ProSumbawa SUMBAWA BESAR, samawarea.com (10/12/2020)
Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa nomor urut 5, Ir. H. Syarafuddin Jarot-Ir. Mokhlis (Jarot-Mokhlis) kembali menegaskan keunggulannya di Pilkada Sumbawa 2020. Sebelumnya berdasarkan Quick Count Lembaga Survey Puspoll Indonesia, kini diperkuat dengan Realcount berbasis form C1 saksi yang telah terkumpul dari semua TPS.
Calon Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot didampingi Calon Wakil Bupati, Ir. H. Mokhlis M.Si dalam konferensi pers di Posko Pemenangan di Jalan Setiabudi, Kamis (10/12/2020) sekitar pukul 20.00 Wita, mengaku bersyukur karena unggul dari data (C1) yang dikumpulkan timnya. “Datanya sudah 100 persen, kami masih unggul,” kata Haji Jarot, akrab Cabup disapa.
Meski tidak menyebut persentase keunggulan dan selisih perolehan antar paslon, namun Jarot Mokhlis lebih unggul dari pesaingnya nomor urut 4 Drs. H. Mahmud Abdullah-Dewi Noviany (Mo-Novi). “Pastinya kita lebih unggul,” ujarnya.
H. Jarot juga membeberkan bahwa data yang dimilikinya juga sama dengan data dengan paslon lain. Seperti data pada paslon nomor urut 2 dan 3. ”Kami mendapat informasi dari paslon 2 dan 3 bahwa kami juga unggul,” bebernya.
Meski telah unggul, Haji Jarot tetap menghimbau kepada para tim, pendukung dan simpatisan untuk tidak merayakan kemenangan ini secara berlebihan. Mereka diminta untuk tetap tertib, dan sabar sembari menunggu hasil perhitungan KPU. ”Pendukung sangat gembira. Yang penting jangan konvoi, sabar, kawal ini dengan tertib sambil menunggu hasil perhitungan KPU,” katanya. Baca Juga Wagub NTB: Keluarga Support Terbaik Perempuan dalam Karir
Hal senada juga disampaikan Calon Wakil Bupati, Ir. Mokhlis. Ia meyakini bahwa hasil rekap C1 tidak akan jauh meleset dari hasil akhir perhitungan KPU. Pihaknya tetap manut pada ketentuan dan sepakat menunggu hasil KPU. “Waktu masih cukup panjang, kami himbau agar tidak berlebihan menanggapi kemenangan ini sambil menunggu hasil dari KPU,” pintanya.
Di bagian lain, Jarot-Mokhlis menanggapi santai klaim kemenangan dari Mo-Novi. Menurut H. Mokhlis, itu adalah hak paslon bersangkutan. “Kami punya data dari saksi yang terdistribusi di seluruh TPS. Kami yakin tidak meleset,” tandasnya. (SR)
Let's block ads! (Why?)
Komentar
Posting Komentar