” tutur Doktor Dedi—akrab pejabat ini disapa, seraya berharap agar Program Merdeka terus berlanjut, salah satu kuncinya adalah mengaktifkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai kekuatan perekonomian desa. Baca Juga  Sultan Minta LATS Perkenalkan Budaya Samawa di Forum Nasional Rektor UTS, Chairul Hudaya, Ph.D saat membuka kegiatan itu mengaku sempat khawatir ketika pertamakali meluncurkan Program Merdeka ini di tengah pandemic covid saat ini. “Alhamdulillah kekhawatiran ini mampu diatasi seiring dengan berjalannya program,” ucapnya. Program Merdeka ungkap Rektor yang akrab disapa Bang Irul ini, dimaksudkan untuk mempersiapkan Elang Muda agar bisa mengambil pengalaman praktikal yang bisa dilihat dari keseharian masyarakat. Harapannya ketika lulus nanti di tengah era ketidakpastian ini, dapat menjadi bekal pasca kelulusan. “Banyak masukan dan evaluasi yang akan kami lakukan untuk menyempurnakan lagi Program Merdeka ke depannya agar sustainable,” ujarnya. (SR) Let's block ads! (Why?)

Komentar