ProSumbawa SUMBAWA BESAR, samawarea.com (1/11/2020)
Sumber daya alam dan lingkungan menjadi isu yang mengemuka pada debat public Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa belum lama ini. Dalam menjawab isu itu ada beberapa program strategis yang dikemukakan pasangan Drs. H. Mahmud Abdullah—Dewi Noviany S.Pd., M.Pd (Mo-Novi). Pasangan berjargon Sumbawa Gemilang yang Berkeadaban ini mengupas masalah sampah.
Pasangan Mo—Novi akan membangun mindset mengubah Sampah menjadi Berkah, yaitu dengan cara memanfaatkan sampah sebagai bahan baku lainnya. Misalnya membuat pakan ternak, pupuk hingga beton. Upaya ini ungkap Calon Bupati yang akrab disapa Haji Mo’, harus menggunakan pendekatan teknologi. Pemda dapat melakukan koordinasi kepada lembaga pendidikan tinggi (universitas) dalam upaya memanfaatkan teknologi untuk mengelola sampah. Di antaranya pengelolaan limbah/sampah dapat menggunakan inovasi teknologi Insenerator, yaitu alat pembakar sampah tanpa asap yang saat ini sudah masuk pada tahap pengembangan. Pemda akan membuka diri atas segala peluang yang dapat diambil untuk mengelola sampah.
Pemda juga akan mengupayakan dan memberikan beasiswa kepada masyarakat lokal untuk melakukan studi lanjut dalam bidang pengelolaan sampah. Agar kedepannya masyarakat lokal tetap dapat diberdayakan dalam pengelolaan sampah. Selanjutnya, mengatur hal teknis dengan sistem manajemen Mall, dimana sampah diangkut dan dibersihkan pada malam hari, bukan pada siang hari karena akan mengganggu perjalanan dan aktifitas. Meninjau ulang lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang mulai minim. Perlu beberapa tindakan, seperti menambah jumlah TPA dengan sistem yang lebih baik dalam pengelolaan sampah serta menambah armada pengangkut sampah yang semula 11 menjadi 24 unit. Baca Juga Setelah Dilantik, Ketua DPRD Belum Dapat Mobil Dinas
Selain masalah sampah, Mo—Novi memberikan solusi atas pengelolaan lingkungan dan hutan. Ada dua solusi di dalam pengelolaan lingkungan dan lahan. Pertama, intensifikasi lahan. Intensifikasi lahan bertujuan agar produksi yang lebih bagus, dengan memanfaatkan kondisi lahan agar tetap diisi dan dimanfaatkan. Kedua, diversifikasi lahan. Diversifikasi merupakan keberlanjutan tanaman yang akan ditanam. Misalnya, setelah jagung, dilanjutkan kacang hijau karena lahannya masih siap diolah.
Terkait ilegal mining atau penambangan liar, Mo—Novi mengatakan Pemda dapat melakukan beberapa hal. Yakni memberikan pendidikan dan penyuluhan terkait penambangan yang baik dan aman. Salah satu kasus saat ini, air sisa gelondongan penambangan masuk ke dalam lahan pertanian warga. Pemda dapat mengatasi hal ini dengan mengatur lokasi penambangan agar seluruh air sisa penambangan tersebut dapat tersedimentasi. “Kuncinya, pangaturan lahan,” tandasnya.
Terkait Cagar Biosfer Samota, Mo—Novi menegaskan bahwa pembangunan tidak boleh saling meniadakan. Harus ada zonasi antara laut dan darat. Fokusnya adalah tata ruang di darat dan zonasi di laut. Mana kawasan konservasi dan mana kawasan yang boleh untuk dielaborasi. Esensinya adalah pengaturan tata ruang. Karena konsepnya, pembangunan berkelanjutan antara lingkungan dan ekonomi harus balance. Demikian dengan peningkatan infrastruktur di setiap titik sentral pariwisata dan promosi daerah terhadap isu tersebut. “Kuncinya, infrastruktur dan promosi,” pungkasnya. (Advertorial)
Let's block ads! (Why?)
Komentar
Posting Komentar