Pensiunan Pegawai Pertanian ini Lebih Memilih Jarot—Mokhlis

ProSumbawa SUMBAWA BESAR, samawarea.com (20/11/2020) Kecamatan Moyo Hilir bakal menjadi salah satu lumbung suara untuk pasangan Jarot—Mokhlis. Pasalnya warga setempat yang tersebar di sejumlah desa, sangat antusias menyambut kehadiran pasangan yang mengusung tagline “Sumbawa Maju” ini. Keyakinan itu disampaikan Tokoh Masyarakat Desa Poto Kecamatan Moyo Hilir, Sanusi SH kepada sejumlah wartawan di kediamannya, Jumat (20/11/2020). Pensiunan pegawai Dinas Pertanian Sumbawa ini mengaku jatuh hati dengan pasangan bernomor urut 5 tersebut. Sebelumnya ia sempat mendua hati, sebab ada dua pasangan calon yang berlatar belakang pertanian dan sama-sama konsen terhadap petani. Yaitu pasangan Jarot—Mokhlis dan Talif—Sudir. Namun dengan melihat peluang dan keberlangsungan program jika terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa, Jarot—Mokhlis yang lebih pas. “Pak Talif memang mantan boss saya. Demikian dengan Pak Mokhlis juga pernah menjabat Kadis Pertanian Propinsi yang secara tidak langsung juga atasan saya. Dua-duanya baik dan cakap dalam memimpin,” puji Pak Sanu—sapaan akrabnya. Ia memberikan alasan lebih memilih Jarot Mokhlis bukan Talif Sudir. Paslon nomor urut 5 ini sama-sama magister pertanian dan saling melengkapi. Jarot—Mokhlis maju melalui partai politik yang memiliki kursi di DPRD. Dukungan koalisi partai politik (Gerindra, Hanura, PKPI dan Berkarya) ini sangat penting bagi pemimpin eksekutif, sebab memiliki modal dan kekuatan politik di parlemen dalam rangka memuluskan program-program pembangunan. Dengan sinerginya dua kekuatan (eksekutif dan legislative) maka kepentingan masyarakat sepenuhnya dapat terakomodir. Berbeda dengan pasangan independen. Pak Sanu khawatir program yang diajukan eksekutif akan mendapat penolakan dari legislative. Jika diakomodir, itupun tidak maksimal, dan memerlukan lobi-lobi yang cukup panjang dan berat. “Inilah alasan saya, mengapa saya lebih memilih Jarot Mokhlis, ahli pertanian yang didukung koalisi partai politik,” ungkapnya. Baca Juga  Legislator PKS Minta Penerima Program JPS Dampak Covid-19 Diverifikasi Ulang Selain alasan mendasar tersebut, lanjut Pak Sanu, Jarot—Mokhlis merupakan pasangan segar dan enerjik. Usia keduanya cukup ideal, tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua. Semangat membara anak muda dan arif bijaksana orang tua, tergambar dari perpaduan pasangan berlatar entrepreneur dan birokrat ini. Rekam jejak paslon ini juga terbilang bersih. Tidak pernah tersangkut kasus apapun dan terlilit persoalan manapun. Haji Jarot mendapat kepercayaan dari perusahaan besar dunia dengan kedudukan senior manager yang merupakan jabatan prestisius. Demikian dengan Haji Mokhlis, karier birokrasinya muncer. Berbagai jabatan kepala dinas baik di kabupaten maupun propinsi sudah disandangnya. Bahkan pernah diberi amanah sebagai penjabat Bupati Sumbawa. Jabatan keduanya ini tidak bisa diraih jika tidak memiliki integritas yang tinggi. “Artinya kejujuran Jarot—Mokhlis di lingkup kerjanya sudah teruji. Track recordnya bagus dan tidak ada rekam jejaknya yang negatif,” tandas Pak Sanu. Dengan modal kinerja yang baik dan akhlak yang bagus, ia optimis Jarot—Mokhlis mendapat tempat di hati masyarakat terutama di Desa Poto Kecamatan Moyo Hilir. Karenanya dalam memperkenalkan paslon ini di masyarakat cukup mudah. Penerimaan masyarakat terhadap Jarot Mokhlis terbuka lebar. “Insyaa Allah, pasangan ini terpilih di Pilkada Sumbawa 9 Desember mendatang,” ucapnya. Saleh—tokoh masyarakat Dusun Tengke Desa Poto juga mengemukakan hal yang sama. Ia mengaku sampai saat ini tidak pernah bertemu dengan pasangan Jarot—Mokhlis secara fisik. Tapi hatinya condong ke pasangan tersebut. Saleh berjanji akan memperjuangkan kemenangan Jarot—Mokhlis di lingkungannya. Ia ingin kembali membuktikan pengaruhnya di Tengke ketika memenangkan Sirajuddin Kantari pada Pilkades Poto, April 2020 lalu. Padahal Sirajuddin yang belum lama ini meninggal dunia bukan warga Tengke. “Apa yang dipilih oleh Pak Saleh, kami ikut,” timpal Tokoh Pemuda Tengke, Agus. Baca Juga  Didukung Boris Syaifullah, Labuan Kuris Kini Milik Mo—Novi Jumanah dan Sawariah juga demikian. Kedua wanita paruh baya warga Dusun Tengke ini memilih Jarot Mokhlis karena ikut pilihan M. Saleh. Tapi ia berharap ketika Jarot Mokhlis terpilih, dapat memberikan perhatiannya kepada kaum perempuan terutama para lanjut usia, agar bisa tetap produktif di usia senja. (SR) Let's block ads! (Why?)

Komentar