UTS Gelar GAS-IN Respek International untuk Mahasiswa Asing dari 23 Negara

ProSumbawa SUMBAWA BESAR, samawarea Universitas Teknologi Sumbawa telah melaksanakan Global Ambassador Scholarship International Inauguration (GAS-IN), Kamis (5/11/2020). GAS-IN adalah bagian dari acara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) atau Respek Internasional yang diadakan untuk 23 orang mahasiswa asing dari 23 negara yang bergabung dengan UTS pada tahun akademik 2020/2021 pada program Sarjana dan Pascasarjana setelah melalui proses seleksi program U-GAS (UTS-Global Ambassador Scholarship). Acara yang dilaksanakan secara daring ini dibuka dengan opening speech dari Gubernur NTB DR. Zulkieflimansyah, M. Sc dan pidato selamat datang dari Rektor UTS Chairul Hudaya, Ph. D. Dalam sambutannya Rektor UTS menyampaikan selamat datang kepada para mahasiswa asing. “Selamat telah terpilih dari dua ribu lebih pendaftar dalam program U-GAS sebelumnya. Selamat menjadi Elang Muda dan bagian dari keluarga besar UTS. Melalui program beasiswa ini teman-teman yang datang dari berbagai belahan dunia akan berkumpul di Kampus Olat Maras, UTS untuk belajar banyak hal. UTS adalah kampus yang masih muda, menjunjung tinggi nilai-nilai seperti inovasi, berfikir kritis, kebebasan belajar yang relevan dengan dunia kita saat ini yang sangat dinamis. Tentunya UTS akan mampu menjembatani interaksi antara mahasiswa international dengan mahasiswa dan masyarakat lokal begitu pula sebaliknya. Teman-teman international dapat belajar tentang budaya kita, Sumbawa, manusia nya, alam dan lain sebagainya. Kita pun begitu,” tur Chairul. Baca Juga  Raperda APBD Perubahan NTB 2020 Diketok Rektor UTS juga menyampaikan harapannya agar nantinya, dua dan empat tahun mendatang para mahasiswa tersebut bisa lulus dengan ragam ilmu dan canggih berfikir, selain dengan keilmuan yang mereka ambil tentunya. Terciptanya interaksi lintas kebudayaan tentunya memberi dampak positif tidak hanya bagi Kampus, mahasiswa dan masyarakat tetapi juga daerah dan Indonesia pada umumnya. Acara Respek Internasional ini juga diisi dengan kuliah umum yang diberikan oleh Prof. Ir. Nizam, M.Sc, DIC, Ph.D selaku Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Republik Indonesia. Prof. Nizam menyampaikan kuliah dengan topik “Indonesia’s Higher Education in 21st Century; A Competitive Advantage”. Dalam paparannya, bahwa sektor pendidikan tinggi di Indonesia telah mengalami perubahan yang cepat melalui sejumlah perbaikan dalam menjawab tantangan cepatnya perubahan dunia. Mobilitas mahasiswa/pelajar internasional selalu menjadi bagian utama dalam sektor pendidikan tinggi dan senantiasa meningkat dengan pesat seiring dengan mudahnya mobilitas manusia antar Negara. Indonesia juga mendapatkan manfaat dari mobilitas ini dimana tercatat 18.453 pelajar internasional yang menempuh pendidikan tinggi di Indonesia antara tahun 2016-2019. Angka tersebut menunjukkan bahwa peluang mengembangkan pasar internasional bagi perguruan tinggi Indonesia cukup menjanjikan. Kuliah ini berbicara tentang perkembangan terkini dari pendidikan tinggi di Indonesia dan pengembangan kedepannya, terutama dalam sektor ini menjaga relevansi pendidikan tinggi dengan dinamika global. Prof. Nizam juga menyampaikan materi tentang modal menjadi pembelajar di Abad 21. Pembelajaran Abad 21 menekankan pada pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (student centered learning), relevan dengan lingkungan lokal dan global, memberikan kebebasan kepada mahasiswa (merdeka belajar), dan menekankan pada skil-skil yang membekali mahasiswa untuk berkolaborasi, baik dengan komunitas akademik, masyarakat, dan dunia kerja. Selain itu, Prof. Nizam berpesan kepada mahasiswa asing untuk membanguan pertemanan yang akan dikenang sepanjang hayat selama mereka berkuliah di UTS. Baca Juga  DPW PAN NTB Akui SK untuk Jarot Mokhlis, Saat Pendaftaran Didampingi Utusan DPP Acara ini digawangi oleh Direktorat Kerjasama Internasional UTS yang juga memimpin pelaksanaan program UTS Global Ambassador Scholarship. Selain kuliah umum kegiatan ini juga menampilkan kolaborasi alat musik Serune dari Sumbawa dan Daf dari Persia yang dimainkan oleh Muhammad Iqbal dan Shafi Nobakht (mahasiswa asal Iran). Rangkaian acara ini masih akan berlanjut dengan sesi pengenalan sistem akademik di UTS yang akan diadakan minggu berikutnya dengan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UTS, Abdul Hadi Ilman, MPP. (SR) Let's block ads! (Why?)

Komentar