ProSumbawa MATARAM, samawarea.com (17/9/2020)
Menteri Agama RI, Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, SIP., SH., M.H, bersama Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, didampingi Rektor UIN Mataram, Prof. Dr. Mutawalli, M.Ag, dan Anggota Komisi VIII DPR RI, Ir. H. Nanang Samoedra, meresmikan gedung baru Rektorat, Kampus UIN Mataram, Kamis, 17 September 2020. Hari ini menjadi saksi sejarah, bahwa UIN Mataram memiliki gedung besar dan mewah. Dimana pembangunan gedung tersebut terhenti mulai tahun 2005. Dan oleh Rektor Prof. Dr. Mutawalli, berhasil dilanjutkan hingga diresmikan saat ini. Atas peresmian gedung UIN Mataram itu, Menteri Agama memberikan apresiasi dan merasa bangga atas penyelesaian pembangunan gedung UIN Mataram yang pernah mangkrak tersebut. “Senang sekali saya bisa berada di tengah-tengah keluarga UIN, karena ketika saya datang ke UIN atau pesantren ada sesuatu yang berbeda. Kita masuk ke tempat akademik dengan Imtaq yang tinggi, Imtek yang tinggi juga. Dikarenakan Imtaqnya tinggi, pasti wawasan keislaman dan kebangsaan sangat tinggi,” kata Menag Fachrul Razi.
Selain itu, Menag juga merasa kagum atas bangunan yang sudah dinanti-nanti selama 6 tahun, sejak tahun 2015 silam. Ia berharap bukan hanya dari sisi bangunan saja yang luar biasa, namun kualitas SDM Mahasiswanya juga harus lebih luar biasa. Untuk itu ia meminta bangunan gedung ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin, untuk berbuat sesuatu bukan hanya untuk kemajuan UIN, tapi juga untuk kemajuan daerah maupun Negara Indonesia. “Ketika saya masuk ke UIN, saya sangat kagum sekali dengan bangunan-bangunan yang ada. melihat aspek dari pembangunan fisik kita tidak ketinggalan. Oleh sebab itu kita memiliki tantangan supaya tidak dari fisik saja tetapi juga non-fisiknya luar biasa,” ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur NTB mengatakan, di tengah kemewahan dan kemegahan gedung Kampus UIN Mataram, ada hal yang paling esensial dan menjadi tanggungjawab bersama yakni harus mampu diisi oleh orang-orang hebat di dalamnya. “Jangan sampai gedung mewah kehilangan ruhnya, jangan sampai gedung ini menjadi kumuh, karena di dalam gedung ini kita tidak mampu hadirkan atau mengisinya dengan orang-orang hebat, yang akan mampu mengharumkan nama UIN Mataram ini hingga ke seluruh penjuru negeri bahkan dunia. Seperti kata bijak dari China, “Gunung itu tidak harus tinggi, yang penting ada Dewanya. Sungai itu tidak perlu dalam yang penting ada Naganya,” ujarnya.
Untuk itu Gubernur berharap Kementerian Agama RI harus punya terobosan baru, dengan melakukan pertukaran tenaga-tenaga dosen ke seluruh ke seluruh wilayah Indonesia. Hal ini dinilai sebagai langkah strategis, untuk menggodok proses pendidikan di Indonesia. “Dengan demikian cita-cita Presiden Jokowi menjadikan Indonesia pusat peradaban Islam akan menjadi kenyataan,” tutupnya. (SR)
Let's block ads! (Why?)
Komentar
Posting Komentar