Ungkap Akar Masalah Stunting, ini yang Dilakukan Mo-Novi  

ProSumbawa SUMBAWA BESAR, samawarea.com (2/11/20200) Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah—Dewi Noviany M.Pd menilai kesehatan dan pendidikan merupakan hak dasar masyarakat yang harus terus ditingkatkan. Sebab dengan pendidikan dan kesehatan yang baik akan mendukung kualitas sumber daya manusia, pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal inilah yang disampaikan pasangan Mo—Novi dalam menjawab permasalahan masyarakat, maupun isu yang mengemuka dalam Debat Publik yang digelar KPU Sumbawa belum lama ini. Untuk kesehatan, Mo—Novi sangat memberikan perhatiannya terhadap isu stunting. Menurut pasangan bernomor urut 4 ini, akar masalah stunting karena masyarakat miskin. Selama mereka tidak memiliki pendapatan yang layak, mereka akan tetap stunting. Solusinya, Pemda harus menaikkan taraf hidup dan pendapatan masyarakat. Ini dapat dikaitkan dengan rencana Pujasera di setiap kecamatan, legalisasi label BPOM dan label halal, serta meningkatkan jumlah tenaga kerja terampil agar dapat diberdayakan. Percepatan penurunan angka stunting, wasting dan gizi buruk, ungkap Calon Wakil Bupati, Dewi Noviany M.Pd, sudah tertuang dalam agenda kerja Mo—Novi melalui Program Sumbawa Sehat dan Cerdas. Dalam agenda kerja itu, Mo Novi menyadari bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai pondasi daerah yang gemilang melalui peningkatan derajat pendidikan dan kesehatan. Masyarakat tidak akan sejahtera, jika kesehatannya tidak terjamin. Dan tingkat kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi oleh ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai. Seperti rumah sakit, puskesmas, polindes, pustu dan puskesmas keliling. Dengan bertambahnya jumlah sarana dan prasarana di bidang kesehatan dari tahun ke tahun, maka akses, pemerataan, keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat dapat terpenuhi. Baca Juga  Kabupaten Sumbawa Raih Anugerah "Desa Membangun Indonesia 2015"  Demikian dengan pendidikan, Mo—Novi mengatakan, bahwa Pemda harus menekan tingginya angka putus sekolah untuk menyambut bonus demografi tahun 2025. Jika tidak dipersiapkan akan menjadi malapetaka. Upaya Mo—Novi jika terpilih, adalah pemberian insentif GTT dan PTT sebagaimana 10 program unggulan. Peningkatan insentif ini sebagai bentuk dukungan Pemda dalam sektor pendidikan. Pemda dapat memberikan kemudahan dalam penyetaraan pendidikan (Program Paket) kepada masyarakat yang berniat melanjutkan sekolah. Untuk Pendidikan Non Formal, lanjut Novi—sapaan Calon Wakil Bupati, dapat diberikan insentif kepada TPQ, dan hukum masjid. Terutama di tengah pandemic ini, maka Pemda wajib memikirkan hal tersebut karena pendidikan akan lebih banyak bersifat non formal. “Dalam program kerja Mo—Novi untuk Sumbawa Sehat dan Cerdas ini, kongkritnya memberikan bantuan bagi perguruan tinggi lokal minimal Rp 1 Miliar per tahun. Bantuan pendidikan bagi sekolah swasta (TK/SD/SMP) Rp 1 Milyar per tahun, memberikan insentif bagi guru GTT/PTT PAUD, PAUD HI, TK, SD dan SMP sebesar 10 Miliar per tahun. Juga peningkatan insentif bagi TPQ/Bale Ngaji/hukum masjid Rp 1 milyar per tahun, serta memberikan insentif bagi pelajar SD, SMP, SMA/SMK yang berprestasi di tingkat regional, nasional maupun internasional,” paparnya. (Advertorial) Let's block ads! (Why?)

Komentar