ProSumbawa LOMBOK TENGAH, samawarea.com (13/10/2020)
Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah menyambut kedatangan Direktur Pakan Kementerian Pertanian, drh. Makmun Junaidi, M.Sc di Bandara Internasional ZAM Lombok, NTB, Selasa (13/10/2020). Makmun saat itu tiba di Bandara pukul 07.30 Wita, setelah melalui penerbangan menggunakan maskapai Lion JT 178 Lion dari Surabaya. Selanjutnya Gubernur beserta Makmun dan rombongan meninggalkan Bandara langsung menuju Dusun Serenang, Desa Mertak, Kecamatan Pujut, Loteng. Kedatangan Makmun ke NTB dalam rangka meninjau langsung lokasi 1.000 Desa Sapi dan lokasi pembangunan Bank Pakan di Dusun Serenang dan Dusun Beremi, Lombok Tengah.
Gubernur Bang Zul, menyambut baik program 1000 Desa Sapi dari Kementerian Pertanian (Kementan). Gubernur mengaku senang melihat ketersediaan dan kesiapan pakan di Kecamatan Pujut. Tak hanya itu Gubernur menilai desa-desa di Kecamatan Pujut siap menerima bantuan 1.000 sapi dari pemerintah.
Lima desa yakni Desa Pengengat, Sukadana, Teruwai, Bangket Parak, Mertak juga dipilih karena letaknya yang berada di sekitar lingkar KEK Mandalika. “Keberhasilannya nanti dapat dilihat langsung oleh Presiden Jokowi. Idealnya, ketika Presiden menonton MotoGP, bisa sekaligus melihat potensi Lingkar Mandalika, dan faktor lahan yang mendukung,” ujar Gubernur yang akrab disapa Bang Zul.
Direktur Pakan Kementerian Pertanian, drh. Makmun Junaidi M.Sc, memastikan bahwa Desa Mertak, Kecamatan Pujut sebagai lokasi pengembangan program 1.000 Desa Sapi. “Jadi desa sapi ini di seluruh Indonesia dan salah satu titiknya di NTB, yaitu Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah,” sebutnya.
Kunjungannya kali ini ungkap Makmun, untuk mendukung pengembangan para peternak serta potensi kegiatan pasar yang diakuinya sangat luar biasa. Tidak hanya itu, penanaman pakan ternak juga turut didorong sehingga pakan yang dikonsumsi oleh ternak bernilai gizi tinggi. “Hari ini juga, kita mulai bimbingan teknis untuk para peternak, calon penerima program seribu desa sapi. Jadi dilakukan pelatihan bagaimana cara memelihara sapi, kita ingin para peternak ini mantap dan bisa dalam mengelola sapi, baik dari cara memeliharanya, memberi pakannya, kemudian jenis jenis pakan yang bagus di sekeliling sini dan tidak didatangkan dari luar,” jelasnya.
Setelah meninjau langsung lokasi pembangunan bank pakan, pihaknya mengapresiasi ketersediaan pakan yang dimiliki NTB khususnya Kecamatan Pujut. “Kami yakin program seribu desa sapi di NTB ini pasti sukses, apalagi komitmen Pak Gubernur, kemudian Bu Kadis sangat luar biasa, Insya Allah kami yakin ini akan sukses,” ucapnya.
Program seribu desa sapi ini, sambungnya, merupakan Program Super Prioritas untuk penguatan kembali produk sapi dalam negeri, juga mengurangi impor sapi maupun daging sapi. “Warga NTB, ayo sama sama kita bangun NTB menjadi lumbung ternak yang selama ini sudah disandang NTB. Jadi, jangan sampai apa yang kita sudah sandang, lalu kemudian produktifitasnya rendah. Maksud ini adalah sebagai trigger kembali supaya sapi ini betul-betul milik NTB,” tutur Makmun penuh semangat.
Untuk diketahui, NTB merupakan 1 dari 5 daerah yang terpilih menjadi pilot project program Seribu Desa Sapi. Program ini akan menyediakan industri dari hulu hingga hilir. Pihaknya berharap dengan adanya program ini para peternak dapat semakin bersemangat untuk mengusahakan sapi sebagai modifikasi usaha sebagai peternak. “Betul betul masyarakat NTB ini sekolahin anak, pergi haji itu juga dari ternak, budaya itu yang ingin kita tumbuhkan dan segarkan kembali. Jadi, lebih semangat dan lajunya lebih kencang lagi di dunia peternak,” tutupnya.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB, Ir. Hj. Budi Septiani menyampaikan dukungan dari 1000 Desa Sapi ini sangat fokus, sehingga pihak Provinsi sudah menyusun program kegiatan ini dari tahun 2021-2024. “Kami setiap hari melakukan pembangunan secara berkelanjutan, pembangunan sinergi yang dilakukan dari pusat sampai daerah,” ungkap Kadis Peternakan NTB.
Hal senada dikatakan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Lalu Iskandar, bahwa salah satu bentuk komitmen dan kesungguhan pemerintah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) mengalokasikan anggaran di APBD. Anggaran itu diarahkan ke bina desa dalam mendukung infrastruktur dan pembuatan lumbung. (SR)
Let's block ads! (Why?)
Komentar
Posting Komentar